Satu Lagi Desa Adat di Bali yang Cantik
Kamis, 03 Apr 2014 15:10 WIB

Duwidianggoro
Jakarta - Di luar dari gugusan pantai yang indahnya bukan main, Bali menyimpan banyak sekali hal menarik lain, seperti Desa Adat Tenganan. Desa wisata ini masih mempertahankan adat istiadat khas Bali dan suasana yang tentram.Coba sekali-kali arahkan kompas Anda menuju arah Bali bagian timur. Jika Anda belum pernah mendengar tempat ini, berarti kali ini Anda wajib membacanya sampai selesai.Tepatnya di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Kalau Anda pernah berkunjung di Candi Dasa, Desa adat ini berada sekitar 6-10 km dari sana. Namanya Desa Tenganan. Kalian pasti tahu ada 3 desa di Bali yang masih mempertahankan pola atau cara hidupnya sampai sekarang. Coba simak, ada Desa Trunyan, Desa Sembiran dan Desa Tenganan.Bisa Anda bayangkan, tradisi yang dari dulu diwariskan oleh nenek moyang mereka, sampai sekarang masih mereka jaga dan lestarikan. Bukankah yang seperti ini yang hampir hilang dari Indonesia?Hampir dari segala sisi kehidupan sehari-hari di Desa Tenganan ini masih mempertahankan dengan sangat baik warisan nenek moyangnya. Dari bentuk bangunan, tata letak bangunan, besar bangunan, dan letak pura masih mereka pertahankan sampai zaman modern seperti sekarang ini.Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke tempat ini. Sayang, saya tiba sudah hampir petang dan cuaca sedang tak mendukung. Tetapi sebenarnya untuk seorang traveler, yang seperti ini akan lebih menarik.Meskipun saya tidak bisa menikmati pertunjukan-pertunjukan yang hampir setiap jam dipertunjukkan itu sudah selesai. Oh iya, setiap pertunjukan mempunyai jadwalnya sendiri. Itu bisa dilihat di papan besar saat Anda masuk ke desa ini.Jika Anda berkunjung di bulan Juni, maka Anda bisa menyaksikan pertunjukan yang luar biasa. Namanya Mekare-kare atau lebih dikenal dengan istilah perang pandan. Prosesi rangkaian upacara Ngusaba Sambah ini digelar selama 30 hari lho setiap tahunnya. Jadi jangan khawatir ketinggalan, dan ini berlangsung sebanyak 2-4 kali.Anda juga harus menyempatkan untuk berkeliling. Menikmati suasana desa yang luar biasa tentram itu. Banyak sekali di sini pengrajin. Jadi pengunjung bisa menikmati banyaknya kerajinan yang dipajang. Tentunya lensa kamera Anda tidak akan pernah berhenti atau istirahat untuk tidak mengambil momen istimewa ini.Bagaimana tidak, saat mata Anda biasanya melihat gedung-gedung tinggi di kota, kali ini mata Anda akan melihat suasana baru yang tentunya membuat mata Anda takut berkedip. Tidak salahnya kalau mungkin bulan Juni ini, Anda menyiapkan segera jadwal dan tiket perjalanan Anda ke Bali untuk singgah di desa asri ini.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol