Jakarta - Momentum 17 Agustus selalu disambut dengan kegiatan upacara bendera di atas gunung oleh beberapa traveler. Penghormatan pada Sang Saka Merah Putih dari gunung yang tinggi, sungguh membakar nasionalisme.Seorang teman mengajak saya untuk merayakan kemerdekaan tanah air kita di tempat yang tidak biasa, yaitu di atas gunung. Entah kenapa saya langsung tertarik padahal belum pernah sama sekali mendaki gunung.14 Agustus 2013, kami bertemu dan berkumpul di Stasiun Malang Kota Baru. Kami terdiri 10 orang dari mahasiswa UNJ, UNPAD, dan ATMAJAYA. Saya, Bayu, Armando, Maul, Febby, Idan, Irfan, Jefri, Gabby dan Lani. Kami menyebut tim kami, yaitu Palaska.Tujuan pertama kami yaitu Pasar Tumpang. Untuk akses ke sana kami menyewa angkutan umum, yang berlalu-lalang di depan stasiun. Di pasar tumpang kami mencari mobil jeep untuk melanjutkan perjalanan ke Desa Ranupane. Mulai dari desa itulah kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, menuju sang puncak tertinggi di Jawa, Semeru.Kami memulai pendakian dari Ranupane pukul 17.00 WIB menuju Ranu Kumbolo untuk berkemah di sana 1 malam. Lalu, esok siangnya kami bisa melanjutkan perjalanan ke pos terakhir di Kali Mati dan bermalam lagi di sana.17 Agustus 2013, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sang surya menyinari perkemahan seakan-akan membangunkan kami, dengan rasa hangat yang dia berikan.Seketika ada euforia nasionalisme muncul dari hati. Mungkin ini suatu panggilan jiwa bagi saya untuk bisa menghadiri upacara kemerdekaan bangsa kita di alam Indonesia tercinta ini. Mungkin juga ini dasar ketertarikan atas ajakkan teman saya itu, yaitu merasakan rasa nasionalisme saya dan menuangkannya dalam peringatan hari besar kemerdekaan Indonesia.Rasa lelah dalam perjalanan mendaki ibarat perjuangan kami di setiap langkah. Menahan berat beban dan dahaga adalah tantangan yang harus kami perjuangkan hingga sampai ke tujuan. Namun dalam artian, perjuangan kami ini bukanlah apa-apa dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan kita.Dengan semangat dan tumpah darah, mereka membela tanah air kita ini. Kami hanya ingin sekedar merasakan lelahnya dalam memperjuangkan sesuatu. Sama seperti kami sekarang, yang ingin memperjuangkan puncak tertinggi di dataran Jawa ini.Suatu kehormatan bagi kami hadir dalam upacara Kemerdekaan Indonesia. Kami memberi sebuah penghormatan kepada sang Saka Merah Putih di atas Gunung Semeru berlatar Puncak Mahameru. Semangat perjuangan para pahlawan menularkan kepada kami untuk menaklukan Puncak Mahameru.
Komentar Terbanyak
Ada Gerbong Khusus Merokok di Kereta, Kamu Setuju?
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Gegara Larangan Study Tour, SP3JB Nilai Dedi Mulyadi Layak Dicopot