Ada banyak restoran sushi di Kyoto. Saat traveling ke Kyoto bersama tim Dream Destination Jepang, kami direkomendasikan sebuah tempat makan sushi oleh Abdul Hamid dan istrinya Aulia, WNI yang tinggal di Jepang. Tempat itu bernama Sushi Musashi. Nama yang unik karena Musashi adalah nama seorang samurai legendaris.
Berada di pusat kota, kami mendatangi tempat itu pas jam makan malam. Wow, antrean mengular sampai ke luar restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mengantre akhirnya kami bisa masuk juga βke dalam. Sushi Musashi sungguh merupakan objek wisata kuliner sushi yang khas Jepang yaitu bergaya kaiten-zushi. Restoran sushi model ini ciri khasnya menggunakan conveyor belt untuk menghidangkan sushi.
Hanya ada deretan meja panjang berbentuk huruf U dan semua pengunjung duduk menghadap para chef. Sushi disajikan dengan cara diletakan di conveyor belt yang bergerak mengelilingi meja makan panjang huruf U itu.
Pengunjung tak perlu memesan lagi. Tinggal lihat sushi apa yang lewat di depannya. Kalau suka tinggal ambil piringnya.
"Sushi di sini pakai piring kecil. Harganya sama semua 170 Yen (Rp 18.000)," kata Abdul Hamid.
Tiap piring isinya 2 sushi. Kalau dagingnya agak mahal seperti unagi, 1 piring isinya hanya 1 sushi. Teman minumnya adalah teh ocha yang bebas ambil sepuasnya dari dispenser. Ada 50 variasi sushi yang menggugah selera, mulai dari kombinasi nori, salmon, telur, unagi, ebi, cumi, tempura, terong, telur ikan salmon dan lain-lain.
Oishii! Rasanya sungguh lezat. Tak terasa piring sushi sudah bertumpuk di depan saya. Untuk makan kenyang di sini mulai dari 6-15 piring, tergantung selera makan kita.
Pelayan tinggal menghitung jumlah piring di hadapan kita dikalikan 170 Yen, itulah harga yang kita bayar. Perut kenyang, kita pun bisa jalan-jalan lagi menikmati Kota Kyoto.
Cara kesana:
Sushi Musashi berada di perempatan jalan Sanjo-dori dan Kawaramachi-dori. Anda bisa naik bus 4, 5, 10, 11, 17, 32, 59 atau 205 dan turun di halte Kawaramachi Sanjo.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC