×
Ad

Pengakuan Pekerja Tambang Emas Ilegal Dekat TN Komodo: Ada Aparat Terlibat

Ambrosius Ardin - detikTravel
Rabu, 03 Des 2025 18:04 WIB
Ilustrasi Pulau Sebayur (tangkap layar Google Maps/Jarek/2019)
Manggarai Barat -

Mantan pekerja tambang emas ilegal di Pulau Sebayur Besar, dekat Taman Nasional Komodo mengungkap adanya dugaan terlibatnya aparat dalam aktivitas pertambangan.

Mantan pekerja tambang berinisial Y, menduga ada keterlibatan anggota Polres Manggarai Barat dalam aktivitas penambangan emas ilegal di kawasan penyangga Taman Nasional Komodo.

Penambangan itu berada di kawasan wisata Labuan Bajo. Y menyebut oknum polisi berinisial W terlibat. Dia merupakan anak dari pemilik lahan tambang emas ilegal berinisial I.

Y mengaku direkrut oleh W untuk bekerja bersama sejumlah pekerja asal Lombok dan pulau sekitar lokasi tambang emas ilegal tersebut.

"Sampai kita masuk ini ya masuk kita nih kerjaan emas ini saya diajak oleh oknum pak W dengan pak haji (I), katanya kita bantu pak haji dulu sama pak W polisi, terus saya bantu kerja," ungkap Y di Labuan Bajo, Senin (1/12/2025).

"Teman-teman kerja bilang ini anaknya Pak Haji I. Ini Pak polisi W," tambahnya.

Y bertugas mendorong gerobak berisi material hasil penambangan menuju lokasi pengolahan emas. Ia harus mendorong sejauh satu kilometer dengan upah dijanjikan Rp 400 ribu per hari.

Dia hanya bekerja selama sepekan pada bulan Oktober lalu, namun upahnya tak dibayar penuh. Y hanya menerima bayaran empat hari.

Sebelum bekerja sebagai penambang, Y memasang pilar tanah di Pulau Sebayur Besar. Ia direkrut seseorang yang disebutnya sebagai pengacara dari Jakarta untuk pekerjaan tersebut.



Simak Video "Video: 2 Pekerja Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Tewas Tertimbun Longsor"


(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork