Catat! 3 Pantai Cantik yang Ada di Aceh
Jumat, 13 Feb 2015 15:35 WIB

Suryani Amin
Jakarta - Aceh memang dikenal memiliki deretan pantai yang menawan. Setidaknya ada tiga pantai yang bisa Anda kunjungi yaitu Pantai Iboih, Pantai Ujong Batee dan Pantai Lok Nga. Semuanya cantik dan indah, cocok untuk liburan Anda!Berikut adalah tiga pantai menawan di Aceh yang layak disambangi. Di luar ketiganya, masih terdapat banyak pantai lain. Perlu diingat bahwa Aceh menerapkan syariat Islam, jadi perlu menyesuaikan dalam sikap dan cara berbusana. Bahkan saat plesir di pantai sekalipun.Pantai pertama adalah Pantai Iboih. Sejatinya Iboih adalah sebuah nama desa. Pantainya mengambil nama yang sama, Pantai Iboih. Masuk dalam wilayahΒ KecamatanΒ Sukakarya, Kota Sabang, Aceh, Indonesia. Selain Iboih, dua pantai popular lain di Sabang adalah Gapang dan Sumur Tiga. Perairannya diapit oleh Selat Malaka dan Samudra Hindia.Untuk mencapainya, perlu sedikit usaha. Dari Banda Aceh menuju Pulau Weh. Berangkat dari pelabuhan Ulee Lheue. Terdapat dua pilihan moda penyeberangan dengan kapal, feri cepat berukuran sedang dan kapal yang lebih besar dengan kecepatan dibawahnya. Feri cepat, mampu menampung sekitar 200 penumpang. Sementara kapal besar, menampung lebih banyak penumpang beserta kendaraan yang hendak menyeberang. Tarif feri cepat Antara 90 hingga 120 ribu. Sementara kapal cepat, berbiaya kurang dari setengahnya.Waktu tempuh sekitar 45 menit dengan feri cepatΒ dan lebih dari dua jam dengan kapal besar. Pelabuhan tujuannya yaitu Balohan, kota Sabang. Dari Balohan, melanjutkan perjalanan darat sekitar 26 km menuju Sabang. Pilihan transportasinya adalah menyewa kendaraan yang banyak ditawarkan dengan agresif di Pelabuhan Balohan. Tarifnya Antara 500 hingga 700 ribu rupiah untuk perjalanan sehari mengitari obyek Wisata Kota Sabang. Kondisi jalan dengan banyak tikungan tajam, mengharuskanΒ pengendara berhati-hati.Pantai Iboih berpasir putih halus. Dengan kontur pantai yang tidak terlalu landai dan garis pantai pendek. Dikelilingi tanggul penahan abrasi. YangΒ khas dari pantai ini adalah, pantainya berhadap-hadapan dengan perbukitan. Banyak bungalow kecil yang dibangun mengikuti kontur tanah. Mudah menemukan penginapan dengan harga terjangkau di sini. Juga, jika hendak menikmati kamar yang persis di atas pantai. Jika mengarahkan mata ke arah lautan, Nampak beberapa pulau kecil dalam jarak yang sangat dekat dengan pantai ini.Perahu kayu kecil berkelir menyolok dan sejumlah peralatan snorkeling siap untuk disewakan ke pengunjung. Di sini, snorkeling untuk pengunjung yang tak memiliki kemampuan berenang pun bisa dilakukan. Karena jaket pelampung disediakan. Kondisi karangnya cukup sehat. Pilihan lain, adalah berkelilingΒ pantai dengan perahu sewaan. Jika tak hendak berbasah-basahan, leyeh-leyeh di bale-bale kayu sambil menikmati aroma laut yang ditiupkan angin ke pantai adalah alternatif lain.Bagi peminat penyelaman, Iboih dikenalΒ memiliki banyak spot selam yang patut dinikmati. Saya hanya menjajal satu spot. Persis di depan pulau Rubiah. Sekedar memenuhi keingintahuan akan panorama bawah lautnya. Obyek utamanya semacam gua dengan jejeran karang padat di atas kepala. Biotanya cukup bervariasi. Meskipun saat itu, jarak pandang tidak cukup jauh karena terganggu butiran pasir halus. Keindahan dasar lautnya benar-benar layak diselami.Ada satu spot yang belakangan ramai dibincangkan, yakni lokasi bangkai kapal kargo bermesin uap buatan Jerman, Sophie Rickmer- obyek yang diburu banyak orang. Kapal ini tenggelam tahun 1940 saat perang dunia II. Hanya penyelam dengan keahlian tingkat lanjut yang diperbolehkan untuk turun. Karena membutuhkan keterampilan, perlengkapan danΒ kesiapan fisik.Pantai kedua adalah Pantai Ujong Batee. Pantai ini strategis karena lokasinya yang mudah diakses dari pusat kota Banda Aceh. Pantai ini banyak disambangi wisatawan. Hanya perlu waktu kurang dari dua puluh menit berkendara menyusuriΒ pesisir Timur Laut Aceh Besar. Melalui jalanΒ Β lebar mulus yang telah dibangun kembali paska tsunami, Jalan Laksamana Malahayati. Persisnya di kecamatan Mesjid Raya.Di akhir pekan, keindangan pantai ini menjadi magnet yang menarik pengunjung.Β Daratan pantai berpasir landai yang cukup luas siap menyambut.Β Β Suasananya alami tanpa polesan modernitas yang berarti. Beberapa bilik kayu kecil terbuka disediakan bagi pengunjung yang datang untuk bersantai menghadap laut lepas. Pasir pantai kehitaman dengan kebersihan yang cukup terjaga.Di pantai ini, ombak cukup bersahabat. KegiatanΒ yang bisa dilakukan diantaranya menjejakkan kaki bermain pasir dan menyentuh air laut yang dibawa ombak. Atau jika sedang tak ingin berlelah-lelah,Β Β cukuplah menikmatiΒ pemandangan laut lepas yang senyap. Hanya suara angin mendesir dan debur ombak lembut menabrak tepian yang terdengar. Suasana yang pas untuk menyendiri jika pantai sedang sepi.Jika pilihan Anda adalahΒ menikmati keheningan, disarankan untuk tidak datang di akhir pekan. Karena biasanya pantai ini padat dengan pengunjung. Konon, di sini, matahari terbit akan nampak lebih indah. DalamΒ Bahasa setempat, Ujong Batee berarti ujung batu. Dinamakan demikian, karenaΒ pengunjungΒ langsung berhadapan dengan Pulau Weh yang nampak seperti bongkahan batu.Kala terik matahari menyengat, sebutir kelapa muda bisa membantu mengimbangi. Pesanlah kepada penjaja yang sigap menghampiri. Saat sepi pengunjung, Ujong Batee adalah tempat sempurna untuk melamun, menghayalkan kekasih hati sembari lepas sejenak rutinitas pekerjaan.Β Di akhir pekan, berpikniklahΒ bersama keluarga dan kawan. Ujong batee memberi suasana damai yang mendukung.Pantai ketiga tentu saja Pantai Lhok Nga. Inilah pantai yang paling berkesan bagi saya dan kawan-kawan. Dibandingkan dua pantai sebelumnya. Meskipun masing-masing memiliki keunggulan berbeda. Dalam imajinasi, saya selalu membayangkan pantai luas, berpasir putih lembut, jauh dari kebisingan kota dan hiruk pikuk aktivitas manusia. Suasana asli bentukan alam tanpa sentuhan fasilitas modernΒ dan teduh oleh pepohonan itulah yang dimiliki oleh pantai Lhok Nga.Pantai Lhok Nga terletak di pantai Barat Aceh, tepatnya di jalan raya Banda Aceh-Calang. Perlu waktu sekitar setengah jam berkendara untuk sampai ke sini. Nama pantai ini diambil dari nama Kecamatan dimana pantai ini terletak. Menurut informasi, kontur pantai banyak berubah usai Tsunami menerjang. Ombak besar mengikis garis pantai. Mengurangi luas daratan secara signifikan. Mungkin juga menghanyutkan fasilitas lain yang ada sebelumnya.Tebing tinggi berdiri tegak di satu sisi pantai.Β Β MemberiΒ teduh saat tengah hari sekalipun. Dalam jarak yang tak jauh dari pantai, sisi yang lain dipenuhi dengan pohon cemara laut dan jenis pepohonan lain. Seperti melukis pantai dengan warna hijau. Menyejukkan mata. Sebelum mencapai pantai, nampak semacam danau kecil. Di tengahnya, terdapat rumah peristirahatan yang bisa dijangkau dengan meniti jalan kayu yang dibangun di atas pantai. Lapang pantai dan kokohnya tebing memberi rasaΒ terlindungi. Menjadikan pengunjung betah menghabiskan waktu di sini. Pasir pantainya halus bersih keputihan. Ombak besar bergulung menabrak pantai. Irama alam yang menyimbulkan ketidakuasaan manusia di hadapan alam.Dengan ombak yang besarnya sedemikian,Β kegiatan berenang tidak bisa dilakukan di sini. Namun, itu tak mengurangi kepuasan menikmati pesona lain yang ditawarkan. BerjalanlahΒ tanpa alas kaki menyusur tepian pantai. Biarkan kaki basahΒ dengan air laut yang hangat. Akan jadi pengalaman manis untuk dikenang.Setiap bidikan kamera yang diambil dijaminΒ menghasilkan gambar menarik. Hasil perpaduan lanskap pantai, cahaya matahari, tebing kokoh,Β Β hijau pepohonan dan danau di atasnya. Kami pulang, dengan ingatan dan gambar digital yang akan selaluΒ kami kenang tentang Pantai Lhok Nga. Semoga selalu terjaga indahnya pantaimu.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun