Turis China Tewas di Hostel Bali, Diduga Akibat Pestisida untuk Basmi Kutu Busuk

Bali geger setelah seorang turis China Deqing Zhuoga meninggal di sebuah hostel. Turis lain menduga tragedi itu terkait dengan penyemprotan pestisida untuk kutu busuk di penginapan tersebut.

Deqing meninggal dan setidaknya 10 turis lain dirawat di rumah sakit. Dikutip dari Daily Mail, Jumat, (21/11/2025) Deqing sempat pingsan karena muntah-muntah hebat dan menggigil saat tinggal penginapan bertarif USD 9 (Rp 150 ribu) per malam tersebut.

Wanita berusia 25 tahun itu kemudian ditemukan tidak sadarkan diri di tempat tidurnya dan dinyatakan meninggal pada 2 September lalu.

Deqing ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan kemeja biru yang tidak dikancing. Teman sekamarnya, Leila Li, harus dirawat selama lima hari di ruang perawatan intensif rumah sakit.

Selain Li, wisatawan Jerman Melanie Irene dan Alisa Kokonozi, warga negara Saudi Alahmadi Yousef Mohammed, tamu Filipina Cana Clifford Jay, dan turis China lainnya Leslie Zhao, juga mengalami sakit serupa.

Dalam keterangan resmi, kematian Deqing dilaporkan karena gastroenteritis akut dan syok hipovolemik. Hanya saja, asal muasal keracunan masih belum dapat dipastikan.

Li mengatakan bahwa hasil tesnya memperlihatkan penyebab yang lebih serius.

"Dokter yang merawat saya telah mengonfirmasi bahwa itu adalah keracunan pestisida dan keracunan makanan," ujarnya.

Dia juga mengklaim bahwa malam sebelumnya dia melihat kamar di sebelahnya ditutup dan dikarantina setelah dilakukan fumigasi kutu busuk.

Tuduhan itu didukung oleh laporan dari turis lainnya. Leslie Zhao (29) datang hanya beberapa jam setelah rawat inap dimulai, dan mengatakan ia hampir meninggal setelah muntah dan pingsan selama lebih dari tujuh jam. Upaya memanggil staf untuk meminta bantuan tidak berhasil.

Lebih dari 20 orang dilaporkan jatuh sakit selama periode tersebut, dengan setidaknya sepuluh orang dalam kondisi kritis, dan beberapa tamu yakin mungkin ada upaya untuk menutup-nutupi.

"Mereka berusaha menutupinya dan saya hanya ingin memperingatkan orang-orang agar hal ini tidak terjadi pada orang lain," kata Li.