Jakarta - Touring antar kota digemari pecinta sepeda motor untuk traveling. Bukan tidak mungkin untuk mereka beramai-ramai mengendarai motor sepanjang 1.500 km Solo-Bali-Solo.Bali! Setelah Lebaran 1434 H yang lalu, saya melaksanakan touring ke Pulau Dewata, dengan menempuh jarak sekitar 1.500 km, Solo-Bali-Solo, dengan menggunakan kendaraan roda dua. Sekitar 1 minggu saya habiskan di sana.Setelah saya menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, menghindari kepungan mobil dan teriakan dari polisi karena melanggar marka, akhirnya sampai juga saya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk menyeberang naik Kapal Ferry.Hari pertama, saya berkeliling di sepanjang Jl Legian, seperti bukan di Indonesia. Hal ini karena jalan ini didominasi para turis asing. Jadi ketika di Legian, saya bayangkan berada di Melbourne.Di sana memang pusatnya hiburan. Warga lokal memanfaatkannya untuk membuka toko dan jasa lainnya. Sebenarnya kalau saya lihat, aktivitas di sana kurang cocok dengan kebiasaan kita, yaitu terlalu kebarat-baratan.Di salah satu sudut jalan, ada bangunan megah, yaitu Monumen Bom Bali. Di situ tertulis daftar nama seluruh korban Bom Bali. Ketika Bali diserang dengan bom, itu merupakan saat yang sangat memilukan.Indonesia menangis, dunia melihatnya dengan penuh amarah. Tidak ada yang tersisa selain rasa sedih yang mendalam dari para korban. Momen touring ini saya manfaatkan bersama teman-teman untuk berfoto bersama di depan monumen.Hari kedua adalah ke pantai! Hari khusus untuk berkeliling ke pantai. Hanya beberapa pantai yang saya kunjungi, yaitu Pantai Legian, Pantai Sanur dan Pantai Kuta. Pantai lain seperti Pantai Pandawa tidak saya kunjungi karena keterbatasan waktu.Dari ketiga pantai tersebut, menurut saya Pantai Kuta paling menakjubkan. Ombak yang besar, sangat cocok untuk berenang dan surfing. Harga sewa papan surfing mulai dari Rp 30-100 ribu selama 2-3 jam. Ada penambahan biaya lagi jika menyewa instruktur atau guide selama berselancar.Saya cinta Indonesia, namun saya juga suka berbahasa Inggris. Salah satu hal yang saya senangi dari para turis asing memanfaatkan untuk menguji kemampuan bahasa Inggris saya, khususnya percakapan.Seperti kita ketahui, salah satu cara efektif untuk meningkatkan percakapan dan cara bicara adalah dengan mempraktekkannya langsung. Biasanya saya hanya bertanya dari mana asalnya, dengan siapa, kemudian ucapan selamat datang dan selamat menikmati indahnya Indonesia.Mereka senang sekali ketika saya berkata "Welcome to Indonesia". Saat mereka senang, sekalian saya ajak berfoto bersama teman-teman yang lain.Hari ketiga adalah saatnya berbelanja! Hari khusus buat jalan-jalan belanja untuk membeli oleh-oleh maupun cindera mata buat keluarga dan teman-teman yang ada di rumah. Saya mengunjungi pabrik kata-kata Joger, merupakan salah satu distro pakaian dan cindera mata terbesar di Bali, bahkan mungkin satu-satunya di Indonesia.Dengan metode marketing yang melawan arus, ketika yang lain berlomba untuk memperkenalkan produk mereka yang terbaik, justru Joger malah menjelek-jelekkan produknya dengan kata-kata seperti Joger Jelek.Tapi bagi para pembaca yang sering berkecimpung dalam dunia bisnis, tentu lebih tahu bahwa metode Joger dengan kata-kata tersebut sebenarnya mengandung makna jauh atau konotasi. Justru semakin membuat para pembeli penasaran dan ingin membeli produk-produknya.Sebelum ke tempat belanja berikutnya, saya harus dan wajib mendatangi Tanah Lot. Saya ingin menikmati indahnya sunset di sana. Alhamdulillah ketika itu cuaca cerah. Sehingga saya bisa menikmati Maha Karya ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Sungguh indah, semoga suatu saat bisa datang kembali ke sini bersama keluarga, istri dan anak-anak saya.Setelah itu saya juga menyempatkan mampir di Toko Erlangga. Yang menyediakan pakaian, makanan khas Bali, cindera mata, dengan harga yang jauh lebih murah lagi.Masih ada banyak tempat di Bali yang memberikan keindahan dan menyajikan kebesaran Allah. Namun saya dan teman-teman belum sempat mengunjungi semuanya. Sedih juga sebenarnya, karena masing-masing rombongan juga punya kepentingan lain seperti sekolah, kuliah dan kerja.Touring tahun ini benar-benar yang terbaik dari empat touring sebelumnya. Ini membuktikan bahwa selama kita mau, kita pasti bisa!Sebelum tour banyak yang mengatakan kalau touring ke Bali adalah tidak mungkin bagi saya dan teman-teman, karena tempatnya terlalu jauh dan biayanya terlalu mahal. Namun akhirnya saya bukti kepada mereka, dan semua yang meremehkan akhirnya terdiam.Ketika orang-orang berusaha untuk melemahkan semangat kita dalam meraih impian, itu semua sudah cukup membuktikan bahwa orang-orang tersebut levelnya masih di bawah kita.Jadi, kejarlah impian kalian! Jangan putus asa! Tidak peduli berapa kali kita mengalami kegagalan, karena kegagalan sebenarnya adalah ketika kita berhenti untuk mencoba dan berusaha.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks