Jepang mengalami peningkatan kunjungan semenjak mata uangnya melemah. Turis asal Turki jadi salah satu penyumbangnya!
Peningkatan ini didorong oleh kebijakan bebas visa hingga 90 hari, penerbangan langsung yang baru diluncurkan, dan pengaruh kuat media sosial telah mendorong peningkatan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News, Selasa (16/12/2025).
Hanya dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Jepang kedatangan sekitar 70.000 wisatawan Turki. Data dari Institut Statistik Turki (TÜİK) menunjukkan bahwa sekitar 7.000 warga Turki mengunjungi Jepang pada tahun 2022, angka yang meningkat menjadi hampir 17.000 pada tahun 2023.
Data peningkatan ini juga tercatat oleh Japan National Tourism Organization (JNTO), yang melaporkan bahwa antara Januari dan September 2025, Jepang menyambut 31,6 juta pengunjung internasional. Ini menandai peningkatan 17,7 persen dari periode yang sama pada tahun 2024. Selama periode yang sama, kedatangan dari Turki meningkat sebesar 76,8 persen.
Perwakilan industri mencatat bahwa jumlah wisatawan Turki yang mengunjungi Jepang diperkirakan akan mencapai 90.000 pada akhir tahun. Jika dikalkulasikan, peningkatan akan terjadi sebesar 430 persen selama dua tahun terakhir.
Kebijakan bebas visa yang telah lama berlaku untuk pemegang paspor Turki tetap menjadi salah satu pendorong terkuat pertumbuhan ini.
Faktor tambahan termasuk rute penerbangan langsung baru, beragam penawaran budaya dan pariwisata Jepang, peningkatan visibilitas media sosial, dan meningkatnya ketertarikan terhadap budaya Jepang. Harga tiket pesawat bervariasi tergantung musim. Tarif promosi untuk tiket pulang pergi kelas ekonomi biasanya dimulai di atas 50.000 Lira Turki (US$1.170), sementara harga musim puncak dapat melebihi 100.000 lira.
Pada Februari 2025, All Nippon Airways (ANA) meluncurkan rute langsung baru antara Haneda dan Istanbul, sementara Turkish Airlines mengumumkan rencana untuk meningkatkan layanan Istanbul-Narita dari tujuh menjadi sepuluh penerbangan mingguan dalam jadwal musim panas 2026. Perkembangan ini diharapkan akan mendorong lebih banyak wisatawan Turki untuk mengunjungi Jepang.
Menurut Davut Günaydın, wakil presiden Asosiasi Agen Perjalanan Turki (TÜRSAB), permintaan untuk tur Jepang telah meningkat tiga kali lipat, dan paket yang mencakup lima hingga tujuh malam dimulai dari sekitar 2.300 euro, mencapai hingga 4.500 euro. Ia menambahkan bahwa biaya tiket pesawat mencakup sekitar 60 persen dari total biaya tur dan bahwa harga tetap relatif stabil dibandingkan tahun lalu.
Günaydın juga menyoroti nilai tukar yen Jepang yang menguntungkan, yang telah membuat belanja, khususnya elektronik, lebih menarik bagi wisatawan Turki.
Menurut Günaydın, distrik Ginza yang mewah di Tokyo telah menjadi tujuan populer untuk pembelian tersebut.
Ini jadi validasi kuat bahwa minat terhadap Jepang tidak pernah pudar. Diperkirakan bahwa permintaan yang kuat yang terlihat tahun ini akan berlanjut hingga tahun 2026.
Simak Video "Video: Gempa M 7,6 Mengguncang Jepang, Ini Instruksi PM Takaichi"
(bnl/ddn)