Lombok Bikin Kangen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lombok Bikin Kangen

Komang Ayu - detikTravel
Sabtu, 02 Sep 2017 15:45 WIB
loading...
Komang Ayu
Pantai Senggigi Lombok
Coba menikmati semesta yang bertutur
Desak Sasak Sade yang mengajarkan Kebudayaan yang terawat
Panorama yang indah
Menikmati pantai-pantai Lombok
Lombok Bikin Kangen
Lombok Bikin Kangen
Lombok Bikin Kangen
Lombok Bikin Kangen
Lombok Bikin Kangen
Jakarta - Lombok punya beragam destinasi komplit. Sekali liburan ke sana, dijamin pasti ingin balik lagi.Lombok, wisata yang murah sekaligus ramah. Saya seperti sedang menyelinap ke sebuah desa dengan pematang yang meneduhkan. Sepanjang jalan tidak ada kekhawatiran. Debu, panas, jalanan, seakan nilai tambah dari setiap hasrat bepergian saya. Saya mengelilingi Lombok tanpa prasangka juga tanpa peta. Menyelinap dalam setiap langkah kaki yang membawa saya. Ada tempat yang baik, sangat baik, apalagi saya menikmati perjalanan ini untuk mencari sepi dan menepi diri.Jika kamu ingin berkunjung ke Lombok, lewat laut atau udara bisa jadi pilihan. Jika ingin terbang bisa booking tiket langsung di website tiket.com. Pastikan dapat tiket murah dan selamat liburanSaya mampir ke Desa Sade, untuk mengenal masyarakat dan budaya di sana. Pertanyaan apa, bagaimana, mana mungkin yang paling dominan muncul. Dengan begini tak ada sejarah atau budaya yang bersifat perspektif. Pemandu memang paham akan apa yang dibincangkan, sama sekali tak mengada-ada atau banyak melebihkan. Pemandu di sini bukan guide dadakan atau job musiman yg bisa diambil sambil lalu. Ia terpelihara waktu untuk menjadikannya banyak tahu.Tentang pantai, Lombok punya banyak pantai yang sangat ramah. Sungguh, awalnya, saya tidak terlalu menyukai pantai. Sebab di sana hanya ada ketidakpedulian. Sampah, hiruk pikuk, hingga mereka yang berkunjung lupa jika ada debur yang mengamuk. Akhirnya saya tiba di pantai Senggigi Lombok. Saya mulai menyukai pantai. Hanya ada sepi dan saya bisa menikmati semesta tanpa ada yang mengaku menjadi tuannya. Pantai ini bersih. Buihnya jernih. Birunya natural. Hijaunya meneduhkan.Entahlah, berapa lama lagi pantai ini akan bertahan sebelum serbuan manusia dengan ketidakpeduliannya. Jika berkunjung, mari merawatnya dengan tidak meninggalkan sampak. Setidaknya, cerita saya ini bisa dinikmati dan nyata, 10, 20, bahkan 50 tahun lagi.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads