Ketika naik pesawat, terutama saat dalam perjalanan jauh kita tentu menginginkan kenyamanan bukan? Dalam hal ini, bagi beberapa orang melepas sepatu atau alas kaki saat penerbangan, dianggap membuat nyaman jika dilakukan.
Namun, nyatanya melepas alas kaki merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilakukan saat naik pesawat lho. Terlebih, hal tersebut juga dilarang oleh pilot.
Lebih lanjut, simak tips tetap nyaman dalam pesawat dan alasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Jangan Melepas Sepatu Saat di Pesawat
Berikut beberapa alasan kenapa alas kaki tidak boleh dilepas saat di pesawat.
1. Kabin Pesawat Itu Tidak Terlalu Bersih
Pesawat memang menjalani pembersihan menyeluruh, tapi hal itu dilakukan tidak terlalu sering. Faktanya, walaupun sempat dibersihkan keadaan pesawat terbang tidak bisa terlalu bersih.
"Kabin dibersihkan sebelum penerbangan, tapi hal itu akan lebih asal-asalan karena pesawat hanya memiliki waktu istirahat 15 -20 menit untuk menyelesaikannya," kata pilot Patrick Smith kepada Ask the Pilot dikutip dari laman Travel and Leisure.
Umumnya, bisa jadi pembersihan kabin pesawat hanya pembuangan sampah yang tertinggal di saku sandaran kursi, dan membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu toilet.
Meja nampan dan sandaran tangan juga kotor. Tempat tersebut juga menjadi permukaan yang paling banyak kuman di pesawat.
Dalam hal ini, frekuensi pembersihan akan bervariasi, hal ini tergantung dari maskapai penerbangan. Tapi biasanya pembersihan mendalam dilakukan setiap 4 hingga 6 minggu sekali.
2. Berisiko Buruk bagi Kesehatan
Melepas sepatu dalam pesawat bisa berisiko berdampak buruk bagi kesehatan, juga ditegaskan oleh David Krause, pemilik SyQuest USA, produsen produk pembersih yang digunakan pesawat.
"Mereka yang memutuskan untuk bertelanjang kaki mungkin bisa tertular bakteri dan virus yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mereka. Kekhawatiran tertular infeksi jamur juga selalu ada," kata David, dikutip dari laman Travel and Leisure.
Pasalnya, di luar pembersihan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu setiap 4-6 minggu sekali, karpet yang ada di pesawat biasanya dibersihkan jika diperlukan dan hanya disedot jika ada waktu memungkinkan.
Misalnya, seperti kalau sesuatu bekas makanan, minuman, atau cairan tubuh yang tumpah. Dalam hal ini, petugas kebersihan akan menghilangkan noda tersebut, tapi belum tentu mendisinfekstan seluruh area.
Bahkan bisa lebih buruk lagi, karena pramugari tidak perlu cairan di lantai toilet di tengah penerbangan. Di mana, artinya kita bisa saja tak sengaja bisa terkena air seni. Sehingga, banyak spot yang berisiko menjadi tempat penyebaran kuman.
3. Bisa Membuat Penumpang Lain dan Kru Tidak Nyaman
Melepas alas kaki juga bisa saja membuat penumpang lain atau pun kru kabin merasa tidak nyaman. Hal ini juga termasuk dalam sopan santun terhadap orang lain.
Namun seiring berjalannya waktu dan akibat pandemi COVID-29, pembersihan di pesawat pun lebih sering dilakukan.
"Lebih banyak disinfektan kini digunakan di lantai dan proses pembersihannya. Dedikit lebih detail, untuk upaya memastikan tidak ada jejak virus yang tertinggal yang berpotensi menginfeksi awak atau penumpang," kata Krause.
Meski demikian saran terbaik yaitu tetap memakai sepatu sepanjang waktu saat berada dalam penerbangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari situasi yang berpotensi berdampak kurang baik bagi kita dan sekitar.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!