Lhasa, Kota Para Dewa di Atap Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lhasa, Kota Para Dewa di Atap Dunia

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 09 Feb 2012 19:15 WIB
Jakarta - Selama berabad-abad, sebuah kerajaan Buddha terperangkap di tengah komplek pegunungan tertinggi di dunia. Para penjelajah menyebutnya 'negeri terlarang'. Para traveler tak mungkin melewatkan ibukota Tibet ini, Lhasa.Antara tahun 1950-1970, lahan Tibet diperebutkan. Negara China yang menjadi induk dari wilayah ini mengambil alih wilayah, kultur, serta peninggalan sejarah yang sudah bersemayam sejak berabad silam. Setelah pertahanan yang kuat oleh Dalai Lama, jadilah Tibet berada di Provinsi Otonom China. Hingga akhirnya 32 tahun yang lalu, Tibet menunjukkan batang hidungnya pada dunia.Sekarang, Lhasa merupakan destinasi wajib para pecinta alam dan tradisi. Ibukota Tibet ini misterius sekaligus magis. Atmosfer spiritual yang kental muncul dari kuil-kuil Buddha nan suci, berlatar keindahan dan komplek pegunungan tertinggi di dunia yaitu Himalaya. Jalur yang meliuk di antara pegunungannya menjadi salah satu jalur terindah untuk pendakian.Lhasa berhasil memikat hati tiap traveler yang menginjak tanah sucinya. Kota ini tampak begitu asing, namun semua kultur dan keindahan alamnya akan membawa Anda pada sebuah kecintaan. Alamnya terlalu memesona, bahkan katanya, melebihi indahnya negeri Eropa. Rasa cinta itu akan bertambah besar ketika Anda bertemu masyarakat setempat. Orang Tibetan dikenal sebagai salah satu suku yang paling ramah di dunia. Anda akan menemukan mereka mengenakan baju tebal berwarna-warni. Beribu jepretan kamera tak akan menghapus senyum di wajah mereka. Anak-anak kecil berkulit cokelat, bermata sipit, dengan rona merah di kedua pipinya akan mengelilingi Anda dengan riang. Mengajak Anda main bersama, kemudian mengeluarkan tawa nan renyah.Dari sudut mana pun di kota Lhasa, satu bangunan yang akan memenuhi sudut mata adalah Istana Potala. Istana megah berdinding putih ini menjulang di antara rumah-rumah kayu khas Tibet, menjadi saksi budaya Buddha yang sakral. Istana Potala adalah rumah Dalai Lama sebagai pemimpin negeri Tibet.Sementara Istana Potala memenuhi pikiran Anda, jangan lupakan kuil bernama Jokhang. Tempat ini merupakan jantung spiritual Kota Lhasa, sekaligus lokasi paling suci dan sakral seantero Tibet. Anda akan melihat para biksu bersemedi di kuil-kuilnya. Bau dupa juga sangat menyengat.Selain Istana Potala dan Jokhang, Anda bisa mengunjungi dua kuil terbesar di Tibet yaitu Kuil Sera dan Kuil Drepung. Wilayah kota tua di Lhasa menawarkan bangunan berarsitektur tradisional, kedai teh yang terkenal dengan 'butter tea' hangat nan lezat, serta berbagai sentra kerajinan khas. Di sisi lain, layaknya kota yang perlahan terkena dampak pariwisata, Lhasa juga memiliki gedung hotel, pertokoan, juga supermarket.Cara paling umum untuk mencapai Lhasa dari China adalah penerbangan dari Chengdu (di Provinsi Sichuan) dan jalur kereta dari Xining. Selain itu, Anda juga bisa mencapai kota ini lewat penerbangan dari Kathmandu, Nepal.Tak cukup kata untuk menggambarkan keindahan salah satu kota tertinggi di dunia. Bagaimana Anda tak jatuh cinta dengan kesederhanaan Lhasa? (travel/travel)

Hide Ads