Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar

Hacesthiwara - detikTravel
Minggu, 27 Okt 2013 14:08 WIB
loading...
Hacesthiwara
Tim pendaki gunung marapi
sunset gunung marapi
kawah
Gunung marapi
bunga cantik di gunung marapi
Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar
Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar
Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar
Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar
Menikmati Sunset di Gunung Marapi, Sumbar
Jakarta - Ada banyak kegiatan liburan yang bisa dilakukan di sela kesibukan rutinitas. Bagi Anda yang tinggal di Sumatera Barat, mendaki dan menikmati sunset di Gunung Marapi dijamin bisa menghilangkan penat.Liburan semester 4 kami isi dengan mendaki Gunung Marapi. Kami sengaja berangkat siang agar dapat menikmati sore di Puncak Marapi, melihat matahari terbenam di balik bukit.Biasanya setelah Ujian Akhir Semester (UAS) selesai, saya pasti melakukan perjalanan bersama teman-teman, baik itu di daerah sendiri maupun di luar daerah. Namun, semester ini saya tidak punya banyak waktu untuk berlibur.Benar saja, di semester ini kami, mahasiswa angkatan 2010 Psikologi UNP diwajibkan melakukan Praktek Kerja Psikologi selama 10 minggu. Namun begitu, kami masih diberi waktu beberapa minggu untuk berlibur, melakukan persiapan dan berkumpul bersama keluarga.Aneh rasanya jika kesempatan ini tidak diisi dengan liburan bersama teman-teman. Maka kami putuskan untuk mendaki gunung. Selain lebih dekat dari lokasi kami di Bukittinggi, mendaki gunung tidak memerlukan waktu yang lama. Jadilah kami berlibur ke Gunung Marapi, Sumatera Barat.Kami berangkat pada 6 Juni 2013, pukul 11.00 WIB. Dari Bukittinggi kami menggunakan angkot biru menuju Koto Baru. Jika diminta, angkot ini bersedia mengantarkan kami hingga pos penjagaan tempat melapor sebelum memulai petualangan. Ongkos angkot Rp. 5.000,-/orang. Lama perjalanan sekitar 30 menit.Ketika melapor, kami mengisi buku tamu yang berisi nama siapa saja yang ikut mendaki, nomor ponsel dan nomor keluarga yang bisa dihubungi. Kemudian kami diberi wejangan untuk berhemat air, tidak mencabut bunga abadi seperti adelwis dan bunga padi.Kami juga dihimbau tidak membuang sampah sembarangan, membawa kembali sampah plastik, seng dan jenis sampah non organik lain serta mengingatkan agar tidak berlama-lama berada di Puncak Marapi. Waktu paling lama adalah 1 jam.Setelah melapor di pos, kami langsung mulai untuk bertualang. Perjalanan awal melewati perkebunan penduduk. Sampai di Pos 1, KM 1, kami beristirahat sejenak, kemudian mulai berjalanan lagi.Perjalanan ini sengaja kami lakukan pada siang hari agar mendapatkan keindahan sunset ketika telah sampai di puncaknya. Kebanyakan pendaki melakukan perjalanan pada malam hari, karena akan sangat membutuhkan energi jika perjalanan yang dilakukan pada siang hari.Medan yang cukup sulit adalah ketika melewati jalan yang penuh akar pohon. Kami diharuskan untuk lebih kuat melangkahkan kaki.Dalam melakukan perjalanan, yang harus diingat adalah hemat. Kami tidak boleh boros menggunakan air. Hal ini karena di Marapi terkenal dengan sulitnya air.Yang menarik bagi saya, tradisi mendaki Marapi dengan menyebut bapak untuk laki-laki dan ibu untuk perempuan ketika berpapasan dengan orang lain selama perjalanan menuju puncak atau pun ketika turun gunung.Tempat-tempat yang biasanya digunakan untuk mengisi perbekalan air adalah Sumur Kodok di KM 2, Pintu Angin sebelum masuk Cadas, dan di Taman Edelweiss di puncak gunung.Kami sampai di Cadas pukul 18.00 WIB. Cadas merupakan batas antara puncak dan tempat camp. Jika di analogikan jaraknya seperti mata dan kepala.Kami berhasil melihat sunset, meski bukan dari Puncak Merpati, yaitu nama untuk puncak Marapi. Dari Cadas ke puncak gunung bisa memakan waktu satu hingga dua jam.Sore yang indah. Benar-benar pemandangan yang menakjubkan hingga bintang-bintang bermunculan dan lembah dipenuhi lampu-lampu kota.Kami bermalam di cadas. Keesokan paginya kami melanjutkan perjalanan untuk menikmati puncak. Sayangnya, kami tidak mendapatkan sunrise.Jika masih memiliki tenaga, kami bisa ikut bermain di Taman Edelweiss yang jaraknya tidak begitu jauh, tapi medannya cukup sulit. Saya sendiri tidak sampai ke taman, karena saat perjalanan nafas saya sesak oleh bau belerang.Jika ditotal, lama perjalanan untuk pemula sekitar 4-5 jam. Namun bagi pendaki yang sudah biasa, perjalanan bisa dilakukan selama 2 jam.Yang pasti liburan kali ini sangat berbeda dan sangat menakjubkan.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads