Nihiwatu Sumba Island Terpilih Jadi Hotel Terbaik Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nihiwatu Sumba Island Terpilih Jadi Hotel Terbaik Dunia

Advertorial - detikTravel
Rabu, 12 Jul 2017 12:56 WIB
Jakarta -

Industri pariwisata Indonesia menorehkan reputasi di kelas dunia. Hotel Sumba Island atau yang dikenal sebagai Nihiwatu Resort kembali terpilih menjadi hotel terbaik dunia (World's Best Awards) 2017 oleh majalah Travel + Leisure.

Pengumuman kemenangan secara resmi diterima pada Selasa (11/7/2017) kemarin. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang berdiri dari lantai 16 Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI ikut bertepuk tangan dan melepas senyum bangga.

Hotel yang berlokasi di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur ini patut diapresiasi. Hotel ini sukses memerankan fungsi sebagai amenitas, tempat akomodasi yang artistik, natural, dengan kearifan lokal yang otentik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, hotel di kawasan yang eksotis ini juga sudah memerankan fungsi sebagai atraksi tersendiri. Resort ini sudah dikunjungi wisatawan sebagai destinasi dan mengangkat pamor NTT serta Wonderful Indonesia.

"Lalu, mereka bisa begitu (juara), karena begitu (mengangkat pamor NTT)!" kata Arief.

Maksud begitu yang dilontarkan Arief yakni menjadi juara itu bukan kebetulan, bukan tiba-tiba datang dari langit. Pasti melalui proses yang serius, sungguh-sungguh, dan konsep yang istimewa.

"Saya sering menyebut bahwa kemenangan itu direncanakan!" ucap Arief yang membawa Kemenpar setiap tahun menjadi pelanggan jawara di semua level di dunia.

Gelar terbaik dunia selama dua tahun berturut-turut di 2016 dan 2017 dinilai Arief akan memberikan dampak positif terhadap meningkatnya kepercayaan (confidence) dengan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

"Penghargaan seperti ini akan memberikan dampak pada (formula) 3C yakni confidence, credibility, calibration," kata Arief.

Apalagi kemenangan ini lebih banyak karena penilaian pembaca majalah Travel + Leisure di seluruh dunia . Semua sepakat Nihiwati Sumba Island sukses menjaga kelestarian lingkungan (environment sustainability) dan kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.

Soal kenyamanan, Nihiwatu Sumba Island berada di atas rata-rata. Di sana ada vila tiga kamar berbentuk rumah pohon. Letaknya di atas tebing.

Pemandangan Samudera Hindia yang indah juga bisa dilihat dari titik itu. Selain itu, ada lebih dari 33 akomodasi vila dengan kolam renang pribadi serta pemandangan indah ke Pantai Nihiwatu.

Ragam aktiviatanya pun sangat banyak. Dari mulai dari paket 'safari spa' seharian penuh sampai eksplorasi pulau, semua bisa dilakukan traveler saat menginap di sana.

Dari mulai trekking menuju beberapa air terjun tersembunyi, persawahan yang indah, juga desa lokal dan desa seniman, dijamin bisa dilakoni. Bagi yang mencari makanan lokal, bisa piknik makan siang komplit dengan jamuan kelapa segar yang baru jatuh dari pohon.

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat Occy's Left, sebuah private beach yang merupakan surf spot ternama di kalangan peselancar profesional. Tempat berselancar yang jauh dari hiruk pikuk Canggu, Suluban, dan pantai-pantai mainstream lainnya di Bali.

Managing Partner Nihiwatu James McBride menjelaskan, terpilihnya Nihiwatu Sumba Island sebagai hotel terbaik dunia karena Nihiwatu menjadi sebuah destinasi petualangan aktif dan kemewahan mutlak. Resort itu dipadukan serasi bersama unsur-unsur budaya lokal di sebuah lingkungan yang eksotis dan otentik.

"Hotel Nihiwatu tidak hanya merupakan sebuah hotel, melainkan juga sebuah gaya hidup," kata McBride.

Dengan sumber daya dan keuntungan yang dimiliki oleh sebuah resor mewah, menurut McBride, Nihiwatu terus menciptakan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi masyarakat lokal.

Itu sekaligus menyediakan lapangan kerja dan layanan yang menumbuhkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dan mendukung kebutuhan dasar seperti klinik kesehatan, makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah, dan akses terhadap air bersih.

Banyak dari tamu yang kemudian menjadi donatur Sumba Foundation. Mereka juga menciptakan sebuah ikatan dengan budaya asli di pulau ini sambil mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

(adv/adv)

Hide Ads