Jakarta -
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Masih dari Hanoi, tahu dan mie yang dibuat lengket seperti ketan, dimakan dengan sambal untuk sarapan.
|
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Jajanan di Hanoi yang ini ternyata tidak halal, karena ketan ini ternyata berisi daging babi.
|
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Sarapan mie di Luang Prabang, Laos. Melihat bentuknya seperti cacing, namun rasanya ajib...
|
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Makan malam hemat di Luang Prabang, ini menunya dengan 1.000 kip (Rp 17000) bisa makan sepuasnya.
|
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Seafood salad Thailand, ini wajib dicoba. Pepaya, cumi, udang, rasanya segar, pedas, asam campur jadi satu.
|
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.Kuliner dan traveling ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Setiap mengunjungi destinasi di Asia Tenggara, sudah tentu kita akan mencicipi kuliner lokalnya. Kulinernya sungguh menggoyang lidah.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Perang Dagang Jilid Dua: AS Larang Maskapai China Lewat Langit Rusia!