Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan

irfantraveller - detikTravel
Minggu, 10 Nov 2019 11:19 WIB
loading...
irfantraveller
Papan Monumen
Tank tua
Patung Pejuang
Patung Pejuang
Nama-nama Pejuang yang gugur dan kondisi Rapat
Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan
Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan
Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan
Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan
Hari Pahlawan, Mari Mengenang Kisah Pertempuran Bojong Kokosan
Jakarta - Memperingati Hari Pahlawan, mari sejenak mengenang Pertempuran Bojong Kokosan. Pertempuran antara tentara sekutu melawan Indonesia ini bak David vs Goliath. Mendengar daerah Bojongkokosan maupun pertempurann Bojongkokosan, tentu kita merasa aneh. Tetapi bila mendengar pertempuran Bandung Lautan Api, tentu kita semua mengetahuinya.Pertempuran itu merupakan peristiwa besar berupa pertempuran besar yang terjadi di kota Bandung antara tentara Indonesia dibantu rakyat melawan tentara sekutu yang diikuti pembakaran obyek-obyek vital di kota Bandung yang dilakukan oleh tentara Indonesia dan rakyat saat mundur dan harus meninggalkan kota Bandung.Mematuhi perintah dari pemerintah pusat di Jakarta untuk menghentikan pertemuran dengan pihak sekutu. Pembakaran ini terpaksa dilakukan untuk mencegah jatuh dan dimanfaatkannya obyek-obyek penting tersebut oleh tentara sekutu.Pada saat itu sebagai akibat dari kalahnya Jerman, Italia dan Jepang dalam Perang Dunia ke II (1939-1945) daerah-daerah yang dikuasai negara-negara tersebut harus dikembalikan kepada negara asal seperti Indonesia yang sebelum Jepang datang dikuasai Belanda.Maka sesuai perjanjian Postdam di Berlin, Indonesia kembali menjadi wilayah Belanda. Hal inilah yang ditentang rakyat sehingga di Bandung, Surabaya, Ambarawa, Jakarta dan derah lainnya dimana pasukan Sekutu dari Inggris yang dibonceng NICA (pemerintahan Sipil Hindia Belanda walau sering dipersenjatai) menghadapi perlawanan dari tenara dan rakyat Indonesia.Padahal pertempuran Bandung Lautan Api dimulai dari peristiwa penyergapan konvoi tentara sekutu yang hendak menambah jumlah tentara Sekutu dan amunisi mereka di kota Bandung, sehingga berpotensi semakin menekan tentara IndonesiaΒ  dan rakyat di Bandung.Untuk mencegah hal ini terjadi maka laskar pejuang bersama rakyat menyergap konvoi tentara sekutu yang sedang bergerak menuju ke arah Bandung dari Ibukota Jakarta. Penyergapan terjadi di daerah Parungkuda Sukabumi, tepatnya di belokan jalan raya utama menuju ke kota Bandung di daerah Bojongkokosan. Sehingga oleh warga sekitar dikenal dengan nama pertempuran palagan Bojong Kokosan.Periode pertama Pertempuran ini berlangsung pada tanggall 9-12 Desember 1945 yang mengakibatkan 50 tentara Sekutu tewas, ratusan lainnya terluka dan 30 orang lainnya hilang. Sedangkan di pihak TNI dan rakyat 28 pejuang gugur.Namun korban di pihak pejuang Indonesia dan rakyat semakin besar karena pada tanggal 10 Desember RAF (Royal Atr Force) yang merupakan angkatan udara Inggris melakukan pengemboman dari udara terhadap desa-desa yang dianggap menjadi basis pejuang Indonesia sehingga ratusan pejuang dan rakyat gugur dan terluka.Banyaknya korban di pihak sekutu mengakibatkan perdebatan di dalam parlemen Inggris sendiri yang menentang keterlibatan Inggris dalam konflik yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda.Untuk mengenang kepahlawanan dan keberanian tentara Indonesia bersama rakyat Sukabumi, maka tanggal pertempuran dijadikan sebagai hari jadi Siliwangi, dan untuk pelajaran kepada generasi penerus didirikanlah monumen dan museum palagan perjuangan Bojong Kokosan di tempat terjadinya pertempuran ini.Minggu pagi kami berangkat mengunjungi Palagan Bojong Kokosan. saat itu lalu lintas dari Jakarta menuju tempat iniΒ  cukup lancar. Dari Jakarta kami memasuki tol Jakarta-Bogor lalu kami mengarahkan kendaraan ke jalur Bogor-Sukabumi dan melewati daerah Cicurug.Akhirnya di daerah Parungkuda, tepat di belokan jalan raya utama Sukabumi-Bandung, kami melihat tank dan monumen yang terdiri dari patung-patung pejuang dan papan bertuliskan Palagan Perjuangan Bojong kokosan 1945 tepat di sebelah kanan jalan.Karena posisi kami di sebelahΒ  kiri maka kami harus memutar balik. Untungnya kondisi jalan hari itu tidak ramai sehingga mudah memutar balik. Kendaraan kami parkir di halaman monumen.Monumen ini buka setiap hari namun termasuk hari minggu dan libur namun bila ingin mengunjugi museumnya hari sabtu, minggu dan hari libur nasional tutup, bisa dibuka bila kita telah membuat janji terlebih dahulu. Karena kami datang di hari minggu dan belum mengkonfirmasikan kedatangan kami, maka kami harus puas dengan mengunjungi monumen tanpa mengunjungi museum.Saat berada disana kami memperhatikan kontur tempat ini yang tanahnya berbukit-bukit dan rimbun oleh pepohonan mirip hutan. Dalam strategi militer posisi ini sangatlah menguntungkan karena siapapun pihak yang menguasai daerah ini mereka akan memgang kontrol atas semua wilayah di sekitarnya, terutama jalan di bawahnya.Ketika pertempuran ini terjadi puluhan tahun yang lalu pejuang bersama rakyat mengambil posisi penyerangan disini, sehingga mereka bisa melihat jelas pergerakan konvoi tentara sekutu serta mengetahui jumlah dan kekuatan nya. Hal ini memudahkan pejuang dan rakyat memasang jebakan dan menyerang mereka.Kebalikannya bagi tentara sekutu yang diserang mereka tidak mengetahui jumlah dan kekuatan pejuang dan rakyat dan menembaki dari atas bukit. Bila dahulu lokasi kami berdiri ini menjadi tempat paejuang dan rakyat mengawasi lawan kini tempat ini dijadikan wahana flying fox yang ramai oleh pengunjung.Di monumen ini terdapat 5 patung pejuang setinggi orang dewasa mengenakan seragam dan pakaian di kala itu, posisi dan ekpresi wajah mereka berbeda-beda ada yang memegang sang saka merah putih, menyerbu musuh menggunakan senapan laras panjang, menyerang musuh dengan parang, melempar bom Molotov dan terakhir patung seorang perawat PMI membawa kotak P3K.Tepat di bawah monumen terdapat piagam dari marmer dengan burung Garuda di atasnya bertuliskan:Bagi pejuang taka ada satu kepuasanKecuali hasil perjuangannya diteruskanOleh generasi selanjutnyaDi bawahΒ  piagam ini juga terdapat piagam peresmian Monumen Palagan Perjuangan Bojong Kokosan, oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat saat itu Bapak H.R.Moh.Yogie S.MΒ  tahun 1992.Bila kita melayangkan pandangan ke arah kiri dari patung ini akan terlihat sebuah tank tua di bawah pepohonan, di bawahnya terdapat tulisan:Palagan Perjuangan1945Bojong KokosanSementara di belakang tembok yang mengelilingi kawasan palagan, terdapat bangunan yang berisi relief-relief dari pertempuran Bojong kokosan. Di relief pertama tercantum nama-nama 28 orang pejuang yang gugur baik dari TKR maupun Hisbullah.Di relief ke dua kita mendapat gambaran perundingan yang dilakukan pejuang dalam mempersiapkan taktik dalam penyergapan, di relief ke 3 kita melihat jalannya peristiwa penyergapan, di relief ke 4 digambarkan peristiwa pemakaman pejuang yang gugur.Di relief terakhir terdapat piagam peresmuian relief oleh Komandan korem 061 Suryakencana Bapak Kolonel Gatot Nurmantyo di tahun 2006.
Hide Ads