6 Cara Mengatasi Jet Lag, Serangan Berbeda Tergantung Arah Penerbangan?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 29 Mar 2023 08:32 WIB
Ilustrasi penerbangan (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Penerbangan internasional biasanya diikuti dengan jet lag. Dan, beberapa traveler ada yang kesulitan menghadapinya.

Mengapa orang mengalami jet lag? Melansir CNN, Rabu (29/3/2023), jet lag menggambarkan gejala fisik dan kognitif yang dialami orang saat bepergian dengan cepat melintasi beberapa zona waktu.

Sebelum berangkat untuk suatu penerbangan, Anda sudah sesuai dengan waktu lokal. Begitu memasuki zona waktu baru, ritme tubuh Anda tidak lagi sejajar dengan waktu lokal.

Saat itulah gejala jet lag melanda. Anda mengantuk saat ingin bangun, dan terjaga saat ingin tidur. Anda lapar di tengah malam, dan mungkin merasa kembung atau mual jika makan di siang hari.

Sampai jam tubuh Anda dan semua ritme yang dikontrolnya sejalan dengan waktu setempat yang baru, Anda mengalami discombobulasi secara fisiologis dan mental. Bukan lagi suasana liburan yang menyenangkan.

Menariknya, pengalaman jet lag berbeda-beda pada setiap orang. Itu karena kita semua mengikuti ritme internal kita sendiri.

Sebagian besar dari kita memiliki siklus harian alami sekitar 24,2 jam. Jadi, jika kita tinggal di gua dan tidak melihat cahaya apa pun, siklus tidur/bangun kita dan ritme harian lainnya akan berlangsung sekitar 24,2 jam.

Para peneliti berpikir ini adalah adaptasi evolusioner yang memungkinkan kita menyesuaikan diri dengan panjang hari yang berbeda sepanjang tahun.

Tetapi, beberapa orang memiliki siklus yang sedikit lebih lama daripada yang lain, dan ini mungkin berperan ketika seseorang mengalami jet lag.

Penelitian menunjukkan jika Anda memiliki siklus yang lebih panjang, Anda mungkin menyesuaikan lebih cepat untuk perjalanan ke arah barat, seperti saat bepergian dari Australia ke Afrika Selatan. Tetapi belum diketahui apakah siklus yang lebih pendek membantu sebaliknya.

Kita juga menjadi kurang tangguh seiring bertambahnya usia, sehingga orang yang lebih tua mungkin memiliki gejala jet lag yang lebih buruk.

Apakah jet lag hanya sebuah efek psikologis? Memang demikian, karena ini adalah ketidakcocokan antara waktu internal tubuh yang ditentukan di otak dan waktu lokal Anda. Lebih baik dianggap sebagai kondisi fisiologis, daripada kondisi psikologis.

Berikut enam cara mengatasi jet lag:

1. Pertama, putuskan apakah perlu mencoba beradaptasi dengan waktu baru atau tidak. Jika ini hanya perjalanan singkat, tidak lebih dari tiga hari, lebih masuk akal untuk tetap menyesuaikan waktu di rumah
2. Jika mencoba mengubah jam tubuh, sebaiknya mulai di pesawat. Atur jam tangan Anda ke zona waktu tujuan dan sesuaikan aktivitas
3. Jaga agar asupan kafein dan alkohol tetap rendah selama perjalanan. Ini akan lebih baik untuk tidur dan hidrasi, dan akan membantu menyesuaikan jam tubuh Anda ke zona waktu yang baru
4. Saat menyesuaikan diri dengan zona waktu baru, usahakan untuk tidur pada waktu malam setempat dan istirahat saja jika perlu di waktu yang lain
5. Ketidaknyamanan gastrointestinal adalah gejala jet lag. Jika Anda rentan atau mengalami masalah perut saat bepergian, makanlah dalam porsi kecil dan makanlah saat lapar
6. Keluarlah. Sinar matahari adalah kunci untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu baru.



Simak Video "KuTips: Wajib Tahu! Tips Penting saat Naik Transportasi Umum di Jepang"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork