Tren Corat-coret yang Jadi Penarik Wisatawan
Sabtu, 19 Agu 2017 15:35 WIB

Meis Musida

Jakarta - Seni jalanan mulai mendapat tempat. Hasil karyanya berupa mural, grafitti maupun patung menghiasi pinggiran jalan jadi penarik wisatawan.Sarana sosialisasi yang tepat apabila kegiatan ini dengan dibantu aparat pemerintahan untuk mendorong seniman terus berkreasi. Seniman puas, pemerintah daerah senang karena masyrakat mulai menghargai hasil karya dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Saat ini para seniman jalanan atau urban art sedang mendapat angin segar. Hobi corat coret yang selama ini menjadi musuh masyarakat, sudah mulai mendapat tempat di hati beberapa aparat pemerintahan, swasta maupun masyarakat itu sendiri.Sudah banyak hasil karya seniman jalanan yang menghiasi beberapa sisi perkampungan yang dulunya kumuh dan kotor. Sekarang berubah drastis, seolah olah seniman jalanan menjadi tukang sulap. Dengan waktu sekejap kampung yang tadinya kumuh berubah menjadi kampung warna warni yang indah dan enak dilihat.Dengan kreativitas seperti ini menjadikan masyarakat juga turut menjaga kebersihan. Merawat gambar yang telah dibuat, serta menjadi ajang berfoto ria atau selfie. Kadang kadang ide kreatifitas tidak murni dari seniman, bahkan ide bisa saja dari para penghuni. Di sini terjadi kolaborasi dan interaksi antar keduanya. Menarik bukan? Inilah tantangan bagi seniman, ide yang dibawanya bisa berubah drastis setelah bertemu dengan penduduk setempat.Salah satu contoh kreativitas yang telah diwadahi oleh pemerintah daerah bahkan kelurahan setempat ada di Kota Tangerang. Kelurahan Tanah Tinggi yang dulu katanya kumuh dan kotor, berkat kerjasama dengan berbagai pihak disulap menjadi destinasi foto yang menarik. Banyak orang yang datang ke Kampung Tanah Tinggi hanya untuk menikmati deretan rumah dengan segala ornamen warna warninya atau hanya untuk selfie.Dampak positif ini mempengaruhi perilaku masyarakat maupun pengunjungnya. Hobi corat-coret sepertinya malah tidak terlihat. Coretan yang tertera di dinding tersusun rapi seperti buatan pelukis profesional. Barangkali yang mau iseng merasa sayang kalau gambar yang bagus ternyata ditambahkan coretan tidak jelas yang dapat mengurangi keindahan gambar.Event Tangerang Art Festival yang rencananya diadakan setiap dua tahun sekali sepertinya perlu didukung oleh berbagai pihak, mengingat jumlah dinding kosong di balik lembaga pemasyarakatan anak wanita masih banyak.Dinding ini berbatasan dengan jalan utama yaitu Jalan Meteorologi. Alangkah lebih bagus lagi kalau setiap kaki melangkah di Jalan Meteorologi melihat dinding penuh dengan hasil karya seniman jalanan yang mengandung makna membangun negeri ini.Menuju ke Tanah Tinggi, cukup mudah, dengan menggunakan KRL jurusan tangerang, turun di Stasiun Tanah Tinggi, satu stasiun sebelum Tangerang. Keluar arah kiri, jalan sekitar 100 meter, di sana akan ditemukan jalan Meteorologi.Kalau menggunakan Kendaraan Pribadi, persis sebelum Lembaga Pemasyarakatan Anak-anak wanita, belok kiri. Di depan sudah ada mural yang bertuliskan Street Wall Tanah Tinggi. Silahkan mampir ke sana, hanya untuk jalan-jalan sambil menikmati bubur ayam atau swafoto dengan teman-teman.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!