Jakarta - Biasanya liburan di Pulau Seribu memakan waktu lama di perjalanannya. Namun, akan ada moda transportasi yang lebih cepat.Deretan pulau-pulau menghampar tenang di kawasan Kepulauan Seribu. Jejak-jejak kaki wisatawan di bibir pantai pun seolah terhapus buih pantai di masa pagebluk COVID-19. Langit cerah dan ombak yang tenang seolah menjadi magnet puluhan penumpang kapal untuk melihat pemandangan pulau. Baik dari bangku penumpang ataupun di atas dek kapal.Kapal yang saya tumpangi-pun akhirnya tiba di Pulau Sebira, pulau yang disebut wilayah terujung dari kawasan Pulau Seribu. Biasanya butuh waktu 6 sampai 7 jam untuk tiba di sana dengan kapal kayu. Hanya pagi ini, waktu tempuh hanya 1 jam dari Pulau Pramuka atau sekitar 2,5 jam dari Dermaga Kali Adem.Kabarnya, pulau seluas 8,8 hektar ini didiami kurang lebih 500 jiwa. Pulau Sebira berada di bagian paling Utara Pulau Seribu. Pulau Sebira juga dikenal 'Sang Jaga Utara' karena keberadaan mercusuar Noord Wachter, tapi mercusuar itu sudah tak beroperasi. Meski begitu, pengunjung dapat meminta izin untuk menaiki mercusuar yang dibangun pada tahun 1969 ini untuk melihat Pulau Sebira dari ketinggian.Sambutan hangat para warga di Pulau Sebira sudah menghapus dahaga puluhan penumpang uji layar dan kru kapal. Belum lagi pemandangan air laut berwarna hijau yang seolah mengajak penumpang ingin berenang dan melihat kecantikan bawah laut.Saya bisa berkunjung di Pulau Sebira dengan menggunakan kapal penumpang modern KMP TRANS 1000 yang sedang uji layar dan akan di operasikan di Kepulauan Seribu dan akan singgah di pulau-pulau pemukiman dan pulau-pulau tujuan wisata di Kepulauan Seribu."Komitmen kami menghadirkan transportasi modern yang aman namun murah. Dan kami juga merevitalisasi kapal-kapal tradisional menjadi kapal angkut barang yang mensuplai kebutuhan masyarakat," kata Nanda Putri Oktaviani, juru bicara perusahaan Trans 1000 Jakarta.Selain itu, kehadiran kami adalah untuk memudahkan para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau seribu dan menikmati indahnya Pulau Seribu dan kekayaan wisata baharinya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!