Jakarta - Siapa yang tak tahu Candi Borobudur? Candi yang menjadi salah satu ikon Indonesia ini masih tetap cantik dan mengagumkan. Candi Borobudur adalah pilihan sempurna untuk libur sekolah, Natal dan akhir tahun.Kurang lengkap rasanya jika berlibur ke Yogyakarta tanpa berkunjung ke Candi Borobudur. Nah, setelah mandi dan bersiap, sekitar pukul 10 pagi itu kami berangkat menuju ke Candi Borobudur.Perjalanan ke Magelang dari Yogyakarta menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Untungnya perjalanan saat itu ramai lancar, hanya saja cuaca tidak mendukung, mendung.Akhirnya, Candi Borobudur! Beberapa tahun lalu saya pernah juga kemari, acara study tour dari sekolah saat SMP. Tidak banyak yang berubah, hanya saja lebih ramai oleh para penjual cenderamata rasanya. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 30.000 per orang, dan biaya parkir Rp 5.000 per mobil, masuklah kami ke kawasan wisata.Mungkin karena memang sedang libur long weekend, pengunjung objek wisata ini pun jumlahnya membludak. Sayangnya lagi, tidak lama berselang saat kami baru akan naik menuju puncak candi, hujan pun turun. Jadilah semua orang berhamburan mencari tempat berlindung. Demikian juga kami, kami meneduh disebuah gazebo sebelum tempat pengembalian sarung. Oh ya, sebelum masuk kawasan candi juga kami diberi sebuah sarung untuk dipakai selama dalam kawasan candi.Sekitar pukul 14.00 siang itu hujan mengguyur selama hampir 30 menit dan membuat kami mau tidak mau harus menunggu hujan reda, karena intensitas hujan yang cukup lebat. Sampai pada akhirnya hujan mereda, tidak berhenti, karena rintik hujan masih tetap menghujani kami dengan cara yang jauh lebih romantis, gerimis.Dengan setengah tergopoh-gopoh, akhirnya kami sampai juga di puncak candi, dan tentunya sama sekali tidak melewatkan momen ini untuk mengabadikan melalui sebuah foto. Selama di atas candi, hujan juga tak kunjung berhenti, namun anehnya pengunjung candi kian ramai. Ya, mungkin pemikiran kami saat itu sama, tidak mau melewatkan kesempatan berkunjung kemari hanya karena hujan.Rasa takjub menguasai saat membayangkan arsitektur candi semegah ini, dan bagaimana cara membuatnya. Susunan batu yang tersusun rapi dan ukiran patung dapat tercipta dengan sedemikian detil membuat candi ini semakin terlihat cantik mempesona.Di setiap sudut Candi Borobudur juga terlihat pemandangan patung Buddha dengan gunung dan bukit-bukit indah sebagai latarnya. Suasana dingin dibalut air hujan yang mengguyur kami membasahi stupa, juga membuat suasana sore di Borobudur itu menjadi luar biasa.Saya juga sempat ngobrol dengan salah seorang petugas keamanan di Candi Borobudur. Saya bertanya kenapa banyak patung-patung disini yang tidak utuh, apakah itu kepalanya hilang, tangannya dan lain sebagainya. Nah, beliau bilang, memang keadaan candi saat ditemukan sudah demikian, dulu kan candi ini terkubur seperti sebuah bukit.Saya sendiri sih beberapa waktu lalu sempat mendengar berita kalau patung-patung atau benda peninggalan sejarah seperti ini memang menjadi incaran banyak tangan-tangan tak bertanggung jawab untuk diperjualbelikan secara ilegal. Berhubung harga jual yang cukup menggiurkan. Padalah kalau boleh dikata, nominal uang tidak akan pernah menggantikan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.Hari semakin gelap, senja membuat kami mau tidak mau harus segera bergegas untuk pulang. Sayangnya, belum sempat kami membeli oleh-oleh khas Borobudur, lagi lagi hujan deras mengguyur Magelang. Kami pun segera menuju mobil untuk kembali menuju Yogyakarta.












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisatawan ke Bali Terbukti Menurun, Ini Angka-angkanya