Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa

Brigida Emi Lilia - detikTravel
Rabu, 31 Okt 2018 13:50 WIB
loading...
Brigida Emi Lilia
Candi abang yang bentuknya kini berupa gundukan tanah dengan rerumputan.
Jalan sekitar candi saat musim kemarau .
Batu bata yang masih nampak di salah satu bagian candi.
Pemandangan sekitar candi , saat musim hujan pastinya akan lebih hijau.
Proses alam yang terjadi bertahun-tahun menyebabkan batu bata berubah menjadi tanah dan menyisakan sedikit batu bata yang masih utuh di beberapa bagian.
Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa
Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa
Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa
Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa
Candi Abang, Candi yang Tidak Biasa
Jakarta - Liburan ke Sleman, Yogyakarta singgahlah ke Candi Abang. Candi ini hanya berbentuk gundukan tanah, menjadikannya candi yang tidak biasa.Candi abang beberapa kali saya dengar tapi belum pernah saya kunjungi .Karena penasaran akhirnya saat ke Jogja sayapun menyempatkan ke sana. Bayangan saya terhadap sebuah candi adalah susunan bangunan yang terbuat dari batu dengan patung-patung besar berwarna abu-abu ternyata salah .Dusun Blambangan Desa Jogotirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman tempat Candi Abang berlokasi. Siang itu sangat terik. Musim panas yang masih berlangsung menyisakan pemandangan pohon-pohon merangas di sepanjang jalan yang saya lalui. Rumputpun nampak kecoklatan, mengering.Saya bersama teman-teman berhenti di pinggir jalan di depan sebuah warung dengan papan nama Candi Abang di sebelah kanan. Suasana sepi dan tenang. Kamipun turun dan menyusuri jalan masuk ke arah candi. Beberapa rumah yang kami lewati saat memasuki jalan kearah candi nampak kosong dan tak berpenghuni. Pepohonan yang ada di kanan dan kiri jalan tampak kering begitu juga dengan rerumputan yang ada di sekitarnya.Tidak berapa lama kami berjalan, kami bertemu dengan pengunjung lain yang kembali dari candi dan sempat bertanya apakah lokasi candi masih jauh dan diberitahu untuk mengikuti jalan karena candi berada di ujung jalan. Cuaca yang panas membuat perjalanan terasa sangat panjang , kamipun sempat berhenti sambil beristirahat.Walau sepanjang perjalanan sangat panas dengan pepohonan yang mengering , tetapi jika diamati pemandangan sekitar sungguh indah.Awan yang biru berpadu dengan pepohonan yang mengering membuat pemandangan eksotis musim panas.Setelah beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar , kamipun melanjutkan perjalanan.Tepat di ujung jalan , diatas sebuah bukit kami akhirnya sampai ke candi Abang.Tidak ada petugas yang berjaga , hanya ada beberapa pengunjung saat itu.Kami terkejut melihat Candi Abang, karena tidak seperti candi yang lain. Candi ini hanya berupa gundukan tanah dengan. Melihat ekspresi kami, salah seorang pengunjung yang merupakan warga lokal menyambut kami dan bercerita dengan penuh semangat mengapa candi ini hanya menyisakan gundukan tanah. Beliau bercerita bahwa saat yang tepat untuk datang ke candi ini adalah saat musim hujan, dimana pepohonan dan rerumputan sekitar candi menghijau dan membentuk bukit yang indah.Ibu yang berkunjung bersama 2 putranya itu juga bercerita bagaimana candi abang memiliki kisah romantisme masa muda beliau dan mantan suaminya.Masih dengan bersemangat beliau menyuruh kami naik ke atas candi dan menikmati pemandangn dari atas .Sungguh bu ? Di siang yang panas saat kami ingin berteduh ? Tetapi karena ibu itu bersemangat sekali akhirnya kamipun tertular semangatnya. Kamipun naik dan menikmati pemandangan keren dari atas candi sambil menahan panas.Di beberapa tempat masih nampak tumpukan batu bata merah yang tersisa.Setelah mengambil beberapa foto , kamipun turun dan berteduh dekat papan keterangan candi.Ternyata lokasi candi yang ada di bukit ada hubungannya dengan kepercayaan masyarakat pada waktu itu , bahwa tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci yaitu tempat tinggal dewa-dewi.Keistimewaan dari candi abang ini adalah bahan bangunannya yang terbuat dari batu bata berbeda dengan candi pada umumnya.Karena proses alam sekian lama, batu batapun hanya tinggal gundukan tanah kemerahan yang ditumbuhi rumput dengan cekungan di bagian puncaknya.Di beberapa tempat masih terlihat susunan batu candi yang terbuat dari batu bata. Di sisi selatan candi terdapat batu andesit berbentuk padma persegi delapan dalam kondisi pecah dan bernomor inventaris B 586 yang kemungkinan merupakan sebuah lapik arca.Data mengenai situs candi abang tidak banyak diketahui .Dalam satu catatan disebutkan bahwa di Candi Abang pernah ditemukan sebuah lingga dan arca Budha juga sebuah prasasti pendek pada tahun 1932 yang berisi tentang pertanggalan dengan angka 794 saka atau 872 masehi namun pertanggalan tersebut belum dapat dipakai sebagai pertanggalan tahun pendirian Candi Abang.Data arkeologis lain diperoleh dari hasil testpit(ekskavasi) yaitu ditemukannya sisa-sisa struktur bangunan candi yang terbuat dari batu bata, juga terungkap bahwa candi abang terdiri dari satu bangunan dengan satu halaman yang diperkirakan berukuran panjang 65 meter dan lebar 64 meter.Namun dari hasil penelitian tersebut belum dapat mengungkap banyak tentang candi ini sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads