Gili Noko, Si Cantik dari Jawa Timur
Rabu, 22 Agu 2018 11:30 WIB

Pradikta Kusuma
Jakarta - Gili Noko di Pulau Bawean, Gresik jadi pilihan traveler yang ingin island hopping di Jawa Timur. Seperti ini indahnya.Ombak pagi itu sangat tenang tanpa ada gelombang sedikit pun. Angin pun nampak berembus cukup pelan, tapi masih cukup menyejukkan.Perahu kecil kami pun melaju tanpa hambatan menuju Pulau Gili Noko. Memanfaatkan waktu, aku yang duduk diburitan perahu langsung mengajak ngobrol sang juru mudi bernama Mas Rahmad.Dari penuturannya ternyata Gili Noko itu adalah sebuah pulau yang berbeda. Yang satu bernama Pulau Gili, adalah pulau berpenduduk dengan didiami sekitar 70 Kepala keluarga saat itu.Satu lagi adalah Pulau Noko yang merupakan pulau kecil tak berpenghuni. Hanya terdapat hamparan pasir dan deretan cemara udang saja.Kedua pulau ini pun dari kejauhan sudah menampakkan wujudnya, walau pun nyaris bergandengan tapi ternyata masih terpisahkan oleh lautan.Air begitu tenang, ombak hanyak berkecipak lembut di sekitaran perahu. Pantulan sinar matahari nampak begitu dapat langsung masuk ke dasar lautan karena air yang begitu jernihnya. Dari atas perahu saja kita sudah dapat melihat bagaimana indahnya karang karang yang ada di dasar.3-5 meter saja kedalaman di spot sekitar Gili Noko ini. Melihat begitu jernihnya air di sini kami pun seakan tak sabar untuk segera melompat ke dalam air. Setelah masker dan snorkel terpasang dengan baik, aku pun mencoba melompat untuk yang pertama.Benar saja, dalam sekali selam aku sudah dapat melihat indahnya karang yang ada spot Gili Noko ini. Karang-karang beragam ukuran nampak tersebar tak bercelah di dasar lautan ini.Kumpulan ikan ikan nampak bergerombol di sekitar karang untuk mencari makan. Bisa dipastikan jika keadaan karang di sini masih terjaga dengan baik.Dulu banyak nelayan yang memakai potas dan bom, tapi setelah itu karang rusak dan ikan pun banyak yang hilang. Maka dari itu sejak puluhan tahun lalu kami pun sadar dan mulai menjaga karang karang di sini. Sedikit cerita dari Mas Rahmad.Senang rasanya mendengar cerita dari Mas Rahmad, apalagi ditambah dengan kecantikan bawah air yang bisa aku nikmati langsung.Setelah puas di spot pertama kami kemudian menuju ke spot kedua yang berjarak sedikit menjauh dari pulau dan langsung bertatapan dengan lautan lepas. Ombak pun tampak sedikit lebih besar, tapi masih dalam kategori aman untuk snorkelling.Setelah aku mencoba masuk ke dalam dan sedikit berkeliling, memang benar karang di spot kedua ini mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan spot pertama.Namun, di sini karang yang ada nampak banyak yang mati dan patah ditambah di beberapa sudut bisa dengan mudah aku temui sampah plastik.Perasaan senang yang tadi ada kini menguap begitu melihat sampah plastik yang mengambang ngambang tepat di depan muka. Kenapa di perairan terpencil seperti ini masih mudah ditemui sampah plastik?Apa semua ini dari kota di seberang nun jauh di sana? Dan kenapa sebaran sampah plastik di lautan begitu masif hingga sampai di pulau terpencil seperti Bawean ini?Puluhan pertanyaan hinggap di kepala. Ingin aku bersihkan dan bawa sampah-sampah ini semua agar lautan ini bersih. Namun, nampaknya aku dan kawan kawan tak sanggup untuk membersihkan banyaknya sampah di lautan lepas ini.Aku hanya bisa mengimbau kepada kalian semua agar mempunyai kepedulian terhadap lingkungan untuk tak membuang sampah sembarangan.Dari hal-hal kecil pasti akan mempunyai dampak yang luar biasa. Stop buang sampah sembarangan dan kurangi penggunaan sampah plastik.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol