Tak Ada Turis China, Jepang Bakal Kehilangan Cuan Rp 158 Triliun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Ada Turis China, Jepang Bakal Kehilangan Cuan Rp 158 Triliun

bonauli - detikTravel
Kamis, 20 Nov 2025 20:15 WIB
Ilustrasi Liburan di Jepang
Ilustrasi turis di Jepang (Shutterstock)
Tokyo -

Travel warning China kepada Jepang membuat sektor perekonomian ketar-ketir. Tak ada turis China bisa membuat Jepang kehilangan cuan ratusan triliun.

Dilansir dari South China Morning Post pada Kamis (20/11/2025), Jepang berpotensi kehilangan sekitar 1,49 triliun yen (Rp 150 triliun), jika tak ada kunjungan dari turis Tiongkok pada tahun depan.

Takahide Kiuchi, ekonom eksekutif di Nomura Research Institute, membuat perhitungan tersebut setelah Beijing mengimbau warga Tiongkok untuk tidak bepergian ke Jepang menyusul komentar Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, tentang Taiwan pada pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka-angka tersebu didasarkan pada perkiraan penurunan 25 persen jumlah wisatawan Tiongkok selama 12 bulan ke depan, sejalan dengan penurunan yang terjadi pada tahun 2012 ketika Beijing mengeluarkan serupa. Saat itu, Tiongkok melakukan pembelian tiga Kepulauan Diaoyu yang disengketakan oleh pemerintah Jepang, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang.

ADVERTISEMENT

Kiuchi juga memperkirakan kerugian sebesar 290 miliar yen (Rp 30,8 triliun) pada tahun depan akibat berkurangnya jumlah wisatawan yang datang dari Hong Kong.

"Ini akan mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan," ujarnya dalam sebuah catatan penelitian yang diterbitkan pada hari Selasa.

Ketegangan Tiongkok-Jepang meningkat bulan ini setelah PM Sanae Takaichi mengisyaratkan bahwa Tokyo akan mengerahkan pasukan militernya jika terjadi konflik di Selat Taiwan.

Perselisihan diplomatik tersebut tampaknya telah berdampak pada pariwisata, karena maskapai penerbangan Tiongkok mencatat sekitar 491.000 pembatalan tiket ke Jepang dari Sabtu hingga Senin, menurut seorang analis penerbangan veteran.

Perselisihan ini mungkin juga memperparah kesulitan ekonomi yang sudah ada bagi Tokyo. Pada hari Rabu, yen Jepang terus melemah terhadap dolar AS setelah merosot melampaui patokan psikologis 155 per dolar AS pada hari Selasa, karena pasar yang lebih luas juga mengalami tekanan.

Sekitar 7,49 juta wisatawan Tiongkok mengunjungi Jepang dalam sembilan bulan pertama di tahun 2025. Ini menjadikan Tiongkok sebagai sumber wisatawan utama ke Jepang, seperti dikutip dari Kyodo News, yang mengutip data pemerintah.

Kiuchi juga menekankan bahwa dalam tiga kuartal pertama tahun ini, wisatawan Tiongkok menyumbang 23,7% dari seluruh pengunjung ke Jepang.

Tanpa travel warning, Kiuchi memperkirakan pengeluaran wisatawan Tiongkok akan bernilai sekitar 3,15 triliun yen (Rp 334,8 triliun) pada tahun depan, berdasarkan pengeluaran rata-rata 239.000 yen (Rp 25 jutaan) per pengunjung. Inilah yang membuat pertumbuhan jumlah pengunjung yang setara dengan tingkat yang terlihat dalam sembilan bulan pertama tahun ini.




(bnl/wsw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads