Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel

Saskia Rajayani - detikTravel
Jumat, 17 Jun 2016 10:51 WIB
loading...
Saskia Rajayani
Berpose dengan kaos detikTravel
Blue sea, perfect sunshine.
Saya beserta Pak Wahe,Istri dan cucunya
Permainan yang tidak lagi saya temukan di Kota
Our way back , me and my bestfriends
Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel
Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel
Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel
Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel
Pulau Badi, Satu Lagi Pesona Wisata Bahari di Sulsel
Jakarta - Kota Pangkep di Sulawesi Selatan punya pesona wisata bahari yang tak kalah menggoda. Coba datangi Pulau Badi dan rasakan sendiri keindahan alamnya.Longweekend kemarin menjadi satu moment asyik dalam kehidupan saya. Lembaran baru bersama sahabat saya untuk explore salah satu pulau yang ada di Sulawesi Selatan. Pulau yang masih jarang traveler tahu, namanya Pulau Badi. Pulau yang berada di daerah Pangkep, Sulawesi Selatan. Saya dan sahabat saya mencari tahu kapal yang akan berangkat ke Pulau Badi di Pelabuhan Paotere, pelabuhan yang ada di Makassar. Tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk mencari tahu kapal yang menuju ke pulau yang kami cari. Tarif untuk menyebrang per orang adalah Rp 15.000 rupiah. kami berangkat jam 11.41 siang. Penumpangnya hanya beberapa orang saja, perahunya pun tidak terlalu besar. Saya dan 3 sahabat saya saja penumpang lain, selebihnya penduduk asli di Pulau Badi. Jam 13.20 siang kami pun tiba di Pulau Badi. Setiba kami di sana, pemilik perahu menawarkan rumahnya untuk ditinggali. Perasaan yang begitu senang ketika kami tidak tahu mau menginap dimana di pulau kecil ini, bahkan tenda pun kami tak bawa. Kami beristirahat sejenak di rumah Pak Wahe, lelaki paruh baya si pemilik perahu. Jam 3 siang kami berempat memutuskan untuk keliling pulau. Pulau ini rupanya tidak terlalu besar. Sekitar 300 kepala keluarga di sana, rumah penduduk sangat berdempetan. Terdapat mesjid yang cukup besar berdiri di tengah tengah pulau. Pasokan listrik tersedia pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Setelah berkeliling di pulau, mencicipi beberapa jajanan, menyaksikan anak-anak penduduk asli bermain, kami pun menuju ke dermaga. Di sana kami habiskan untuk bercengkrama, memberi makan ikan kecil di laut dan berenang. Senja pun tiba, kami bergegas pulang ke rumah. Gema adzan mesjid terdengar jelas. Kami pun disuguhkan makan malam. Setelah menyantap makanan kami, kami memutuskan unuk kembali ke dermaga untuk ngobrol dan mendengarkan musik. Keesokan harinya, kami bersiap-siap untuk pulang. Suguhan teh hangat, pisang goreng dan "orang-orang" (gorengan sejenis bakwan) tersaji di ruang tamu. Pengalaman begitu menyenangkan menghabiskan waktu bersam sahabat dan orang-orang baru yang sangat baik. Pulau Badi menjadi salah satu pulau yang paling mengesankan di hidup saya. Keramahan penduduk dan panorama laut yang cantik sungguh takkan terlupakan.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads