Legenda Cinta Tragis Makam Jayaprana, Bali
Selasa, 07 Feb 2012 13:25 WIB

Jakarta - Legenda percintaan Jayaprana dan Layonsari yang tragis menyisakan sebuah makam di Bali barat. Situs makam ini tidak hanya menyimpan kisah sedih, tapi juga keindahan alam sekitar yang menenangkan.Makam Jayaprana terletak di area Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak. Karena letaknya yang berada di dalam taman nasional, tidak heran jika pemandangan di sekeliling makam pun masih indah. Makam ini memiliki pemandangan laut yang sangat indah, dan karena itulah banyak orang yang datang berkunjung ke sana.Menurut legenda, Jayaprana adalah seorang yatim piatu yang diasuh oleh penguasa Desa Kalianget. Jayaprana menikahi seorang gadis dari Desa Banjar yang bernama Nyoman Layonsari. Sayangnya, bapak angkat Jayaprana jatuh hati pada Layonsari. Jayaprana pun dibunuh demi merebut istrinya. Namun Layonsari menolak memberikan cinta dan hidupnya pada orang selain Jayaprana dan memilih bunuh diri. Kisah cinta ini menjadi sebuah legenda tragis di Bali yang masih terkenang baik sampai sekarang. Anda bisa menemukan patung Jayaprana dan Layonsari yang mengelilingi makam. Tidak hanya Jayaprana yang dimakamkan di sini, tapi juga sang istri, Layonsari dan sang patih yang diperintahkan untuk membunuh Jayaprana.Makam yang memiliki tema warna kuning ini dikelilingi dengan patung yang berhubungan dengan legenda Jayaprana. Selain patung Jayaprana, Layonsari, raja dan patihnya, ada juga patung barong yang berlapis kain khas bali. Hiasan makam ini pun rapih dan terlihat cantik. Kain dan sesembahan yang ditata rapi membuat makam tersebut terlihat terawat. Wewangian dari dupa yang menyala pun menambah syahdu keadaan.Makam yang juga merupakan sebuah pura ini bisa dicapai dalam 4 jam dengan mobil dari Denpasar. Perjuangan belum selesai, Anda masih harus melewati jalan panjang menuju pura. Jalan yang menanjak dan panjang akan menanti Anda. Tapi jangan khawatir, ada dua pilihan jalan yang bisa diambil. Anda bisa memilih jalan berundak atau lurus. Pemandangan selama menanjak pun menyenangkan. Pepohonan tinggi yang hijau namun tidak rimbun akan menemani langkah Anda. Ditambah lagi monyet liar dengan tingkah laku uniknya bisa jadi salah satu hiburan selama perjalanan. Pendakian yang panjang dan melelahkan tersebut akan terbayar dengan pemandangan indah yang menunggu di atas. Suasana tenang akan menyapa sesaat setelah tiba di area makam. Anda pun akan melihat beberapa orang Bali, berdoa di depan makam sambil membawa dupa dan sajen. Karena letaknya yang lebih tinggi, Anda bisa melihat Pulau menjangan dari area pura. Bahkan, Anda bisa melihat beberapa gunung di Pulau Jawa dari sana jika keadaan langit sedang cerah.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol