Pengalaman Pertama Wisata ke Negeri Ginseng
Jumat, 31 Mei 2019 15:50 WIB

Bayu Fitri Hutami
Jakarta - Negeri Ginseng Korea Selatan jadi destinasi idaman bagi banyak traveler. Pertama kali liburan ke sana, ini ceritanya.Tanggal 3 Mei 2019 merupakan hari keberangkatan saya beserta pemenang lainnya didampingi team dari tiket.com dan detik.com. Melalui bandara Internasional Soekarno Hatta kami terbang ke Korea Selatan pada tengah malam. Perjalanan selama tujuh jam di atas awan tidak terasa karena kegembiraan menyertai saya dan pemenang lainnya.Tgl 4 Mei 2019, pagi hari pukul 09.55 waktu Seoul, kami tiba di Incheon International Airport. Terdapat perbedaan waktu dua jam antara Seoul dan Jakarta. Kami disambut pemandu wisata lokal yang fasih berbahasa Indonesia bernama Nam. Sambutan hangat dan ramah membuat kami langsung nyaman ketika beliau menemani perjalanan selama lima hari di sana.Kesan pertama saya ketika melihat Seoul sebagai ibu Kota negara Korea Selatan yaitu kota dengan tingkat kebersihan cukup tinggi. Kesadaran warga akan membuang sampah pada tempatnya sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Pun jika tidak tersedia tempat sampah mereka akan mengantungi sampah dan membawanya sampai ke rumah atau tempat tinggal masing-masing begitu seperti yang diceritakan Nam sebagai pemandu wisata kami.Selama lima hari kami menggunakan fasilitas minibus pariwisata. Ada aturan yang wajib dipatuhi penumpang selama berkendara. Penumpang minibus wajib menggunakan seat belt yang terpasang disetiap kursi penumpang. Terlebih jika kendaraan sedang melaju di jalan bebas hambatan atau tol.Jalan raya di Seoul selain jalan bebas hambatan lebih di dominasi oleh tunnel. Ini adalah terowongan panjang yang membelah bukit-bukit di sana. Selain itu terdapat beberapa jalan dengan jembatan penghubung karena melintasi sungai.Selama menyusuri jalan raya, dari atas kendaraan minibus saya melihat banyak orang Korea Selatan menggunakan transportasi publik seperti kereta cepat yang ada di subway atau kereta rel listrik yang ada di jalan layang khusus kereta. Tak ketinggalan sepeda berpedal manual juga banyak digunakan disamping alat transportasi atau bus kota dan mobil pribadi yang wira wiri di jalan raya.Sebagai muslim, selama berwisata di negeri Ginseng saya selalu ditunjukkan oleh Nam tempat-tempat kuliner yang mengusung konsep "Halal Food. Menurut Nam, Negeri Ginseng ini sangat ramah untuk wisatawan muslim. Mengingat kunjungan wisatawan muslim mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Beralih ke destinasi wisata, Korea Selatan adalah negara yang mampu menggabungkan keindahan alam, budaya leluhur dan perkembangan kebutuhan generasi milenial. Industri hiburan dengan Boy band dan Girl Band K-Pop serta aneka drama Korea merupakan kebutuhan generasi milenial.Tempat shooting drama Korea merupakan salah satu destinasi wisata yang mampu membuat wisatawan mempunyai rasa ketertarikan untuk berkunjung ke sana. Banyak tempat shooting drama Korea yang akhirnya menjadi destinasi wisata baru selain destinasi yang sudah ada. Contohnya Nami Island. Pulau buatan ini pernah menjadi lokasi shooting drama Korea Winter Sonata yang sangat fenomenal.Kemudian ada Namsan Seoul dengan Gembok Cinta. Tempat di mana ribuan wisatawan bersedia menautkan gembok cinta karena ada cerita di baliknya. Selanjutnya ada Taman Seoraksan atau Gunung Sorak. Terdapat patung beruang di sini karena dahulu tempat ini merupakan habitat hewan beruang. Keistimewaan dari tempat ini, terdapat cable car yang mampu membawa pengunjung pada ketinggian tertentu di Gunung Seorak hanya dalam hitungan menit saja.Untuk destinasi peninggalan budaya leluhur ada Istana Gyeongbok Palace. Ini adalah istana kerajaan. Wisatawan dapat berfoto dengan latar belakang istana menggunakan baju Hanbok. Terdapat penyewaan baju Hanbok di sekitar Istana.Untuk grup band K-Pop, kantor manajemen melengkapi diri dengan membangun gedung entertainment yang terbuka untuk umum. Contohnya adalah SM Town in Coex. Di dalamnya terdapat kantor manajemen, museum yang berisi memorabilia artis-artis K-Pop, toko souvenir dan hiburan anak muda dilengkapi sarana fasilitas belanja, makan dan minum.Berwisata tidak lengkap jika tidak membeli buah tangan. Berbagai toko buah tangan atau oleh-oleh akan dilayani oleh orang Korea yang mampu berbahasa Indonesia. Banyak orang Indonesia sendiri yang bekerja menjadi pramuniaga dan melayani wisatawan jika wisatawan tersebut berasal dari Indonesia.Jadi kendala bahasa tampaknya sudah cukup terbantu dengan banyaknya warga setempat yang bisa berbahasa Indonesia mengingat bahasa Inggris bukan bahasa wajib warga Korea. Tak terasa sudah sampai hari terakhir perjalanan kami berwisata ke Korea Selatan, terima kasih untuk segala keramahan dari warga negeri Ginseng khususnya Nam pemandu wisata kami.Terima kasih tiket.com dan detik.com serta detiktravel yang sudah memilih saya menjadi salah satu pemenang dTraveler Goes to Korea 2019. Ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan seumur hidup saya. Gamsahamnida! Mau kemana?Semua ada tiketnya. dtraveler jalan-jalan terus!
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol