Kamipun berangkat ke Danau Toba dengan menaiki sebuah bus yang lumayan besar, jarak rumah kostku dengan danau toba lumayan jauh, memakan waktu sekitar 3 jam. Singkat cerita, kami sampai ke danau tersebut, dengan uang dan makanan seadanya. Ketika sampai di danau, eh ada yang nawari gratis keliling danau toba menggunakan kapal feri. GRATIS. Seumur-umur aku tak pernah mengelilingi Danau Toba yang super luas, dan dalam tersebut. Ku lirik jam tangan, ah masih pukul 14.00, malam masih lama.Tanpa berpikir panjang aku langsung menarik tangan temanku menaiki kapal yang dimaksud, kapan lagi coba dapat kesempatan gratis mengelilingi Danau Toba. Kupikir mengelilingi Danau Toba itu cuma sebentar, ternyata lama sekali. Memakan waktu 3 jam-an lebih. Tapi tak mengapa, aku senang telah berhasil mengelilingi danau tersebut meskipun malamnya tak tahu harus tidur di mana. Begitu kapal sampai dipelabuhan, kami berdua langsung loncat kedaratan dengan wajah yang sedikit bingung. Bingung harus tidur dimana, sementara matahari sudah hendak kembali ke peraduan. Hatikupun mulai tak menentu, mau tidur di hotel, uang gak cukup. Nginep di rumah temen, handpone-nya saja tak diangkat. Duh gawat, pikirku. Siang perlahan-lahan berganti dengan malam, namun tempat untuk ditiduri malam itu tak kunjung dapat. Kan anak perempuan kurang baik udah malam masih berada dijalanan. Akhirnya kuputuskan untuk shalat dulu di mesjid terdekat. Selesai shalat, aku bertanya pada nazir mesjid tersebut. "Pak, permisi, penginapan yang murah didaerah sini kira-kira masih dimana ya pak?". "Wah, kalau malam-malam gini susah nak nyarinya, bapak rasapun sudah pada penuh semua, karena kan ini akhir tahun, orang-orang pada liburan kesini, emangnya kalian dari mana?". Aku pun mengangguk-angguk sambil menjawab pertanyaan si nazir mesjid, "Oh, gitu ya pak. Saya dari Medan pak, dan teman saya ini dari Palembang, kalu begitu kami permisi dulu ya pak."
Bapak tersebut sedikit mengkerutkan kening, berpikir. "Bagaimana kalau kalian menginap di sini saja nak? kalian perempuan, ini sudah malam, lagian kalian mau nyari penginapan di mana? di bawah ada ruangan saya, kalian boleh pakai untuk malam ini."
akupun setengah tersenyum, "trus bapak tidur di mana?"
"saya tidur di rumah, saya memang gak tinggal di mesjid ini, ruangan itu cuma tempat istirahat bapak saja jikalau letih sehabis membersihkan mesjid ini, nanti kalau ada orang yang bertanya kalian siapa, bilang saja kalian ini saudara saya". Bapak yang tak ku ketahui namanya itu membawa kami ke ruangan kecil di bawah tangga. Temanku tersenyum lebar, wajahnya tak lagi kelihatan gusar. "oh ya, nama bapak siapa? terimakasih banyak ya pak sudah mengijinkan kami untuk menginap di sini". "Nama bapak Ponidi, iya nak gak apa-apa, ini selimut dan alasnya ya", Bapak yang bernama Ponidi itu menjawab pertanyaan yang ku lontarkan tadi sambil tersenyum. Sungguh baik hati bapak ini.
Akhirnya kami lega, bisa tidur malam ini walau hanya beralaskan tikar saja. Huft, ternyata tak seindah yang ku bayangkan, aku lupa kalau danau ini dikelilingi oleh bukit. Tahu sendiri kan kalau daerah perbukitan ketika memasuki dini hari dinginnya minta ampun, sungguh suhu yang dingin itu tak bisa membuat mataku terpejam. Untung ada mukena yang membalut badanku, yah lumayan hangat, di tambah lagi si kawan merangkul jemari tanganku. Tertidur pulas di 'Hotel Baitullah'.
Sampai keesokan paginya, kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Pulau Samosir. Tak lupa pula sebelum pergi meninggalkan mesjid tersebut, kami juga meninggalkan sepucuk 'surat cinta' buat Pak Ponidi yang baik hati.
Walau dengan modal nekat dan uang pas-pasan, akhirnya Danau Toba dan seisinya berhasil kami jelajahi. Aku puas dan bangga tentunya. Karena telah memperkenalkan budayaku pada sahabat jauh dari kota empek-empek :)
Makasih Pak Ponidi, yang sudah mengizinkan kami untuk menginap di 'Hotel Baitullah', semoga Allah membalas kebaikan bapak. :)
Sahabatku Laily Novita Sari, I miss you, semoga kita bertemu kembali :)
#terharu menceritakan kembali pengalaman lucu :'D
Sekian, ini ceritaku, mana ceritamu?
(gst/gst)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya