Bertualang di Alam Rimba Tanjung Puting, Mendebarkan!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bertualang di Alam Rimba Tanjung Puting, Mendebarkan!

Badri Ansyah - detikTravel
Senin, 14 Okt 2013 11:35 WIB
loading...
Badri Ansyah
Tanjung Puting
Tanjung Puting
Tanjung Puting
Bertualang di Alam Rimba Tanjung Puting, Mendebarkan!
Bertualang di Alam Rimba Tanjung Puting, Mendebarkan!
Bertualang di Alam Rimba Tanjung Puting, Mendebarkan!
Jakarta - Bayangkan Anda bertualang di hutan, di tengah gelapnya malam, menyusuri sungai penuh buaya mengintai. Hal seperti ini bisa didapatkan di TN Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.Suatu hari Jumat akhir tahun lalu, di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II saya memulai petualangan. Baru kali ini naik pesawat dari Palembang membuat saya bingung. Walaupun sebelumnya pernah satu kali naik pesawat dari Jakarta-Palembang, itupun bersama teman-teman.Β Akhirnya saya sendirian, dari Palembang terbang menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Sesampainya di Bandara Soetta, sebelum berangkat ke Kalimantan saya semalam menikmati Kota Jakarta yang macet. Saya istirahat di Wisma Kemenparekraf RI.Pagi buta dengan seragam Wonderful Indonesia saya berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Saya menuju Gate C3. Saya pun berangkat dengan Pesawat KAL-STAR menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.Β Sekitar 1 jam perjalanan Udara saya pun tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Sesampainya di sana saya langsung menuju Pulau Kumai, di mana teman-teman dari Kemenparekraf RI telah menunggu saya.Sampai di sana sungguh takjub saat pertama melihat klotok (perahu) yang akan membawa kami ke Tanjung Puting, yang sekaligus akan menjadi tempat kami tinggal selama 3 hari ke depan. Klotok dengan nama 'Spirit of the Forest' berukuran 13x2 meter ini benar-benar beda dari bayangan saya semula.Β Saya berpikir kondisinya akan sangat menyedihkan dan berukuran kecil. Namun ternyata saya salah. Apalagi saat saya melihat kamar mandi yang berada di kelotok, ada shower dan wc duduk. Tapi jangan juga berfikir kondisinya akan seindah penginapan, tapi ini juga bagian dari petualangan alam yang seru.Di bagian depan klotok tersedia dua buah kursi menghadap sungai dengan bantalan. Agar kita bisa menikmati pemandangan dan merasakan hembusan angin. Untuk masalah perut, jangan khawatir. Paket sewa klotok selama 3 hari 2 malam juga termasuk makan 3 kali sehari.Β Itulah gunanya sang juru masak juga ikut dalam perjalanan ini. Makanannya juga sangat menggugah selera, sesuai yang kami pesan. Pada sore hari juga disediakan pengisi perut ringan seperti pisang goreng.Β Kru juga telah menyediakan air mineral serta softdrink. Tapi jika Anda adalah orang yang sering nyemil, ada baiknya Anda membawa persediaan sendiri. Karena tentu saja kita tidak bisa menemui warung di tengah-tengah hutan.Semua pengalaman menakjubkan 3 hari 2 malam yang saya mulai pada tahun bersama pemenang kuis Indonesia Travel dan Kemenparekraf ini menjadi pengalaman berharga seumur hidup.Naik perahu kelotok menyusuri Sungai Sekonyer. Petualangan wisata alam di kawasan hutan hujan tropis dimulai dari sini. Perjalanan mengarungi Sungai Sekonyer berlangsung selama 1 jam. Jika sebelumnya saya cuma bisa berkhayal berpetualang melalui film 'Anaconda', inilah petualangan alam yang sebenarnya. Β Kita di sini menemukan keajaiban di lahan seluas 415.040 hektar, karena saya sudah merasakan sendiri keajaibannya. Alam Borneo menyimpan banyak keajaiban alam.Di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan tengah, saya dapat menemukan itu semua dan berpetualang di dalamnya. Hutan rimba yang masih alami menantang adrenalin saya saat menjelajahinya. Ada pula satwa khas dan dilindungi di tempat ini, yaitu orangutan. Saya bisa berinteraksi dari dekat dan berfoto bersamanya.Taman Nasional ini memiliki luas seukuran Pulau Bali dan telah menjadi taman nasional tahun 1982. Tanjung Puting juga menjadi lokasi pertama di Indonesia sebagai pusat rehabilitasi orangutan. Kita bisa menjelajahi Sungai Sekonyer di dalam taman nasional ini.Β Di kiri kanan sungainya, ada hutan rimba yang sangat menakjubkan. Tak heran Kalimantan disebut sebagai paru-paru dunia karena lebatnya hutan. Siapkan kamera, karena pemandangan seperti ini akan jarang ditemukan. Di pinggir Sungai Sekonyer juga terdapat beberapa penginapan dan homestay.Ada 3 tempat rehabilitasi orangutan yaitu di Tanjung Harapan, Pondok Tanggui dan Camp Leakey. Di tempat-tempat tersebut, kita dapat melihat orangutan yang jenaka.Orangutan tersebut memiliki ukuran yang beragam. Tak hanya itu, saya bisa melihat tingkah laku satwa ini saat makan atau pun bergelantungan di pohon-pohon yang tinggi menjulang.Selain orangutan, ada banyak satwa endemik di tempat ini yang dapat saya lihat antara lain bekantan, monyet ekor panjang, berbagai jenis burung, biawak, buaya dan uniknya ada sungai hitam yang dapat kami temui.Β Kami juga bermalam di lembah sungai hitam di Perahu Kelotok dengan bantal dan kasur yang ala kadarnya dengan tambahan kelambu. Suasana hutan khas Kalimantan akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Beraneka macam satwa dan tipe-tipe hutannya, menjadi bukti kesempurnaan Kalimantan sebagai paru-paru dunia.Paginya kami kembali berpetualang ke Camp Leakey melihat kembali orangutan sampai sore. Matahari pun mulai hilang dan kami pun mengakhiri petualangan liar dan menuju Hotel Swiss Bell untuk istirahat, sebelum besok berangkat kembali ke Jakarta dan mengakhiri perjalan seru ini.Β Senin pagi, setelah sarapan di Hotel Swiss Bell Inn, kami pun check out dan menuju Istana Kuning dan membeli oleh-oleh khas Kalimantan. Kemudian kami merapat menuju Bandara Iskandar dan bertolak ke Bandara Soekarno Hatta.Setibanya di Bandara Soekarno Hatta kami pun sedikit berpisah dengan pihak Kemenparekraf RI. Saya pun kembali terbang sendiri dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.Β Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, 50 menit perjalanan udara, saya pun masih harus menunggu jemputan sekitar 2 jam. Pengalaman yang berharga seumur hidup saya. Berkunjung ke pulau yang disebut sebagai paru-paru dunia.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads