Jakarta - Traveler mungkin sudah tak asing dengan karakter si Unyil yang populer tahun 90-an. Kamu pun masih bisa nostalgia di Museum Penerangan, TMII.Anda yang pada tahun 90-an sering menyaksikan TVRI, pasti tahu dengan acara satu ini yang tayang tiap akhir pekan. Si Unyil, acara yang menampilkan petualangan boneka-boneka lucu.Mungkin kamu masih ingat tema lagu pembukanya yang diawali dengan "hompimpa alaihum gambreng" lalu diikuti dengan boneka-boneka lucu yang bermain petak umpet. Karakter Unyil sangat khas dengan peci dan sarungnya. Bersama dengan kawan-kawannya yang masih SD, Unyil menghibur penonton dan memberikan banyak pelajaran.Bila kamu rindu dengan karakter ini, datanglah ke Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah. Museum ini memiliki studio mini khusus si Unyil. Di dalamnya terdapat setting film lengkap dengan boneka-boneka pemerannya.Walaupun hanya studio mini, tapi bisa membawa kita nostalgia ke masa kecil. Karakter utama dalam serial ini adalah Unyil, Ucrit dan Usro. Mereka sering terlihat bersama berpetualang di desa.Salah satu tokoh uniknya adalah Pak Raden, logat khas jawa serta pakaian beskap hitam dan lupa kumos tebal melintang menjadi ciri khasnya. Pak Raden terkenal galak, tapi dia juga baik hati.Pada setting ini terdapat bangunan pos siskamling lengkap dengan dua tokoh yang sangat melekat dengan acara ini. Mereka adalah Pak Ogah dan temannya Ableh. Kedua tokoh terkenal dengan jargonnya "cepek dulu dong".Tokoh lain yang terdapat pada setting adalah Cuplis dengan potongan rambut botaknya, Meilani tokoh keturunan tionghoa, Bok Bariah penjual rujak dengan logat khas madura. Masih ada beberapa tokoh lain yang terdapat pada setting.Acara si Unyil bukan hanya sekedar hiburan tapi juga menjadi budaya populer di Indonesia. Tidak heran Museum Penerangan mengabadikan setting si Unyil. Masukan tempat ini dalam daftar kunjunganmu ke TMII.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum