Fosil gading gajah purba yang diperkirakan berusia 800 ribu tahun tengah direparasi di Museum Geologi Bandung. Belasan ahli dan pakar dilibatkan!
Di ruang preparasi museum, debu dan tanah kuno perlahan luruh dari permukaan tulang-belulang besar yang terbentang di atas meja kerja. Di sana para teknisi menunduk teliti, membersihkan lapisan demi lapisan tanah yang menempel pada fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus.
Fosil yang ditemukan dari lereng Gunung Pandan, Hutan Triktik, Nganjuk, Jawa Timur beberapa waktu lalu ini sempat menjadi buah bibir. Selain langka, fosil itu diperkirakan berumur sekitar 800 ribu tahun.
Di ruang preparasi, fosil gajah purba ini masih 'berantakan' dan sebagian besar masih terbungkus plastik. Namun di antara banyaknya potongan fosil, beberapa bagian sudah dapat dikenali bentuknya seperti gading hingga tulang ekor.
Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, menjelaskan bahwa tahap pertama yang kini dikerjakan adalah reparasi.
"Jadi seminggu kemarin kan kita dapat kiriman satu fosil kerangka gajah stegodon dan itu posisinya masih terbungkus matriks dari lokasi ya. Jadi sekarang kita masuk tahap reparasi," kata Unggul saat berbincang, Minggu (16/11).
"Jadi reparasi itu membersihkan semua lapisan tanah yang menempel pada fosil. Nanti setelah itu kita akan masuk ke tahapan konservasi. Setelah itu bersih, terus kita konservasi. Artinya itu kita akan beri penguatan-penguatan supaya yang tadi rapuh jadi kuat," terangnya.
Tahap demi tahap ini dilakukan secara hati-hati agar setiap fragmen tulang tetap terjaga. Setelah fosil dinilai cukup stabil, barulah ia menuju proses paling dinanti yakni rekonstruksi.
Simak Video "Video: Fosil Gajah Purba Stegodon Ditemukan Utuh di Pegunungan Nganjuk"
(wsw/wsw)