Saya tidak menyangka ada Masjid tua di Desa Kaitetu, Ambon. Masjid yang bernama Masjid Wapauwe ini didirikan pada tahun 1414. Termasuk masjid tertua di Indonesia. Suatu kesempatan yang tak biasanya saya dapat melaksanakan sholat jumat di mesjid yang memiliki cerita-cerita unik.
Dahulu, nenek moyang penduduk desa kaitetu tinggal di pegunungan Wawane, tak jauh dari pesisir pantai. Setelah mereka memeluk Islam, mereka mendirikan masjid yang bangunan induknya dibuat menggunakan kayu tanpa paku dan pasak.
Belanda tiba di Ambon, dan mengumpulkan penduduk di pegunungan Wawane di dekat Benteng Amsterdam. Tujuannya untuk lebih mudah mengontrol penduduk disekitar. Mereka yang tinggal di pegunungan Wawane bersedia pindah. Hingga suatu pagi, penduduk menemukan Masjid yang tadinya ada di pegunungan Wawane berpindah ke tempat penduduk Wawane dipindahkan. Masjid ini pindah secara gaib lengkap dengan mimbar, bedug dan perlengkapan masjid lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga tongkat untuk khutbah yang dibawa oleh ulama dari arab yang datang ke Ambon. Juga ada mushaf Al Quran yang ditulis tangan pada tahun 1550 yang saat ini masih utuh dan sering dipertunjukkan di pameran-pameran tentang islam.
Satu hal yang menarik ketika memasuki masjid ini buat pertama kalinya. Ketika masuk dan melihat mimbar, terdapat panji segitiga berwarna merah dan putih. Sekilas mirip dengan bendera merah putih, padahal itu bukan. Imam masjid menjelaskan bahwa ketika panji merah putih itu sudah ada sejak tahun 1414, meskipun sekarang panji tersebut bukanlah yang asli karena rusak termakan usia.
Masih ada banyak cerita-cerita menarik tentang masjid ini yang diceritakan oleh sang Imam. Saya pun kagum mendengarnya, perjalanan sekitar 2 jam dari kota Ambon tidaklah sia-sia.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan