Tersesat di Genting Highland Malaysia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tersesat di Genting Highland Malaysia

sydhira - detikTravel
Rabu, 21 Jan 2015 18:05 WIB
Bis ke Genting di KL Sentral
Kereta gantung
Taman hiburan Genting dipugar
Tersesat di Genting Highland Malaysia
Tersesat di Genting Highland Malaysia
Tersesat di Genting Highland Malaysia
Jakarta - Traveling itu tidak selalu berjalan mulus, kadang ada saja suka dukanya. Walaupun begitu, cerita suka duka itulah yang membuat pengalaman tersendiri. Bisa saja Anda datang ke Genting di Malaysia, namun nasib seperti ini.Berkunjung ke Kuala Lumpur tanpa mampir ke Genting rasanya seperti ada yang kurang. Maka dari itu saya dan pasangan bertekad, apapun halangannya, kami akan menginjakkan kaki di Genting.Malam sebelum kami berangkat ke Genting, saya dan pasangan menginap di rumah kakak saya di Kuala Lumpur. Berdasarkan saran dari kakak saya tersebut, saya harusnya naik bus dari suatu terminal dekat wilayah Gombak.Pagi harinya, setelah sarapan lontong sayur yang menurut saya enak sekali, saya diantar oleh kakak ke terminal tersebut. Dalam hati saya agak bimbang sedikit, karena melihat terminal tersebut sepi dan banyak laki-laki bertampang preman.Semoga busnya masih ada, ujar kakak. Terakhir sih, bus yang berangkat dari sini kecelakaan masuk jurang. Lalu perusahaan bus itu direview ulang oleh pemerintah Malaysia. Saya dan pasangan pandang-pandangan sambil berusaha menabahkan diri masing-masing.Tak lama, bus Go Genting yang berdebu dan karatan pun muncul. Saking ingin kelihatan keren di depan kakak, saya pun bilang, "Okelah! Makasih ya Kak!" dengan suara bergetar.Mobil Kakak saya pun melaju meninggalkan saya dan pasangan di tengah-tengah terminal terbengkalai tersebut. Beberapa detik kami berdua berdiri mematung, sampai akhirnya kami pandang-pandangan. Kita berdua pun menghampiri bus kuning tersebut dan duduk di terminal di sampingnya untuk nunggu kondektur atau supirnya.Tapi setelah beberapa saat saya perhatikan, ada yang aneh dengan bus itu. Loh, ternyata bangku-bangkunya berdebu dan bersarang laba-laba. Setelah saya perhatikan lagi, ternyata bannya pun sudah ditumbuhi rumput. Kalau saya terus menunggu, mungkin saya menulis artikel ini di halte terminal tersebut.Setelah memberanikan diri untuk bertanya ke preman-preman, saya dan pasangan akhirnya tahu kalau bus ke Genting benar hanya ada di KL Central. Saya pun sedih karena harus mengeluarkan uang lagi untuk naik Taksi ke KL Central.Untungnya, tiket bus ke Genting masih ada, walaupun kita dapat jadwal jam 11 siang dan pulang jam 5 sore. Tak apalah, daripada tidak jadi ke Genting. Bisa-bisa sampai Jakarta saya mimpi Genting 7 hari 7 malam!Perjalanan ke Genting cukup jauh dan memakan waktu 1-2 jam. Ternyata perjalanan ke Genting melewati rumah kakak saya lagi. Kepingin rasanya saya mengeluarkan kepala dari jendela dan berteriak, Kejaaaaaam!Sesampainya di terminal bus di Genting, ternyata perjalanan belum selesai. Kita naik kereta gantung super panjang dan tinggi ke bukit tempat kasino dan tempat hiburannya berada. Saya yang takut ketinggian, was-was bukan main naik kereta gantung tersebut. Apalagi pada saat itu kabut sedang tebal.Untuk mengurangi rasa takut, saya mencoba pura-pura tur ke Jurassic Park dan membayangkan kalau di bawah sana ada Dinosaurus. Adanya saya makin ketakutan. Akhirnya pasangan saya mencoba melucu untuk menghibur saya.Sesampainya di Genting, hal yang menjadi pertanyaan saya adalah, "Jadi kita ngapain nih?" Tanpa tahu tujuan kita ke mana, saya dan pasangan mengelilingi Kompleks Genting yang luas banget! Saya merasa seperti Harry Potter di labirin.Akhirnya, kita memutuskan untuk main ke taman hiburan. Setengah mati rasanya saya keliling-keliling untuk mencari lokasi taman hiburan tersebut. Entah berapa lantai kita sudah turun, entah berapa belokan kita sudah tidak bisa menghitung.Sampai pada suatu titik saya berpikir, bagaimana cara kita kembali ke terminal kereta gantung lagi ya? Itu urusan nantilah, pikir saya. Rasanya kita sudah ke arah yang benar, tapi kenapa kita malah sampai ke hotel terbengkalai.Rasanya benar-benar seperti tersesat di labirin bertingkat atau seperti di cerita-cerita horor, dimana seseorang disesatkan oleh jin sampai mereka jalan bolak balik di jalan yang sama.Sekitar 1,5 jam kita habiskan untuk mencari taman hiburan tersebut. Kaki saya rasanya sudah sangat sakit. Tapi saya bertekad untuk tetap kuat, karena saya tidak mau menyusahkan pasangan saya. Akhirnya, taman hiburan itu ketemu juga! Tapi sayang tidak seperti yang kita harapkan.Taman hiburan yang kata pasangan saya itu lumayan keren rata dengan tanah. Sepanjang mata memandang hanya tanah, tanah, genangan air dan mesin eskavator. Ternyata Taman Hiburan tersebut sedang dipugar!Luntang-lantung tanpa kejelasan, saya dan pasangan hanya berkeliaran dengan mata nanar di Genting. Apa yang harus kami lakukan selanjutnya, berjudi? Untuk makan saja kami sayang-sayang, apalagi untuk mengeluarkan uang untuk berjudi.Kelamaan berputar-putar tanpa arah, sakit di kaki saya makin tidak bisa ditolerir. Duh, mau tidak mau saya harus bilang ke pasangan saya. Saya pun terpaksa membeli kaus kaki seharga 100 ribu rupiah di Genting. Padahal saya bisa beli kaus kaki 10 ribu tiga di Jembatan Cawang.Entah berapa lama kita lalui untuk menuju Starbucks yang sebelumnya sudah kita lewati beberapa kali. Tapi kali ini, kita tidak bisa menemukan Starbucks tersebut. Rasanya mata ini hampir menangis saking sakitnya kaki saya.Saya pun tidak peduli lagi orang mau berkata apa. Saya lepas sepatu saya dan berjalan tanpa mengenakan alas kaki. Pasangan saya menawarkan diri untuk menggendong saya, tapi untung yang saya lepas hanya sepatu, bukan urat malu saya.Pilihan yang paling bijaksana saat itu adalah langsung mencari jalan ke terminal kereta gantung, walaupun keberangkatan bus pulang masih sekitar dua jam lagi.Setelah berpuluh menit, akhirnya dengan selamat sentosa kita bisa menemukan terminal kereta gantung tersebut. Rasanya saya ingin langsung bersimpuh sambil berurai air mata mengucapkan terimakasih kepada Tuhan atas petunjuk-Nya.
Hide Ads