Satwa Dikandang Penuh Sampah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Halida Agustini|1508|KALTIM 2|22

Satwa Dikandang Penuh Sampah

- detikTravel
Rabu, 25 Mei 2011 11:00 WIB
Kalimantan Timur - Kami meninggalkan kota Balikpapan dan akan bertandang di Samarinda selama 2 hari kedepan. Sambodja Lodge akan menjadi penginapan kami selanjutnya.
 
Kami berhenti di sebuah tempat penangkaran buaya yang terletak di Tritip, ujung Balikpapan. Dengan tiket seharga Rp 10.000/orang, kita dapat melihat berbagai macam usia, ukuran, jenis kelamin dari buaya khas kalimantan, buaya Muara (disini hanya terdapat buaya muara saja). Mulai dari yang ukurannya kecil, 4 pejantan dengan 20 betina, hingga buaya yang diikat terpisah dari kawanannya yang lain (buaya ini mempunyai tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan yang lainnya, dan tentunya keganasannya patut diwaspadai).
 
Disini disediakan pakan untuk buaya yang dapat kita lemparkan langsung ke kandang buaya, dijual dengan bandrol Rp 10.000/ ayam. Dan untuk bisa berfoto dengan salah satu buaya yang berukuran kurang lebih 1 meter, kita dikenai biaya sebesar Rp 50.000 lagi.
 
Lepas dari tempat buaya, kami beranjak ke kandang satwa lainnya yang berjarak tidak jauh dari penangkaran buaya. Terdapat 5 kandang yang saling berdekatan dan 1 kandang yang terletak disebrangnya.
 
3 kera, 1 ular, 2 kura-kura ditempatkan berurutan. Sayangnya kondisi kandang yang kami temui ini terbengkalai. Kandang mereka penuh dengan sampah bungkus makanan dan kolam air yang dipenuhi lumut. Dan yang mengenaskannya lagi, ketika kami mengetahui bahwa binatang-binatang mungil tersebut hanya makan dan minum dari hasil pemberian pengunjung.
 
Miris sekali melihat mereka. Binar cahaya matanya redup, dan tingkahnya tak lagi terlihat attractive seperti kera-kera biasanya. Tubuhnya digaruk setiap saat, mungkin ini diakibatkan oleh bakteri yang terdapat pada sampah-sampah itu, belum lagi bakteri yang terdapat pada kolam air yang dipenuhi lumut dapat menyebabkan mereka lebih mudah terjangkit penyakit yang lebih bahaya lagi.
 
Disebrangnya, terdapat kandang sepasang gajah yang sedang menikmati siang yang terik. Salah satu dari mereka kakinya dirantai dengan ukuran pendek yang membuat gajah jantan ini tidak bisa kemana-mana, termasuk untuk meghampiri pasangannya yang sedang asik berjemur di kubangan lumpur. Sama halnya dengan kera-kera tadi, gajah ini juga mengharapkan makanan-makanan pemberian pengunjung.
(gst/gst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads