Mendaki Gunung Lawu yang Indah Tapi Mistis
Jumat, 26 Jun 2020 16:40 WIB

sri wahyuni
Jakarta - Akhir pekan merupakan waktu yang cocok untuk mendaki gunung Lawu. Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian, indah tapi mistis.Gunung Lawu merupakan salah satu Gunung tertinggi di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3265 Mdpl. Musim hujan tidak menjadi penghalang untuk mendaki gunung Lawu justru pendaki dapat menikmati pendakian tanpa debu tebal.Basecampnya pun merupakan perumahan warga yang di siapkan untuk para pendaki beristirahat, para warga menyediakan tempat tidur dan kamar mandi untuk para pendaki.Meski gunung Lawu kental dengan aura mistis, namun gunung Lawu tidak sepi pendaki malahan ramai dikunjungi apalagi pada saat akhir pekan.Gunung Lawu mempunyai 2 jalur pendakian yang terkenal susah dan jauh yaitu jalur Cemoro Sewu dan dan Candi Cetho. Kedua jalur sangalah berbeda. Jalur Cemoro Sewu adalah jalur untuk para ziarah jalur berbatuan, sedangkan jalur Candi Cetho tanah.BASECAMP LAWU BAROKAHJalur Cetho menjadi pilihan kamiΒ untuk memulai pendakian. Setelah beristirahat semalam di basecamp kami mempersiapkan logistic dan carrier kami masing masing. Setelah semua beres, kami sarapan lalu memulai pendakian pada jam 8 pagi.Jam 8, kami berangkat mengarah ke pos 1 kondisi hutan yang semakin rapat dan track yang mulai menanjak harus kami lalui. Konon di hutan jika kami bertemu dengan anjing, maka anjing itu akan mengantarkan kita tanpa tersesat.Pos 1Setelah sampai di pos 1 kami memutuskan untuk istirahat sambil minum dan makan roti untuk memulihkan kondisi kami. Tidak lupaΒ juga memutar musik sepanjang perjalanan.Perjalanan kami sangat santai tidak terburu buru, kami silewati melewati pendaki lain yang juga mempunyai tujuan yang sama.Pos 2Setelah kami sampai di pos 2 kami menemuka mata air, kami pun memutuskan untuk mengisi botol kosong dengan air yang akan sangat kami butuhkan pada saat di perjalanan. Kami juga memasak mie instan untuk makan siang.Cuaca mulai berembun karena hujan mulai turun pada siang hari, namun hujan tidak tersa karena pohon-pohon sangat rapat memenuhi hutan.Kami melanjutkan perjalanan kepos 3 sambil meneriakan yel yel kami 'Berang-berang makan coklat, berangkat...'Pos 3Cuaca kembali cerah dan kabut mulai menghilang, sinar matahari yang menembuh melalui daun daun pepohonan membuat tubuh hangat ditambah dengan alunan musik yang kami dengarkan membuat kami sangat bersemangat untuk mencapai puncak.Dalam perjalanan menuju pos 4 kami mendapati pendaki yang turun saling menyapa dan menyemangati orang yang tidak dikenali di pendakian adalah hal yang manis.Pos 4Sore hari mulai datang lelah, letih, laper mulai kami rasakan namun itu tidak membuat kita menyerah kami tetap menjalankan perjalanan dengan semangat.Adzan ashar mulai berkomandang kami memutuskan untuk beristirahat sembari menunggu adzan selesai.Kami memutuskan untuk mendirikan tenda di area camp dimana kita harus melewati 1 pos lagi untuk sampai di area campSembari beristirahat kami ngobrol dengan pendaki lainya dan melanjutkan perjalanan barengPos 5Track makin curam dan kabut mulai menutupi pandangan, hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan untuk sampai area campKami tidak dapat menikmati pemandangan disekitar pos 5 dimana savana yang indah terlihat sangat menawan pada saat musim kemarau.Setelah sampai di gupak munjangan kami langsung bergegas mendirikan tena karena cuaca mulai mendung yang kiranya aka nada hujan turun, kami membagi tugas untuk mendirikan tendah dan memasak.Setelah tenda berdiri kokoh kami makan lalu beristirahat, tanpa kita sadari kami semua tertidur sehabis makan.Hujan turun lumayan deras membuat cuaca sangat dingin membuat kami terbangun di tengah malam, namun kami tidak melanjutkan tidur melainkan kami memutuskan untuk summit dalam perlajanan kami ditemani dengan bintang bintang yang sangat terang benerang walaupun malam hari namun pemandangat sangat indah.Pada pukul 5 pagi akhirnya kami sampai di puncak agro mulyo lawu 3265 mdpl.Setelah 1 jam berada dipuncak kami memutuskan untuk turun dan sarapan di warung tertinggi di Indonesia warung pecel mbok yem.Dingin menyapa kami bersama cahaya matahari pagi yang menyinari tubuh kami saat sarapan nasi pecel di warung Mbok Yem.Pukul 8, kami turun menuju area camp sepanjang perjalanan turun kami berbincang dimana kami semua tidak menyangka telat sampai di puncak perjalanan kami.Sesampainya di tenda, kami melanjutkan tidur kami yang terpotong malam hari karna summit. Setelah hari semakin sore, kami mengemasi tenda dan melanjutkan perjalanan pulang. Namun karna kami kelelahan, kami memutuskan untuk kembali ke Warung Mbok Yem untuk menginap 1 malam lagi.Pukul 3 dinihari, kami terbangun dan mengemasi carrier lalu berangkat untuk pulang. Kami memutuskan untuk lintas jalur Cemoro Sewu. Kami pulang dengan jalur yang berbeda. Butuh waktu 8 jam untuk sampai di basecamp.Jalanan berbatu dan hujan kami lalui. Setelah kami sampai di basecamp kami bersih bersih dan ganti pakaian dan mencari angkutan untuk menuju pulang ke rumah.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang