Isfahan terletak di Iran bagian tengah, disebut juga dengan nama 'Nisf-e Jahan' yang artinya separuh dari dunia. Maksudnya, siapa saja yang berkunjung ke Isfahan berarti bisa merasakan setengah keindahan dunia.
Isfahan termasuk salah satu kota terindah di kawasan Timur Tengah. Penduduknya hidup dengan damai, tenteram, dan selalu merawat peninggalan sejarah di sekitar mereka. Tak mengherankan, banyak sekali bangunan di Isfahan tetap seperti baru meskipun bangunan tersebut sudah berusia berabad-abad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan yang berpenduduk beberapa etnis ini dinilai kota yang ramah. Penduduk di sana selalu menyambut wisatawan dengan suasana akrab tapi santun. Suasana ramah ini kian lengkap dengan kondisi cuaca yang stabil. Meski mengalami empat musim yang berbeda setiap tahunnya, perubahan cuaca di kota ini selalu tepat waktu. Tentu hal ini sangat membantu para wisatawan untuk berkunjung ke Isfahan dalam waktu yang tepat pula.
Keunikan Isfahan sebagai aset budaya Timur Tengah, tak lepas dari perjalanan sejarah yang teramat panjang. Sejak berabad lalu, Isfahan terus mengalami perubahan budaya dengan mewariskan banyak bangunan tua berarsitektur budaya Islam. Di antaranya adalah Masjid Jum'at dan Gedung Chahar Bagh.
Masjid Jum'at dianggap masjid paling tua di Isfahan. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 138 Hijriah, kira-kira pada zaman Dinasti Seljuk ketika dikalahkan sebuah dinasti keturunan Jengis Khan. Masjid ini terletak berdekatan dengan tanah lapang yang dikenal dengan nama Lapangan Hijau, Darsdasth. Seperti juga Masjid Jumat, Gedung Chahar Bagh termasuk salah satu bangunan yang berusia sangat tua.
Gedung ini peninggalan raja Shah Sultan Husein pada zaman Dinasti Safavi, sekitar pada tahun 1706 masehi. Bangunan ini dikenal sebagai 'kawah candradimuka' bagi orang-orang yang belajar ilmu agama pada zaman dulu. Tak jauh dari Chahar Bagh, terdapat sebuah lapang yang dinamakan Maidan Naqse, yang artinya 'peta dunia'. Konon disebut begitu karena tempat ini dianggap titik pusat penunjuk jalan menuju sejarah budaya Islam dunia. Lapangan yang juga dikenal dengan nama Maidan Imam ini berdimensi 500 x 165 meter persegi.
Sebagai kota wisata ternama di Iran, Isfahan terus berbenah diri untuk menyambut para wisawatan mancanegara. Salah satu caranya dengan terus membangun sejumlah hotel dan penginapan di beberapa sudut kota. Namun dari sekian tempat akomodasi di Isfahan, Hotel King Abbas yang paling menarik perhatian wisatawan. Betapa tidak, bangunan hotel ini begitu megah dan mewah. Hotel berbintang lima ini terdiri atas 230 kamar.
Namun yang menjadi daya tarik tempat ini adalah gaya aristekturnya yang mengagumkan. Hotel ini dibangun dengan merujuk pada arsitektur zaman Safavid, yakni dengan menitikberatkan pada konsep kekokohan atap dan penyangga bangunan. Bangunan ini kian indah oleh tampilan sejumlah gambar dan simbol-simbol natural yang didominasi warna zamrud. King Abbas semakin menawan dengan terhamparnya taman luas yang disebut Taman Persia. (yogi)
(Wiasata Religi ini merupakan kerjasama dengan www.alifmagz.com)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom