Pesona Ullen Sentalu
Annisa Citra Setiacahyani - detikTravel
Selasa, 20 Des 2011 08:59 WIB
Jakarta - Jika Anda jalan-jalan ke kota budaya Yogyakarta, sempatkan untuk mengunjungi Museum Ullen Sentalu yang berada di Jalan Boyong, Kaliurang, Sleman. Museum ini menyimpan sejarah kehidupan Kraton Yogyakarta dan Surakarta.Dengan menunjukkan kartu pelajar, saya dan teman-teman dapat memasuki museum ini dengan tiket seharga Rp25.000,00 dan sudah didampingi seorang pemandu. Untuk masuk ke museum pengunjung wajib didampingi oleh pemandu karena pemandu inilah yang akan menceritakan sejarah setiap benda-benda yang ada di dalam museum ini.Museum ini sangatlah unik, dikelilingi oleh pohon-pohon yang rindang dan bangunan yang berada di dalam tanah sehingga suasana museum ini begitu sejuk dan nyaman. Saya dan teman-teman pun tidak sabar untuk masuk ke dalam dan mendengarkan sejarah kraton.Museum Ullen Sentalu mempunyai dua bangunan utama, yaitu Guwa Selo Giri (bangunan bawah tanah) dan Kampung Kambang. Kampung Kambang terbagi menjadi lima bagian, yaitu Balai Sekar Kedaton, Ruang Paes Ageng Yogyakarta, Ruang Batik Yogyakarta-Surakarta, Ruang Batik Pesisiran, dan Ruang Putri dambaan. Ruangan ini menyimpan berbagai koleksi kain batik, kebaya pengantin, surat, foto, dan lukisan.Ruangan pertama yang kami kunjungi adalah Guwa Selo Giri. Dalam ruangan bawah tanah yang berbentuk lorong ini kami disajikan lukisan-lukisan dan beberapa foto keluarga kraton, ada juga foto penari-penari kraton. Pemandu menjelaskan siapa saja foto dan lukisan yang ada di dalam ruangan ini dan menceritakan kisah hidupnya.Setelah puas menikmati Guwa Selo Giri, pemandu mengajak kami ke Kampung Kambang. Kampung Kambang ini dikelilingi oleh air dan terletak di atas Guwa Selo Giri. Kami memasuki ruang demi ruang di Kampung Kambang ini.Β Perjalanan kami diawali dengan menyambangi Balai Sekar Kedaton. Kami melihat surat-surat yang sangat indah yang berasal dari kerabat dan teman-teman GRAj, Koes Sapariyam yang lebih akrab disapa Tineke. Saat itu Tineke memiliki kisah cinta yang tidak direstui oleh orang tua dan dipaksa untuk menikah dengan orang yang tidak dia cintai. Surat-surat tersebut berisi puisi untuk menyemangati Tineke yang sedang bersedih.Kemudian kami memasuki Ruang Paes Ageng Yogyakarta. Kami melihat lukisan-lukisan yang menggambarkan pengantin dari Kasultanan Ngayogyakarta lengkap dengan aksesori pendukung yang menunjukkan kemegahan dari prosesi pernikahan itu sendiri. Selain menikmati beberapa lukisan, pemandu akan menerangkan kepada Anda filosofi dari aksesori yang dikenakan oleh pengantin wanita, mulai dari hiasan kepala sampai dengan aksesoris lainnya.Perjalanan dilanjutkan ke Ruang Batik Yogyakarta-Surakarta, di sini ditunjukkan berbagai motif batik dan asal-usul serta aturan-aturan yang menyangkut motif batik. Setelah puas melihat batik-batik yang ada di ruangan ini, kami menuju ke Ruang Batik Pesisiran. Koleksi batik yang berasal dari daerah pantai Utara Jawa tersiman di Ruangan ini. Batik-batik diruangan ini umumnya berwarna lebih cerah dibandingkan dengan batik yang ada di Ruang Batik Yogyakarta-Surakarta.Ruangan terakhir yang kami kunjungi adalah Ruang Putri Dambaan. Ruangan ini merupakan tempat yang didedikasikan untuk GRAy Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani Surjosoejarso atau lebih dikenal sebagai Gusti Nurul. Di ruangan ini, pemandu akan menceritakan kisah tentang Gusti Nurul dan alasan mengapa kisah hidup beliau sangat penting untuk diceritakan.Sayangnya, pengunjung tidak diizinkan memotret isi museum karena memang sangat dijaga kerahasiaannya. Namun, setelah tour museum usai, saya dan teman-teman disuguhi Kusmayana Drink,Β salah satuΒ ramuan tradisional Β puteri keraton yang dipercaya dapat membuat awet muda. Minuman ini diberikan secara gratis.Kemudian tanpa didampingi pemandu, kami dipersilahkan untuk berjalan-jalan menikmati taman museum yang asri dan artistik. Di taman ini kami diperbolehkan untuk berfoto-foto. Terdapat pula Beukenhof Restaurant yang didesain dengan arsitek Zaman Belanda. Sebagai pelengkap museum disediakan pula toko souvenir yang menjual batik dan kerajinan lainnya.Museum ini wajib Anda kunjungi jika berkunjung ke Yogyakarta, tidak ada ruginyakan jalan-jalan sambil belajar tentang kebudayaan Indonesia.Β
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!