Tim Ekspedisi Jurnalis ke Cartensz 2015 melakukan persiapan pendakian yang tidak sebentar. Fisik, mental, materi dan perabotan pendakian disiapkan serius. Mendaki ke Puncak Cartensz bukan naik gunung biasa, tapi adalah klimaks dari pendakian gunung di Indonesia.
Dihimpun detikTravel, Kamis (10/9/2015) dari para instruktur pendakian dan pihak Adventure Carstensz, inilah berbagai tips untuk kamu yang punya mimpi meraih Puncak Carstensz:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling penting untuk mendaki Cartensz adalah persiapan kondisi fisik. detikTravel mempersiapkan kondisi fisik selama setahun dengan olahraga teratur dengan aneka jenis latihan.
"Buat latihan fisik, satu jam jogging nggak boleh berhenti. Kalau sudah bisa ini, sudah oke fisiknya," kata Hendricus Mutter. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ini, sudah 10 kali bolak-balik ke Puncak Carstensz.
Sebagai pemanasan, kegiatan naik gunung secara reguler juga bisa dilakukan sebelum menjajal Carstensz. Mulailah dari gunung yang ada dari dekat kita tinggal, kemudian mencoba gunung yang lebih sulit lagi. Sampai kondisi fisik terbiasa.
2. Pengetahuan naik gunung dan perlengkapan
Ardeshir Yaftebbi, salah satu instruktur pendakian Carstensz mengatakan pengetahuan soal naik gunung, bahkan teknik tali diperlukan saat naik ke Carstensz. Saat summit, pendaki akan melakukan rock climbing.
"Itu mutlak karena untuk summit harus tahu teknik dasar rock climbing. Bagaimana cara pakai alat, cara manjat atau ascending dan cara turun rapeling," kata Ardeshir.
Perlengkapan juga mesti lengkap. Selain tenda, jaket, peralatan pendakian, boot, helm, head lamp, sleeping bag, dll. Semua barang bisa dicicil pengadaannya.
3. Menggunakan operator pendakian
Menggunakan operator pendakian adalah keharusan ketika mendaki Carstensz. Alam rimba Papua belum banyak dijelajahi pendaki, masih ada suku-suku asli yang belum terbiasa dengan orang asing, serta keterbatasan jaringan komunikasi.
Salah satu operator adalah Adventure Carstensz. Direktur Adventure Carstensz, Maximus Tipagau mengatakan untuk saat ini naik sendiri ke Puncak Carstensz tidak dimungkinkan.
"Harus pakai operator. Operator menjamin kenyamanan pendakian, kita beri instruktur, porter dan motivasi. Mereka juga memberikan informasi sepanjang pendakian," kata Maximus.
4. Siap uang
Pendakian ke Puncak Carstensz tidak murah memang, namun justru itu adalah tantangan. Namanya juga pendakian ke gunung tertinggi di Indonesia.
"Biayanya sekitar Rp 30-40 juta per orang, sudah termasuk pesawat, perbekalan makan sepanjang jalan dan sewa porter," kata Maximus. Jadi, siapkan uangnya dari sekarang ya!
5. Kesiapan mental
Selain fisik, mental adalah faktor yang tidak kalah penting untuk disiapkan. Fisik prima, tapi mentalnya lemah, badan pun akan terasa sakit.
"Jangan ada kata mundurlah, di hutan juga siapa yang mau menolong. Jalan saja terus, capek juga jalan saja," kata Hendricus.
Di pedalaman rimba Papua sana, pikiran kita sungguh mempengaruhi. Ketika naik turun bukit tanpa ujung, terjebak dalam kesendirian di hutan, medan gunung batu vertikal yang harus dipanjat. Mental yang lemah akan meracuni pikiran secara perlahan. Waspadalah!
6. Patuhi instruktur
Ketika pendakian sudah dilakukan, ini dia tips terakhir: patuhi instruktur atau pemandu Anda. Mereka akan meminta kita mengatur agar jalan dengan langkah kecil biar nggak cepat lelah. Meminta Anda mengatur nafas untuk menghemat tenaga, dan lain sebagainya. Patuhilah!
"Yang penting, mau mengikuti apa kata pemandu. Pemandu ngomong apa, lakukan, turuti. Pemandu kan sudah tahu harus apa dan bagaimana," tutup Hendricus.
(rdy/Aditya Fajar Indrawan)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol