Piramida di Mesir merupakan salah satu peninggalan berusia ribuan tahun. Ukurannya besar, setinggi gedung pencakar langit dan punya fungsi sebagai pemakaman raja-raja. Raja-raja Mesir kuno dimakamkan di dalam piramida beserta harta-hartanya.
bergeser ke belahan Benua Eropa, tahukah Anda kalau negara Swedia juga punya piramida. Memang tidak sebesar di Mesir, namun melihatnya dari dekat apalagi mengetahui kisahnya akan sangat menarik untuk dibahas. Inilah Pyramid of Stjarneborg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pyramid of Stjarneborg ini berada dalam satu kawasan yang bernama Starneborgs Museum och Pyramid. Piramida ini mungkin tingginya sekitar 6-7 meter, berbentuk segitiga dan berwarna hitam. Di dalamnya pun terdapat kuburan seorang bangsawan bernama Malte Liewen Stierngranat.
Inilah Pyramid of Stjarneborg (Stjarneborg Museum och Pyramid/Facebook)
Malte Liewen Stierngranat hidup pada tahun 1871-1960, yang merupakan seorang bangsawan nyentrik. Dia bukanlah bangsawan yang betah di rumah dan hidup mewah, melainkan memilih untuk traveling ke berbagai dunia.
Dia pernah ke Amerika Serikat, untuk belajar dan mencoba hidup di sana. Dia pun mengaku mendapat gelar insinyur, serta berteman akrab dengan Presiden Teddy Roosevelt kala itu. Dia pun menikahi seorang wanita kaya raya asal Swedia, Marie Dahlman. Dengan makin banyak uang, memudahkan dirinya untuk terus berkeliling ke berbagai negara di Eropa serta Afrika, termasuk Mesir.
Potret Malte Liewen Stierngranat (Orjan Husser/Facebook)
Sampai ke Swedia, dia membeli tanah yang luas untuk rumah dan koleksi pribadinya (yang sekarang namanya itu tadi, Starneborgs Museum och Pyramid). Dia membuat museum dan kastil, untuk menaroh berbagai barang yang pernah dia dapatkan di tiap negara.
Dari perjalanannya ke Mesir, Malte Liewen Stierngranat pun mendapat 'ilham'. Dia ingin membuat kuburan bak raja-raja Mesir kuno, berupa piramida. Punya banyak uang, tentu hal tersebut tidaklah sulit baginya.
Ketika Malte Liewen Stierngranat meninggal, maka dia makamkan di piramida miliknya. Hingga kini piramidanya tidak digusur dan tetap dirawat dengan baik. Sekaligus menjadikan rumah dan piramidanya itu sebagai destinasi wisata yang unik di Kota Aneby.
Piramida yang jadi destinasi wisata (Stjarneborg Museum och Pyramid/Facebook)
Traveler dapat melihat dari dekat piramidanya serta museum dan kastil milik Malte Liewen Stierngranat. Tur ke sana berlangsung dari bulan Mei sampai Oktober dari pukul 15.30 waktu setempat. Tiket masuknya sebesar 60 Swedish Krona atau setara Rp 92 ribu.
Ketika Malte Liewen Stierngranat membangun piramida, penduduk kotanya dibuat bertanya-tanya. Iya sih punya banyak uang, tetapi mengapa harus sampai membangun piramida? Jawaban dia simpel saja.
'Mannen som gjorde vad som foll honom in' yang berarti artinya kira-kira begini, saya adalah orang yang melakukan apa yang saya inginkan.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!