Begitu saya dan rekan petualang turun dari mobil, warna merah menyala terlihat pada bangunan tinggi megah diatas bukit. Perjalanan kemari memerlukan waktu sekitar 45 menit dari Kota Tanjung Pandan. Memang terdapat beberapa vihara atau biasa disebut klenteng di daerah Burong Mandi, namun Klenteng Kwan Im merupakan yang terbesar yang ada. Lokasi klenteng ini dikelilingi oleh pepohonan rimbun yang membuat sejuk suasana. Sembari menaiki anak tangga menuju klenteng yang memang terletak diatas bukit kecil, terlihat beberapa semacam pendopo kecil yang disumbangkan oleh dermawan.
Sesampainya diatas, sebuah tempat sembahyang di beranda klenteng menyajikan hamparan laut Belitung Timur. Sungguh mempesona saya pikir, membuat doa seolah-olah terdengar sampai ujung cakrawala. Tertanam tanda peresmian di dinding bahwa klenteng ini dibuka pada tahun 1987. Namun menurut penjaga disini Klenteng Kwan Im sudah ada sejak tahun 1747, berarti sudah 263 tahun! Masuk ke ruangan sembahyang terlihat meja sesajen dengan lilin merah yang menyala di setiap sudut.
Iseng-iseng saya menanyakan apakah boleh saya diramal disini dan si penjaga klenteng langsung mempersilahkan saya mendekati sebuah meja sembahyang utama. Saya ditanya nama, asal dan apa yang ingin ditanyakan. Seusai menjawab dia pun membaca doa dan melakukan ritual singkat. Hasilnya saya mendapatkan hasil ramalan yaitu Ciam Si No.6, yaitu sedikit rintangan namun harus banyak beramal pasti beres. Sedangkan teman petualangan saya, Uci mendapatkan hasil No.13 yang merupakan hasil yang kurang baik sehingga didoakan kembali. Sungguh pengalaman yang amat menarik ditambah pemandangan alam yang menakjubkan. (29/09/2010)
(gst/gst)












































Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing