Tren Traveling 2025: Destinasi Domestik dan Transportasi Darat Jadi Favorit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tren Traveling 2025: Destinasi Domestik dan Transportasi Darat Jadi Favorit

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 16 Des 2025 14:21 WIB
Tren Traveling 2025: Destinasi Domestik dan Transportasi Darat Jadi Favorit
Jumpat media TOURISM INDUSTRY OUTLOOK 2025 (Syanti Mustika/detikcom)
Jakarta -

Tahun 2025 tinggal hitungan hari. Selama hampir satu tahun, tren perjalanan mengalami banyak perubahan. Salah satunya adalah adaptasi wisatawan di tengah lemahnya daya beli dan mahalnya tiket pesawat.

Dalam momen TOURISM INDUSTRY OUTLOOK 2025 yang digelar pada hari Selasa (16/12/2025) tiket.com menguraikan bahwa di tahun 2025 ini terdapat tiga tren yang mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu permintaan transportasi, akomodasi dan atraksi.

"Transportasi itu tumbuh 23% mencerminkan mobilitas yang tetap kuat dan stabil ya. Akomodasi juga masih grow 20% year over year dan ini kita lihat masih sangat stabil karena beberapa tahun terakhir berturut-turut selalu ada pertumbuhan dua digit. Jadi ini masih sangat strong untuk kategori ini,"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan yang paling menarik mungkin atraksi di mana itu kita lihat pertumbuhannya sangat pesat tahun ini ada 38% melebihi transportasi dan akomodasi. Dari sini kita melihat misalnya perjalanan itu bukan cuma pindah lokasi dan menginap, tapi juga ada keinginan untuk mengalami experience baru, aktivitas baru di tempat yang menjadi destinasi perjalanan itu," papar Chief Strategy Officer tiket.com, Tiffany Tjiptoning.

Selanjutnya, Tiffany menambahkan bahwa wisatawan lebih condong memesan transportasi jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Sedangkan pemesanan akomodasi, traveler lebih suka memesan mendekat hari H perjalanan. Dan jeda antara pemesan transportasi dan akomodasi dimanfaatkan traveler untuk mencari die atraksi melalui sosmed.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan penelusuran kami, 9 dari 10 wisatawan mengandalkan media sosial sebagai titik awal perencanaan liburan. TikTok nomor satu, 57% dan Instagram nomor dua, 34%. Karena kontennya ini bersifat visual, cepat dan mudah dicerna ya, makanya itu sangat populer sekali," lanjutnya.

Banyaknya tanggal merah menjadi salah satu alasan meningkatnya jumlah perjalanan di tahun 2025. Sebagai adaptasi terhadap tiket pesawat yang mahal, traveler pun memilih transportasi darat untuk bepergian.

"Kita melihat tren moda transportasi ya, kita lihat permintaan paling besar itu ada di moda transportasi darat. Kereta dan bus menjadi moda transportasi darat favorit dan pilihan terbaik bagi traveler. Kereta mengalami lonjakan 47%, bus 46%, ferry 29% dan pesawat 5%," tambahnya.

Teruntuk tren pemesanan akomodasi, akomodasi non-hotel berkembang pesawat hingga 44% karena tipe akomodasi ini menawarkan privasi dan ruang yang lebih luas. Jadi menjadi pilihan utama saat liburan panjang seperti Lebaran, libur sekolah, dan akhir tahun.

"Menarik non-hotel itu tumbuh sangat pesat di 44%, disusul dengan hotel 19% dan apartemen 13%. Kebanyakan kita melihat traveler liburannya mau dihabiskan dengan keluarga dan bigger group of friends. Karena itu orang lebih banyak memilih non hotel accommodation seperti vila, selain karena lebih besar dan tidak perlu terpencar-pencar kamarnya," katanya.

Tiffani menggarisbawahi bahwa pemesanan atraksi meningkat cukup besar selama di tahun 2025. Banyak traveler memesan tiket atraksi dan playground selama libur panjang dan musim liburan keluarga

"Nah, ini juga sangat menarik sekali di mana atraksi dan playground ini bertumbuh dengan pesat sekali. Playground 71% dan atraksi bertumbuh 34%. Tren ini dipengaruhi banyak sekali pembukaan tempat wisata dan especially playground di lokasi-lokasi selain di luar Pulau Jawa. Dan selanjutnya juga dipengaruhi oleh sosial media," ujar Tiffani.

Domestik masih menjadi favorit wisatawan

tiket.com mencatat bahwa terdapat destinasi baru yang mulai dilirik wisatawan Indonesia. Diantaranya Lampung, Wakatobi, Pangandaran, Magelang, Labuan Bajo, Nabire dan Sorong.

Teruntuk pilihan wisata favorit, pilihan teratas traveler Indonesia yaitu Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Bali, dan Surabaya. Sedangkan untuk internasional ada Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand dan Korea Selatan.

"Selama tahun 2025 ini kita masih bisa melihat di mana domestik travel masih sangat tinggi sekali. Sekitar 75% masih memilih destinasi domestik sebagai tujuan utama liburan. Hanya 6% yang melakukan perjalanan internasional dan hanya 10% yang melakukan perjalanan ke destinasi domestik dan internasional," kata Tiffany.

Destinasi wish list traveler untuk 2026

Tiffany memaparkan destinasi wish list traveler Indonesia untuk tahun 2025, Bali dan Yogyakarta masih teratas. Sedangkan untuk destinasi internasional Jepang dam Korea Selatan masih menjadi idaman wisatawan Indonesia.

"Untuk domestik itu yang kita prediksi akan jadi tren tahun depan yaitu Bali, Yogyakarta, Bandung, Labuan Bajo dan Lombok. Sedangkan internasional yaitu Korea Selatan, Swiss, Singapura dan Thailand. Nah, jadi ini wish list itu tuh destinasinya sudah mulai dicari dan diinginkan, tapi belum tentu sudah di-booking ya. Jadi kita mau lihat ini sebagai tren next year," aktanya.

Sebagai penutup, Tiffany menyimpulkan ada 5 tren wisata di Indonesia selama tahun 2025 ini. Peningkatan permintaan wisata meningkat karena banyaknya momen liburan hingga meningkatnya short getaway.

"Yang pertama itu yang paling menonjol adalah perilaku traveling masyarakat ini sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh momentum ya. Jadi kalau di mana ada mungkin ada long weekend atau liberal nasional tuh langsung benar-benar sangat mempengaruhi itu orang timing booking especially transportasi dulu itu sangat kencang sekali. Kedua pemesanan playground tumbuh pesawat. Ketiga akomodasi non hotel mengalami akselerasi pesawat,"

"Keempat munculnya destinasi baru karena peningkatan akses dan kelima short getaway memperkuat pola perjalanan urban," tutupnya.




(sym/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads