Kota wisata Malaga di Spayol resmi mencabut izin transportasi tradisional yang menggunakan kuda. Tak ada lagi tur keliling kota dengan kereta kuda.
Keputusan ini dirayakan oleh aktivis pecinta hewan sebagai langkah kesejahteraan dan keselamatan hewan. Tepat tanggal 6 Oktober itu menandai berakhirnya praktik transportasi tradisional yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Dikutip dari media lokal Noticiasiambientaales pada Jumat (14/11), sebagian besar kuda-kuda telah pensiun, mereka dipindahkan ke asosiasi dan suaka margasatwa yang memberi kehidupan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kuda yang pensiun adalah Guitarra, seekor pejantan berusia 26 tahun yang telah membawa wisatawan berkeliling jalanan Malaga sejak usia 8 tahun. Guitarra telah memperlihatkan masalah sendi dan tanda-tanda kelelahan fisik.
Ia telah tiba di suaka margasatwa di Antequera di bawah asuhan asosiasi A Better Life 4 Horses, yang dipimpin oleh mantan penunggang kuda Signe FrΓΆslee. Yayasan itu telah menyelamatkan 16 kuda dari nasib yang lebih tragis.
"Dia pincang dan punya masalah lain juga. Tidak ada yang mau membeli kuda seperti itu. Satu-satunya pilihan adalah rumah jagal," kenang FrΓΆslee.
Kuda-kuda itu dulunya hidup di antara kereta dan kandang, tak ada ruang istirahat. Hari-hari mereka lalui di bawah terik matahari. Beberapa terbiasa minum air hanya dua kali sehari dan menunjukkan luka yang tak kunjung sembuh atau tanda-tanda malnutrisi.
Penyelamatan dan perawatan membutuhkan investasi sebesar 25.000 euro (Rp 485 jutaan), karena banyak dari hewan-hewan ini belum pernah mendapatkan perawatan dokter hewan dan mengalami cedera yang berkepanjangan atau rutinitas kerja yang melelahkan.
"Mereka datang seperti itu karena pemiliknya bahkan tidak mau mengeluarkan lima euro untuk kalung kepala," kecam FrΓΆslee, merujuk pada kurangnya investasi untuk peralatan dasar.
Meskipun beberapa hewan menerima perawatan yang lebih memadai, yang lain perlu mendapatkan kembali kepercayaan mereka kepada manusia setelah bertahun-tahun dieksploitasi.
Langkah Dewan Kota ini didasarkan pada penelitian bahwa kuda adalah makhluk berakal dan bahwa pemanfaatannya untuk hiburan tidak sesuai dengan model pariwisata modern yang bertanggung jawab.
Saat ini, asosiasi seperti A Better Life 4 Horses berupaya memastikan bahwa kuda-kuda pensiunan menikmati "masa pensiun" yang damai dan bermartabat, jauh dari perlakuan buruk dan eksploitasi.
Langkah Malaga ini menjadi preseden di Spanyol dan memperkuat gagasan bahwa pariwisata di masa depan harus memprioritaskan penghormatan terhadap hewan dan keberlanjutan.
(bnl/wsw)












































Komentar Terbanyak
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV