Sahadewa, Panggung Pertunjukan Tari Barong di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sahadewa, Panggung Pertunjukan Tari Barong di Bali

Wahyu Setyo - detikTravel
Jumat, 23 Okt 2015 17:55 WIB
Tari Barong di Panggung Sahadewa, Batubulan, Gianyar, Bali (Wahyu/detikTravel)
Gianyar - Seni budaya di Bali menjadi daya tarik utama untuk wisatawan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Tari Barong di Sahadewa yang menjadi representasi pertarungan 'kebaikan' dan 'kejahatan' di muka bumi.

Tari Barong biasa dipentaskan di sebuah objek wisata bernama SahadewaSahadewa adalah sebuah sanggar di kawasan Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali yang mementaskan tarian Kecak dan tari Barong kepada wisatawan setiap harinya. Tarian Barong dipentaskan pada pukul 09.30 WITA, sementara tari Kecak dimulai pada sore harinya, sekitar pukul 18.30 WITA.

Tari Barong dan Keris dipentaskan di atas panggung pertunjukan dengan latar gapura Bali dan beberapa pohon kamboja. Sementara para pemain gamelan bali
sebagai musik pengiring berada di sisi sebelah kiri panggung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(Wahyu/detikTravel)

Penonton dapat memilih kursi di barisan depan, atau di kursi berundak seperti yang biasa dijumpai di bioskop. Sahadewa sendiri berkapasitas sekitar 600 orang, serta dilengkapi fasilitas toilet, coffee shop, ruang tunggu hingga toko suvenir.

Tari Barong merupakan tari tradisional Bali yang menceritakan pertempuran antara 'kebajikan' yang diwakili oleh Barong, melawan 'kebatilan' yang diwakili oleh Rangda. Tarian Barong ini terdiri dari beberapa babak pertunjukan.

Babak pertama dimulai dengan munculnya Barong yang berdiri dengan sangat gagah. Tak lama berselang, muncullah seekor monyet yang dengan usilnya menggoda sang Barong. Untungnya Sang Barong tidak terpengaruh. Saat sedang asyik menggoda Barong, muncullah 2 orang pengikut Rangda yang ingin menculik sang Monyet untuk dijadikan anak buahnya, namun berkat Barong, si monyet berhasil terselamatkan.


(Wahyu/detikTravel)

Fragmen kedua, barulah memasuki inti cerita. Babak ini mengisahkan perubahan yang dialami oleh dewi Kunti dan Patihnya yang disusupi oleh roh jahat. Anak Dewi Kunti yang bernama Sahadewa pun dijanjikan untuk diserahkan kepada Rangda. Namun diluar dugaan, Sahadewa diberikan kekuatan oleh dewa Shiwa sehingga jadi sakti mandraguna dan kebal terhadap pengaruh roh jahat.

Fragmen cerita berikutnya menampilkan pertempuran antara Rangda dan Sahadewa. Rangda yang marah ternyata tidak bisa membunuh Sahadewa yang sudah dianugerahkan keabadian oleh dewa Shiwa. Rangda yang juga sakti ternyata juga sukar untuk dikalahkan oleh Sahadewa. Sahadewa pun berubah menjadi Barong, dan pertarungan melawan Rangda tidak ada yang menang, dan akan terus abadi.


(Wahyu/detikTravel)

Di fragmen cerita terakhir, tampak beberapa pria yang berperan sebagai pengikut barong membuktikan kesaktian mereka dengan cara menusukkan keris ke tubuh mereka sendiri. Konon, keris ini asli dan semua adegan terlihat tanpa rekayasa. Sebelum para penari pria ini mulai beraksi, seorang pemangku adat tampak memercikkan air suci dan merapalkan doa-doa demi keselamatan sang penari.

Tarian ini menjadi perlambang bahwa pertarungan antara 'kebaikan' melawan 'kejahatan' akan terus berlangsung di dunia. Seperti kehidupan manusia, kedua sisi tersebut pasti akan berlawanan sampai akhir hayat.


(Wahyu/detikTravel)

Setelah 1 jam lebih, pertunjukan tari Barong dan Keris ini pun selesai. Para penonton yang kebanyakan bule langsung bertepuk tangan dan memberikan apresiasinya. Pembawa acara kemudian mempersilakan para tamu untuk berfoto bersama dengan para penari di atas panggung. Mereka terlihat puas dan senang atas pertunjukan ini.

Bagi traveler yang ingin menonton tarian ini, datang saja ke sanggar Sahadewa dengan alamat Jl SMKI No 25, Batubulan, Gianyar, Bali. Objek wisata ini dapat ditempuh dengan jalur darat kurang lebih 25 menit dari kota Denpasar. Selamat mencoba!

(aff/aff)

Hide Ads