Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!

Sharleen Nathania - detikTravel
Senin, 13 Okt 2014 10:50 WIB
loading...
Sharleen Nathania
Mesjid Cheng Hoo
Cantiknya pemandangan Bromo
Padang pasir Bromo
Batu Secret Zoo
Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!
Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!
Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!
Keliling Jawa Timur 4 Hari, Seru Banget!
Jakarta - Tak ada batasan dalam liburan, sebentar atau lama, sama-sama seru. Yang satu ini keliling Jawa Timur dalam waktu 4 hari. Berkunjung Bromo, Lumpur Lapindo, bahkan sampai ke Madura. Super asyik!Saya mengawali perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya dengan menggunakan penerbangan Citilink yang pertama, pukul 06.10 pagi. Setibanya di Surabaya pukul 07.30 WIB. Saya sudah dijemput oleh Mas Danang (rental yang sudah saya pesan dari Jakarta) dan langsung menuju warung Nasi Pecel Ponorogo Hj. Boeyatin di Jl Ketabangkali No 51.Cukup dengan Rp 10.000, saya sudah cukup kenyang dengan satu porsi nasi pecel yang menggoda selera. Perjalanan hari ini saya mulai dengan melihat Pelabuhan Tanjung Perak yang penuh dengan kapal–kapal dan dikelilingi dengan pabrik-pabrik besar seperti Bogasari, Bimoli, dan lainnya.Seperjalanan pulang dari Tanjung Perak, saya mampir di Nasi Udang Bu Rudy di Jl Dharmahusada. Masakan dan sambelnya benar-benar top, pedasnya luar biasa! Setelah kenyang saya melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Jembatan Merah dan daerah Genteng yang terkenal dengan pusat oleh-olehnya.Dilanjutkan dengan ke Pantai Kenjeran melihat Four Faces Buddha dan Klenteng Hong Sang Tang, sebuah klenteng yang bentuk bangunannya seperti Temple of Heaven. Setelah puas bermain saya pun menuju Suramadu, jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Madura.Saya pun tidak melewatkan kesempatan untuk melihat kerajinan batik khas Madura di "Pesona Batik" di JL RE Martadinata gg Lawu no 19, Mlajah Bangkalan, Madura. Rumah batik yang tertata apik dan memberi kesan "hommy" sehingga pengujung merasa betah.Koleksi batik yang ditampilkan pun sangat lengkap, mulai dari batik tulis asli sampai printing yang tidak diragukan kualitasnya. Motif dan warna yang ditawarkan juga cantik khas Madura. Tak perlu khawatir dengan harganya, karena harga ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan pun ada. Setelah seharian penuh berkeliling, saya check in Hotel di Fortune Hotel di Jl Darmokali 25-27. Malam masih cerah, saya pun masih semangat mengitari Surabaya sambil menyantap makan malam di Bakmi Gili di Jl Kertajaya 82, menu yang saya pesan malam itu adalah bakwan campur.Di hari kedua ini, setelah sarapan pagi saya melanjutkan perjalanan melewati Lumpur Lapindo di Sidoarjo, lanjut ke Pasuruan. Setibanya di Pasuruan, saya mampir di Mesjid Cheng-Ho, masjid dengan arsitektur Tiongkok yang terletak di pinggir jalan Kasri (Jalan Raya Pandaan ke arah Surabaya).Siang ini saya makan siang di Warung Bu Kris di Jl Raya Pandaan. Saya memesan Ayam Penyet, tempe penyet, sayur asem, dan sambel mangga yang sueger banget. Saya pun kembali ke Surabaya mengunjungi House of Sampoerna, yang terletak di Jl Taman Sampoerna 6 Krembangan, Pabean, Cantikan Surabaya.House of Sampoerna ini hanya beroperasi sampai pukul 15.00 WIB. House Sampoerna ini dilengkapi dengan Surabaya Heritage Track, bus yang akan mengajak para pengunjung jalan-jalan keliling Surabaya dengan gratis. Museum ini lengkap dan tertata rapi, di mana kita bisa melihat proses pembuatan rokok Dji Sam Soe.Sebelum kembali ke hotel, saya juga mampir ke Museum Kapal Selam yang terletak persis di samping Surabaya Plaza. Sore harinya saya mengunjungi Tunjungan Plaza sebagai Mall terbesar di Surabaya, dan menyantap Kuetiaw Medan Apeng di daerah Kedungdoro.Sayapun harus rela antre untuk menggoyang lidah menyantap Kuetiaw Gorengnya. Kuetiaw Apeng ini juga menyediakan Kuetiaw dengan daging babi (non halal). Setelah puas berkuliner di Surabaya, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB dan saya pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Bromo.Setelah melewati Bangil-Pasuruan-Tongas-Probolinggo, menelusuri Kecamatan Sukapura masuk Desa Ngadisari, akhirnya saya tiba parkir di Lava View untuk menunggu Jeep yang akan membawa saya ke Pananjakan Bromo, dengan hamparan padang pasir yang tak berujung.Sungguh pengalaman yang perjalanan yang luar biasa, ditambah dengan pemandangan alam yang indahnya tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Sekejap yang menghapus rasa ngantuk dan lelah setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam.Setelah puas menikmati terbitnya matahari dan indahnya hamparan padang pasir, dihari ke-3 ini saya melanjutkan perjalanan ke Batu melewati Pasuruan, Kebun Raya Purwodadi. Saya mampir di Depot Asih yang terletak di Jl. Raya Lawang di samping Stasiun Kereta Api.Depot sederhana yang menyediakan menu rumahan yang sedap rasanya. Harganya pun pas dikantong, khususnya bagi para backpacker. Di hari ke-3 ini, tanpa membuang waktu saya langsung menuju Jatim Park 2, Batu Secret Zoo yang memiliki koleksi binatang dari berbagai negara dengan konsep kebun binatang yang bersih dan modern.Dilanjutkan dengan Museum Satwa yang memiliki koleksi fosil binatang purbakala dan binatang lainnya. Cukup dengan membayar tiket terusan seharga Rp 60.000 untuk weekdays, dan Rp 75.000 untuk weekend.Saya bisa puas menghabiskan waktu saya di Batu Secret Zoo dan Museum Satwa yang memadukan konsep edutainment ini. Dijamin Anda tidak akan bosan di sana. Waktu pun tidak terasa, sudah sore, saya pun tidak mau ketinggalan untuk mengunjungi Lampion Garden di BNS.Taman yang penuh dengan lampion-lampion cantik membuat suasana malam Kota Batu menjadi semakin hangat. Setelah lelah pun, saya memilih Pondok Jatim untuk beristirahat yang tempatnya pun tidak jauh dari Jatim Park dan BNS.Tidak terasa ini adalah hari terakhir perjalanan saya. Pagi ini saya mengunjungi Selecta, kebun bunga yang ditata cantik dengan bermacam-macam jenis bunga. Saya harus kembali ke Surabaya.Dalam perjalanan menuju Bandara Juanda, saya pun tidak lupa membeli oleh-oleh di Sensa di Jl. Raya Singosari yang menyediakan Pia Mangkok dan macam-macam cemilah khas Malang. Tidak jauh dari Sensa, saya juga berhenti di Bakpao Telo di Jl Raya lawang.Semua makanan yang ada di sini berbahan dasar Telo/Ubi Ungu. Tempat terakhir yang saya kunjungi adalah Rumah Makan Tempo Doeloe di Jl Raya by pass Juanda untuk santap siang sebelum kembali ke Jakarta.Di Rumah Makan ini juga menyediakan cemilan seperti roti dan permen tempo dulu. Tak terasa 4 hari sudah perjalanan saya, dan saya siap kembali ke Jakarta dengan pesawat Citilink pukul 15.30 WIB.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads