Seorang calon penumpang pesawat membuat Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan geger. Saat petugas keamanan bertanya soal barang bawaannya, ia mengaku membawa bom.
Dikutip dari Korea JoongAng Daily pada Selasa (25/11/2011), petugas keamanan melaporkan insiden itu terjadi pada Senin (24/11) pukul 05.08 waktu setempat di konter check-in Terminal 2 yang diperuntukkan penerbangan internasional.
Petugas menggeledah bawaan penumpang tersebut karena tampak mencurigakan. Di dalam tas iu ada kotak busa polistirena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas pun waspada. Saat ditanya, si penumpang menjawab dengan jawaban yang tidak disangka-sangka. Dia bilang kotak itu berisi bahan peledak. Pernyataan itu langsung direspons oleh petugas sesuai dengan aturan di bandara.
Penumpang yang tak disebutkan identitasnya itu ditahan. Unit Penjinak Bahan Peledak Bandara dikerahkan ke lokasi.
Setelah menggeledah tas itu, ternyata pernyataan di penumpang tidak benar. Entah apa motivasinya, namun hal itu tidak dibenarkan.
Polisi telah membawa tersangka untuk diinterogasi atas tuduhan ancaman publik.
"Tidak ada penundaan penerbangan akibat insiden tersebut," kata polisi.
Polisi juga menambahkan bahwa orang tersebut akan diinterogasi kembali terkait alasannya membuat pernyataan palsu tentang bahan peledak.
Ancaman bom diatur secara ketat baik melalui kerangka nasional maupun internasional. Fokus utama hukum aviasi adalah memastikan keselamatan penumpang, kru, dan pesawat (yang dikenal sebagai safety) serta melindungi penerbangan dari tindakan campur tangan yang melanggar hukum (security).
Indonesia mengimplementasikan kewajiban internasional tersebut ke dalam hukum nasional lewat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. UU ini menjadi payung hukum utama yang secara eksplisit mengatur ancaman bom di bandara dan pesawat.
(bnl/fem)












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing
Agen Travel China Pusing, 90% Wisatawan Batalkan Liburan ke Jepang, Minta Refund