Kisah Orangutan yang Hampir Perkosa Seleb Julia Robert
Senin, 01 Des 2014 12:35 WIB

Marison Guciano
Jakarta - Beberapa tahun silam, pernah ramai di Youtube tentang orangutan yang hampir memperkosa artis Hollywood Julia Roberts dalam pembuatan film dokumentar. Inilah kisah Kusasi, orangutan dari Taman Nasional Tanjung Puting.TN Tanjung Puting seluas 415.040 hektar di Kalimantan Tengah menjadi tempat yang paling pas untuk petualang. Butuh 3 hari 2 malam untuk menikmati 3 camp orangutan yaitu Camp Tanjung Harapan, Camp Pondok Tangguy dan Camp Leakey. Tracking ke dalam hutan pada malam harinya jangan sampai Anda lewatkan.Pesawat membawa kami dari Jakarta ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. Waktu tempuh Jakarta-Pangkalan Bun sekitar 1 jam 20 menit. Pagi harinya, kami menuju Kumai naik taksi sekitar 30 menit. Di Kumai, ada banyak agen travel wisata yang menawarkan perjalanan wisata ke TN Tanjung Puting. Sebaiknya Anda mencari perbandingan harga satu sama lain.Fasilitas yang ditawarkan tiap agen travel wisata secara umum meliputi klotok (perahu tradisional) yang bisa dipakai bermalam, pemandu wisata (guide), dan makanan selama 3 hari. Komarudin, Ketua Yayasan Borneo Lestari di Kumai berbaik hati meminjamkan klotoknya untuk membawa kami menuju Taman Nasional Tanjung Puting. Di temani Sepon, seorang pemandu wisata asal suku dayak, Mak Acil seorang juru masak, dan dua orang awak klotok kami menjelajahi alam liar Taman Nasional Tanjung Puting.Jarum jam di tangan menunjukkan pukul 09.10 WIB ketika klotok yang membawa kami bergerak dari pelabuhan Kumai menuju Taman Nasional Tanjung Puting. Tujuan awal kami adalah Camp Rehabilitasi dan tempat pemberian makan orangutan di Camp Tanjung Harapan. Waktu tempuh pelabuhan Kumai-Camp Tanjung Harapan sekitar 2 jam.Pukul 12.00 WIB kami tiba di dermaga camp Tanjung Harapan. Setelah klotok ditambatkan, kami segera melapor kepada petugas penjaga Camp Tanjung Harapan. Pukul 13.30 WIB kami melanjutkan jalan kaki 30 menit menuju tempat pemberian makan orang utan. Di tengah jalan, kami bertemu dengan orangutan dewasa. Menurut Sepon, orangutan itu bernama Candra. Ia merupakan penguasa Camp Tanjung Harapan.Tepat pukul 14.00 WIB, terlihat dua orang petugas pemberi makan orangutan tiba dengan keranjang di punggungnya yang berisi pisang dan tebu. Candra, orang utan penguasa camp Tanjung Harapan yang pertama kali tiba. Ia langsung memasukkan pisang dan tebu ke mulutnya, mengunyah lalu menelannya. Beberapa orangutan yang ukurannya lebih kecil dari tubuh Candra bermunculan. Setelah Candra pergi, barulah mereka berani mendekati panggung untuk mengambil makanan.Setelah itu, kami bergerak menuju Camp Pondok Tangguy dengan waktu tempuh Camp Tanjung Harapan-Pondok Tangguy sekitar 90 menit dengan menggunakan klotok. Klotok yang membawa kami kembali bergerak perlahan menyusuri Sungai Sekonyer. Hari sudah gelap ketika klotok yang membawa kami tiba di Camp Pondok Tangguy. Kami memutuskan menginap di dalam klotok yang kami tambatkan di sekitar dermaga Pondok Tangguy.Aroma pisang goreng buatan Mak Acil membangunkan kami di pagi hari. Teh manis terlihat sudah terhidang di meja makan. Menu sarapan pagi adalah ikan nila goreng dan sayur cap cay. Usai menyantap sarapan pagi, kami berjalan menyusuri jalan setapak menuju tempat pemberian makan orangutan. Jaraknya tak jauh hanya Sekitar 200 meter dari dermaga Camp Pondok Tangguy.Di Camp Pondok Tangguy, kami tak menjumpai satu pun orang utan. Penjaga camp terlihat lelah berteriak memanggil orangutan dengan lolongan khasnya. Sepon akhirnya mengajak kami melanjutkan perjalanan ke Camp Leakey. Menurut Sepon, hari hari ini sedang musim buah di hutan. Orangutan menjadi enggan datang untuk mengambil makanan.Klotok kami bergerak perlahan menuju Camp Leakey. Sambil menikmati teh manis di perjalanan, kami mendengar cerita Sepon tentang orangutan penguasa Camp Leakey. Awalnya Camp Leakey dikuasai oleh orangutan yang bernama Kusasi. Tubuh Kusasi lebih besar dari tubuh pria dewasa, Kusasilah yang hendak memperkosa Julia Roberts, aktris Hollywod.Kejadian itu saat pembuatan film dokumenter di TN Tanjung Puting beberapa tahun silam yang memang dibintangi Julia Robert. Video orangutan yang hampir memperkosa Julia Robert, dan harus dipisahkan sejumlah orang, masih bisa kita lihat di Youtube. Dalam sejarahnya, Kusasi amat ditakuti oleh orangutan di Camp Leakey.Seiring umur Kusasi yang bertambah tua, kekuatannya pun semakin berkurang. Kusasi tua tak sekuat muda dulu, datanglah orangutan yang lebih muda dan kuat bernama Win. Kusasi kalah saat berduel dengan Win, ia pun menyingkir jauh ke dalam hutan dan tak pernah kembali ke Camp Leakey. Namun kekuasaan Win tak berumur panjang, ia kalah saat berduel dengan orang utan yang lebih kuat bernama Tom. Hingga kini, Tom-lah raja di Camp Leakey.Cerita Sepon terpotong saat ia mengingatkan kami bahwa klotok telah berbelok ke kanan memasuki sungai Camp Leakey, Sungai Camp Leakey merupakan anak Sungai Sekonyer. Tiba-tiba air sungai di depan kami beriak, terlihat seekor buaya bermulut panjang berjalan cepat di atas air. Tak lama, sang buaya pun kembali menyelam ke dasar sungai.Menurut Sepon, belum lama ini ada seorang turis asal Inggris yang dimangsa buaya di sungai Camp Leakey. Oleh karena itu, Sepon mewanti-wanti agar kami tidak turun ke dalam sungai. Jarum jam di tangan menunjukkan pukul 13.05 WIB ketika kami tiba di Dermaga Camp Leakey.Di sekitar dermaga, kami melihat sekitar 5 orangutan dengan posisi berpencar. Serombongan turis Spanyol dan India menghampiri orangutan yang berpegangan pada kayu dermaga. Mereka riang berfoto bersama orang utan. Tepat pukul 14.00 WIB kami ke tempat pemberian makan orangutan. Sekitar 1 jam menunggu, orangutan mulai bermunculan. Namun sayang dari sekian banyak orangutan yang hadir, kami tak melihat Tom, sang penguasa Camp Leakey.Sayang memang, keajaiban Taman Nasional Tanjung Puting hanya menjadi daya tarik turis mancanegara. Faktanya, di hari itu dari sekian banyak turis yang berkunjung hanya kami yang berasal dari Indonesia.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?