Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru

DBE - detikTravel
Jumat, 22 Nov 2013 15:10 WIB
Semeru
Lavender
Lavender
Semeru
Semeru
Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru
Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru
Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru
Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru
Lavender Cantik di Gunung Para Dewa, Semeru
Jakarta - Ternyata, Semeru memiliki pesona lain selain Puncak Mahameru maupun Ranu Kumbolo. Hamparan bunga Lavender di kawasan Oro-Oro Ombo mampu mengobati rasa lelah pendakian.Pegunungan Semeru memiliki pesona lain yang tak kalah menarik dibandingkan Puncak Mahameru maupun Ranu Kumbolo. Hamparan Padang lavender yang terbentang beberapa hektar di kawasan Oro-oro Ombo mampu mengobati rasa lelah pendaki puncak Mahameru. β€˜Penghuni’ padang lavender ini bukanlah lavender yang sebenarnya, tetapi sebuah tanaman invasif dengan nama cantik, yaitu Verbena brasiliensis vell. Tanaman asli Amerika Selatan yang tumbuh tegak setinggi 1,5 hingga 2 meter ini, memiliki masa hidup yang pendek. Biasanya akan mati dan mengering pada bulan Agustus.Sampai sekarang belum banyak botanis Indonesia yang mengeksplorasi Verbena brasiliensis vell lebih dalam. Cerita menarik tentang penyebaran tanaman ini yang konon dibawa oleh seorang botanis Belanda sejak masa kolonial.Sebelum menemukan padang lavender, kita harus melewati Tanjakan Cinta. Tanjakan ini cukup curam, sekitar 45 derajat dengan jalan setapak berupa tanah yang berumput sehingga membutuhkan sedikit tenaga ekstra untuk mendakinya.Setelah sampai di atas Tanjakan Cinta, sambil beristirahat sejenak kita dapat menikmati lembah ungu cantik memukau yang terlihat dari kejauhan laksana permadani yang menunggu untuk dihampiri. Mulai nampak jelas keangkuhan sang maharaja di singgasana tertinggi menyemburkan asap putih dari kawahnya yang masih sangat aktif. Ya, Puncak Mahameru.Padang lavender ini terletak di lembah antara Tanjakan Cinta dan puncak Mahameru, jadi kita harus menuruni bukit untuk mencapainya. Menuruni bukit ini ternyata tak semudah yang dibayangkan karena sama curamnya dengan saat mendaki tanjakan cinta dan lebih berumput. Ada jalur lain yang lebih landai, tetapi lebih jauh karena harus mengitari padang lavender.Jalur tersebut kadang digunakan para pendaki untuk kembali dari padang lavender atau Puncak Mahameru. Jalur yang ditumbuhi beberapa bunga edelweis liar ini berupa tanah datar, sehingga tidak menguras banyak tenaga. Selain itu dengan melewati jalur ini kita bisa menikmati perpaduan sempurna panorama langit biru, hijaunya perbukitan sekaligus karpet ungu Oro-Oro Ombo yang terhampar indah.Sesampainya di padang lavender, kita akan melewati jalan setapak. Di sisi kiri-kanan jalan setapak tersebut ditumbuhi Verbena brasiliensis vell, dan rumput liar yang bermandikan embun di pagi hari. Pemandangan apik yang sangat memanjakan mata ataupun lensa kamera.Uniknya, bunga-bunga ini hanya bermekaran pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau akan terlihat lansekap berbeda, yaitu hamparan rumput berwarna coklat dan kering nan eksotis. So, kita harus memilih waktu yang tepat untuk merasakan salah satu atau keduanya.Waktu untuk menikmati pesona padang lavender dan Puncak Mahameru dari kejauhan seakan tak pernah cukup. Jadi, tunggu apa lagi? Penghuni Oro-oro Ombo ini jauh lebih indah dari yang kita bayangkan.Setiap langkah menjadi untaian cerita yang tak pernah ada habisnya. Padang lavender adalah keindahan tersembunyi di balik gagahnya puncak para dewa.
Hide Ads