Pengalaman Menarik di Curug Gandu, Kulon Progo
Selasa, 26 Nov 2019 14:35 WIB

Yasa Sidik Permana
Jakarta - Selain Kalibiru, Kulon Progo juga punya wisata air terjun yang cukup indah. Salah satunya adalah Curug Gandu.Kulon Progo memiliki banyak destinasi wisata alam yang tersebar disetiap sudutnya, salah satunya adalah wisata air terjun disepanjang area perbukitan Menoreh. Beragam air terjun dengan keunikan dan daya tarik tersendiri menjadikan Kulon Progo sebagai salah salah satu Kabupaten yang destinsi wisatanya layak dijadikan wishlist ketika travelling ke Yogyakarta dan sekitarnya. Di Kulon Progo sendiri terdapat curug yang memberikan pengalaman dan kesan yang tidak terlupakan untuk Saya, curug itu bernama curug Gandu.Curug Gandu berada dalam satu area dengan 3 curug/ kedung lainnya, yaitu Curug Glimpang, Kedung Ratmi, Kedung Bendo & Curug Gandu. Curug-curug tersebut berada di dusun Prangkokan, desa Purwosari, kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, DIY. Girimulyo menjadi daerah yang cukup ramai dipadati para penikmat wisata air terjun akhir-akhir ini, salah satunya adalah curug Gandu ini.Untuk menuju ke lokasi curug Gandu bisa diakses dari Jogjakarta menuju ke arah Goa Kiskendo, sesampainya di pasar Joggrangan belok kanan mengikuti jalan aspal hingga menemukan pertigaan arah Goa Kidang Kencana, lalu ambil arah ke kanan hingga menemukan Paud di dusun Prangkokan, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, maka sampailah Kita di area curug Gandu.Area Curug Gandu yang masih dalam tahap pengembangan dan penambahan fasilitas ini mulai dilirik para penikmat wisata yang makin banyak jumlahnya di seputaran Yogyakarta. Pada tulisan kali ini Saya akan membahas tentang pengalaman Saya ketika berkunjung ke Curug Gandu, bagi Saya perjalanan ini menjadi salah satu perjalanan yang meninggalkan kesan mendalam, dan semoga bisa menginspirasi para pembaca sekalian.Dari area parkir menuju Curug Gandu, Kita harus trekking terlebih dahulu sekitar 20 hingga 30menit melewati area perkebunan warga, area persawahan dan selanjutnya harus menyusuri sungai. Kala itu arus sungai cukup deras karena di malam sebelumnya turun hujan lebat di kecamatan Girimulyo, sehingga harus ekstra hati-hati dalam melangkah. Setelah menyusuri sungai kurang-lebih 5-10 menit, selanjutnya melewati jalur air atau parit sekitar 5 menit maka sampailah Kita di Curug GanduCurug Gandu hari itu mengalir cukup deras, dan sepertinya hujan semalam membuat salah satu pohon dan beberapa batang bambu tumbang tepat di depan Curug Gandu. Disinilah terjadinya petualangan dan pengalaman baru yang cukup membanggakan terutama untuk Saya pribadi atas apa yang Kami lakukan di hari itu.Ya, bersama berapa warga setempat, kami berinisiatif membersihkan ranting-ranting dari pohon dan bambu yang tumbang. Bukan semata ingin terlihat keren ataupun telihat sok, namun tujuan Kami melakukan itu murni karena ingin membantu beberapa warga yang sedang membersihkan ranting, dan kebetulan Kami memiliki banyak waktu senggang.Cukup sulit membersihkan ranting dengan alat seadanya yang dibawa oleh warga, walaupun begitu Kami saling bahu-membahu membersihkan sebisa dan semampu Kami, minimal Curug Gandu aman dari ranting-ranting yang membahayakan pengunjung, karena rawan terinjak, tertusuk, dsb. Batang pohon besar tetap pada tempatnya, karena sangat berat dan tidak bisa dipindahkan oleh 10an orang sekalipun, Kami juga berpikir bahwa batang tersebut bisa digunakan sebagai penghias curug Gandu dan properti foto.Selain itu, kami juga membersihkan sampah plastik disekitar lokasi. Ya, masih ada saja pengunjung yang seenak jidatnya membuang sampah sembarangan. Sejatinya travelling itu tidak hanya tentang datang - foto - update - pulang, tapi juga tentang menjaga, menikmati dan berinteraksi.Ini menjadi pengalaman yang seru dan menarik untuk Saya karena bisa membantu membersihkan area wisata. Sebenarnya menjaga kebersihan dari tempat wisata adalah tugas kita semua, baik pengunjung ataupun pengelola, namun dengan cara masing-masing, tidak harus seperti yang Saya ceritakan diatas, minimal membuang sampah ditempat yang sudah disediakan, jika di lokasi wisata tidak terdapat tempat sampah maka bawa pulang sampahmu.Hari menjelang sore dan waktunya untuk pulang, melewati rute yang sama dengan badan yang sudah kelelahan membuat perjalanan pulang menjadi sangat berat, namun rasa lelah ini terbungkus oleh rasa bahagia dan bangga atas pengalaman yang baru saja terjadi. Semoga destinasi-destinasi pariwisata Indonesia terus terjaga kebersihan dan keindahannya, maju terus pariwisata Indonesia.Oiya, untuk teman-teman yang masih binggung dan ragu ketika akan traveling ke Yogyakarta, kini tidak perlu binggung atau ragu lagi karena dengan tiket.com semua menjadi mudah dan gak pakai ribet, mau pesan tiket pesawat, tiket kereta api, cari hotel yang sesuai dengan kebutuhan & budget hingga sewa mobil untuk berkeliling di tiap sudut Yogyakarta bisa dilakukan dengan 1 aplikasi. Yuk langsung buka tiket.com agar liburanmu makin seru dan menyenangkan.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!