Burung Gereja, Kabut, dan Katedral di Kota Albert Einstein
Kamis, 15 Mar 2012 09:00 WIB

Jakarta - Lebih dari seabad yang lalu, Albert Einstein lahir di kota kecil Ulm. Kota yang terletak di barat daya Jerman ini punya segudang cerita. Legenda yang menaunginya tersimpan dalam kabut tebal dan nyanyian burung gereja.Pada 14 Maret 1879, di tengah kabut yang menyelimuti Kota Ulm, lahirlah seorang calon ilmuwan fisika teoritis paling termahsyur di dunia yaitu Albert Einstein. Pada akhir musim gugur dan awal musim semi tiap tahunnya, kabut seakan menjadi sahabat bagi kota ini. Hal itu tak juga berubah hingga sekarang, lebih dari satu abad kemudian.Ulm adalah kota tua nan cantik yang terletak di sisi Sungai Danube. Beberapa katedral kuno berdiri di kota ini, termasuk Ulmer Munster yang punya legenda sendiri.Alkisah pada abad ke-15, para pekerja mengalami kesulitan ketika memasukkan batang kayu yang besar dan panjang, secara utuh, ke dalam sebuah katedral. Hingga akhirnya mereka memerhatikan burung gereja yang masuk ke sela-sela bangunannya, membuat sarang di dalamnya menggunakan sedotan. Sedotan itu diapit oleh paruh burung gereja dalam kondisi memanjang, bukan menyamping.Hal inilah yang menyadarkan para pekerja untuk memasukkan batang kayu secara memanjang. Semenjak itu, burung gereja menjadi ikon Kota Ulm. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya patung burung gereja yang terdapat di kota tersebut. Selain itu, Spatzen (burung gereja dalam bahasa Jerman) menjadi sebutan bagi para penduduk kota ini.Berkunjung ke Kota Ulm berarti bersahabat dengan waktu. Di sepanjang jalan, traveler akan melihat jejeran bangunan kuno yang ada sejak abad ke-14 masehi. Katedral Ulmer Munster yang menjadi tempat legenda burung gereja itu punya interior yang sangat cantik. Seluruh isi katedral masih asli, hasil pemikiran arsitek pada masa itu.Tak hanya itu, Ulmer Munster juga punya menara gereja tertinggi di dunia. Tentu saja Anda bisa naik ke puncaknya, itu pun jika mau menaiki 768 anak tangga. Namun, pemandangan Kota Ulm yang ditawarkan puncak menara adalah luar biasa. Di siang hari, jika kabut sedang menjauh dari kota ini, Anda bisa melihat barisan pegunungan Alpen dengan puncak es nan putih.Fischerviertiel adalah kawasan kota tua Ulm. Di sini Anda bisa melihat The Rathaus (City Hall) dalam bangunan bergaya kuno. Di dindingnya, terdapat jam astronomi yang dibuat pada tahun 1520 silam. Langkahkan kaki Anda ke Museum of Bread Culture, yang letaknya tak jauh dari The Rathaus. Museum ini menyuguhkan sejarah roti yang telah ada sejak 6.000 tahun silam!Sisi modern kota ini bisa Anda temukan di satu bangunan ikonik, yaitu The Library of Ulm. Bangunan ini disebut juga Glaspyramide karena berbentuk piramida, serta terbuat dari kaca. Arsitekturnya sangat impresif, kontras dengan bangunan kuno yang mengelilinginya.Aktivitas paling menyenangkan untuk dilakukan sore hari adalah berjalan kaki menyusuri bantaran Sungai Danube. Anda akan melewati Fischerviertiel, sebuah kawasan dengan jajaran galeri seni. Di jalur ini pula Anda akan menemukan rumah tempat lahirnya Albert Einstein, sebuah bangunan tingkat dua dengan cat warna putih yang masih terawat.Jika berkunjung pada bulan Juli, langkahkan kaki Anda ke kawasan Schwormontag. Inilah tempat digelarnya parade air yang dinamakan Nabada. Ketika parade ini berlangsung, Sungai Danube dipenuhi para peserta yang bermain air! Mulai dari perahu, kano, hingga ban menjadi 'alat transportasi' selama parade ini berlangsung.Terlepas dari sisi kuno dan modernnya, Kota Ulm menawarkan banyak cerita dan legenda. Ketika kabut mulai menyergap, jarak pandang hanya 30-50 meter saja. Tapi, di saat-saat inilah bangunan-bangunan katedral terlihat impresif dalam bayang-bayang kabutnya.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain