Jakarta -
Tak pernah ada yang tahu soal cuaca. Ia bisa berubah drastis kapan saja di mana saja, termasuk di gunung. Jika ini terjadi pada Anda, ada 5 hal yang perlu diperhatikan.
Dikumpulkan detikTravel, Jumat (17/1/2014) inilah 5 tips jika Anda terjebak badai di gunung:
1. Pakai jas hujan atau ponco
(Winda Damayanti/ d'traveler)
|
Hal pertama yang harus langsung dilakukan jika bertemu hujan atau badai di tengah pendakian gunung, segera kenakan jas hujan. Selain jas hujan, ponco juga bisa jadi pilihan. Ini berguna untuk menghindari tubuh basah akibat terkena hujan.
2. Buat bivak
(Thinkstock)
|
Jika badai semakin parah, cobalah buat bivak untuk berteduh. Bivak adalah tenda darurat yang dibuat dengan ponco dan tali tambang.
Bivak bisa dibuat dengan cepat. Meski darurat, berlindung di bawah bivak jauh lebih baik ketimbang nekat berjalan menerjang badai.
3. Berjalanlah di bawah pohon
(Dhey Charly/d'Traveler)
|
Apabila badai sudah sedikit reda, mulailah jalan perlahan. Tapi sebaiknya pilih berjalan di bawah pohon rindang. Ini menghindari tubuh terkena angin badai dan hujan deras.
4. Pastikan barang bawaan tetap kering
(Thinkstock)
|
Yang tak kalah penting adalah memastikan barang tetap kering, khususnya pakaian. Untuk itu, membungkus baju dengan plastik saat packing sangat penting. Saat badai terjadi, anggota tim bisa saling memeriksa ransel yang dipakai temannya dan memastikan tetap kering.
Jika basah atau ada rembesan air, segera dicari solusinya. Jadi, begitu badai berhenti, atau telah sampai di tempat untuk berteduh hingga badai usai, Anda bisa berganti pakaian dengan yang kering.
5. Perhatikan anggota tim
(Thinkstock)
|
Melindungi diri dari badai pasti jadi hal pertama yang terlintas di pikiran. Tapi jangan sampai melupakan tim pendaki yang lain.
Ingat, Anda telah berkomitmen untuk berangkat bersama-sama. Untuk itu usahakan tidak berjauhan dari tim atau bahkan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Siapa tahu ada anggota tim yang perlu dibantu ketika badai menyerang.
Hal pertama yang harus langsung dilakukan jika bertemu hujan atau badai di tengah pendakian gunung, segera kenakan jas hujan. Selain jas hujan, ponco juga bisa jadi pilihan. Ini berguna untuk menghindari tubuh basah akibat terkena hujan.
Jika badai semakin parah, cobalah buat bivak untuk berteduh. Bivak adalah tenda darurat yang dibuat dengan ponco dan tali tambang.
Bivak bisa dibuat dengan cepat. Meski darurat, berlindung di bawah bivak jauh lebih baik ketimbang nekat berjalan menerjang badai.
Apabila badai sudah sedikit reda, mulailah jalan perlahan. Tapi sebaiknya pilih berjalan di bawah pohon rindang. Ini menghindari tubuh terkena angin badai dan hujan deras.
Yang tak kalah penting adalah memastikan barang tetap kering, khususnya pakaian. Untuk itu, membungkus baju dengan plastik saat packing sangat penting. Saat badai terjadi, anggota tim bisa saling memeriksa ransel yang dipakai temannya dan memastikan tetap kering.
Jika basah atau ada rembesan air, segera dicari solusinya. Jadi, begitu badai berhenti, atau telah sampai di tempat untuk berteduh hingga badai usai, Anda bisa berganti pakaian dengan yang kering.
Melindungi diri dari badai pasti jadi hal pertama yang terlintas di pikiran. Tapi jangan sampai melupakan tim pendaki yang lain.
Ingat, Anda telah berkomitmen untuk berangkat bersama-sama. Untuk itu usahakan tidak berjauhan dari tim atau bahkan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Siapa tahu ada anggota tim yang perlu dibantu ketika badai menyerang.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!