Beberapa tips berikut akan sangat berguna bagi traveler yang baru pertama kali naik gunung, demi menunaikan hajat dengan nyaman dan tidak mengganggu pendaki lainnya. Dikumpulkan oleh detikTravel, Kamis (28/5/2015), inilah 5 hal yang mesti dilakukan oleh traveler saat kebelet BAB waktu mendaki gunung.
1. Jangan dekat jalur pendakian
|
(Thinkstock)
|
Carilah lokasi yang lumayan tersembunyi dan jauh dari jalan setapak utama yang biasanya dilewati para pendaki. Jangan lupa untuk permisi terlebih dahulu dan berdoa agar tidak menyinggung makhluk tak kasat mata yag mungkin bertempat tinggal di sana. Barulah Anda bisa membuang hajat dengan tenang.
2. Menjauh dari lokasi kemping
|
(Thinkstock)
|
Pastikan lokasi yang Anda pilih agak terlindung rimbun pepohonan. Selain itu, pastikan juga aman dari gangguan binatang liar yang mungkin ada di sekitar lokasi. Jangan sampai saat sedang membuang hajat, diganggu oleh serangga atau makhluk lainnya.
3. Gali yang dalam
|
(Thinkstock)
|
Jika sudah memenuhi standar, dijamin kotoran yang dibuang tidak akan berbau dan mencemari lingkungan. Kotoran nantinya akan terdegradasi dengan alami oleh bakteri-bakteri yang terkandung di dalam tanah.
4. Pastikan dikubur dengan baik
|
(Thinkstock)
|
Dengan mengubur kembali lubang galian, Anda meminimalisasi bau yang akan ditimbulkan. Selain itu higienitas jadi alasan yang paling rasional. Kotoran manusia yang dibiarkan begitu saja akan menjadi sumber penyakit bagi makhluk lainnya dan juga mencemari lingkungan.
5. Sedia tisu basah & hand sanitizer
|
(Thinkstock)
|
Jangan sekali-sekali menggunakan dedaunan untuk membasuh karena kita belum tentu tahu daun apa yang kita gunakan. Bisa jadi daun itu akan menimbulkan rasa gatal begitu menyentuh kulit kita. Parahnya jika sampai iritasi hingga merah-merah alaergi. Jangan coba-coba ya traveler!
Halaman 3 dari 6












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk