Serunya Bertemu Orangutan di Bukit Lawang
Selasa, 17 Jun 2014 11:51 WIB
Titry Frilyani
Jakarta - Orangutan Sumatera (Pongo abelii) merupakan hewan endemik yang hampir punah. Dapat melihat mereka secara langsung di habitat aslinya merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan, seperti di Bukit Lawang, Langkat.Untuk memulainya, terlebih dahulu kita harus mendaftar di sebuah pos khusus untuk aktivitas di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser. Setelah itu, kita dapat memilih trekking dengan durasi yang bervariasi, mulai dari 3 jam, 1 hari, 2 hari bahkan 3 hari, dengan harga yang berbeda pula. Saya mencoba mengambil trekking 1 hari, dengan harga per orang 150 ribu rupiah. Biaya ini sudah termasuk izin masuk, makan siang dan buah-buahan.Perjalanan dimulai dengan menyeberangi Sungai Bahorok melalui sebuah jembatan. Sesampainya di ujung jembatan, kita akan melewati penginapan-penginapan murah dan kemudian kita akan melalui perkebunan pohon karet milik warga. Tidak sampai setengah jam berjalan, kita akan sampai di perbatasan dan memasuki Taman Nasional Gunung Leuseur.Dalam perjalanan, yang pertama kami temui adalah seekor monyet, Thomas namanya. Monyet ini tidak takut dengan manusia. Ketika ranger memanggilnya, dia turun ke bawah dan kami bisa memberi makan pisang untuk Thomas. Setelah pisang habis dimakan, kami meneruskan perjalanan untuk mencari Orangutan.Orangutan yang ada di taman nasional ini, harus dipanggil dulu oleh ranger. Caranya adalah dengan mengeluarkan suara yang khas dan tidak mudah. Namun betapa beruntungnya kami ketika bisa melihat seekor Orangutan dengan anaknya yang sedang bergantung di pohon.Trekking untuk menemukan Orangutan benar-benar tidak mudah. Medannya cukup berat, turun, naik dengan medan yang terjal, membuat kami tidak jarang memegang erat akar, batang yang ada di kanan, kiri, depan bahkan belakang kami. Sering pula kami terpaksa memerosotkan diri karena tanahnya yang licin. Benar-benar menguras tenaga.Di perjalanan selanjutnya, kami melewati seekor Orangutan yang terkenal galak karena pernah terluka akibat senjata manusia. Karena itu, ranger kami berusaha mengalihkan perhatian Orangutan ini dengan cara memberikan makanan, dan menyuruh kami untuk cepat-cepat pergi dari lokasi Orangutan tersebut.Saat waktunya makan siang, ranger kami berhenti di satu tempat untuk beristirahat. Makan siang yang dibawakan oleh ranger adalah nasi goreng, kerupuk, plus buah. Ketika sedang makan, ada seekor merak datang mendekat. Sayang, merak tersebut tidak membuka sayapnya sehingga kami tidak bisa melihat warna bulunya yang indah.Selesai makan perjalanan dilanjutkan kembali. Saat badan sudah mulai letih, kami istirahat di satu tempat. Di sini, kami bertemu dengan wisatawan lain yang semuanya adalah orang asing yang sedang istirahat makan siang. Setelah cukup istirahat, perjalanan panjang kembali dilanjutkan.Sekitar 4 setengah jam, akhirnya kami sampai di sebuah sungai kecil, yang mengarahkan kami ke Sungai Bahorok. Di sungai inilah kami akan menikmati tubing hingga kembali ke tempat awal kami trekking.Seru sekali! Selama 40 menit, kami sangat menikmati aktivitas tubing ini hingga akhirnya sampai di tempat semula. Pengalaman yang cukup melelahkan, tapi juga sangat mengasyikkan! Patut dicoba!












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!